Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 31 Januari 2011

PERINGATAN MENGHADAPI MASA DEPAN

ULANGAN 8:11-20

Ulangan 8 adalah firman Tuhan yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan. Peringatan ini memberikan kita dua kebenaran penting. Pertama, peringatan ini justru mengangkat hati kita bahwa Tuhan pasti akan memenuhi janji-janjNya bagi umatNya untuk masa depan. Perhatikan bahwa peringatan ini memberikan kepastian pemenuhan janji Tuhan bagi Israel. Mereka akan menduduki tanah kanaan, membangun rumah dan menerima berkat Tuhan (ayat 12-13). Tuhan adalah Allah yang setia! Bayangkan janji ini dikatakan sejak ratusan tahun lalu sejak saat Israel belum ada. Janji kepada bapa leluhurnya, Abraham (Kejadian 12:1-3). Nah, merenungkan ayat-ayat ini meyakinkan kita bahwa Tuhan pasti menggenapi janjiNya bagi kita untuk masa depan kita! Kedua, ayat ini memberikan peringatan bagi umat Israel dan hari ini bagi kita, yaitu apabila kita sudah diberkati Tuhan jangan kita melupakan Dia! Banyak orang Kristen hanya ingat Tuhan kalau susah bukan? Tapi sesudah menerima pertolongan, mujizat dan berkat-berkat Tuhan, seringkali menjadi sibuk dengan berkat-berkat itu dan melupakan Tuhan! Jadi, jangan melupakan Tuhan yang sudah memberkati hidup kita. Mungkin ada yang bertanya: “Kapan saya melupakan Tuhan, nggak kok?” Nah, Ulangan 8 memberikan penjelasan bagi kita bagaimana kita melupakan Tuhan atau boleh kita sebut saja ‘ciri-ciri’ orang yang melupakan Tuhan. Mari kita renungkan.

1. TIDAK LAGI TAAT pada firman TUHAN (ayat 11).
Tuhan mengingatkan bangsa Israel supaya mereka tidak melupakan Tuhan dengan tidak lagi berpegang pada ketetapan, peraturan dan perintah Tuhan.Betapa terbukti bahwa ketika kita taat pada kebenaran firman Tuhan, kita menerima berkat-berkat Tuhan! tetapi jangan saat Tuhan menggenapi janjiNya, lalu kita melupakan Dia. Satu lagi yang seringkali terjadi adalah banyak orang Kristen taat pada Tuhan Yesus hanya karena ada “pamrih” bukan karena cinta pada Tuhan. Misalnya, saya persepuluhan supaya saya diberkati. Tidak salah, orang yang taat pasti diberkati. Namun hendaknya ketaatan didorong karena mengasihi Tuhan. Orang yang taat karena pamrih akan tidak taat saat belum atau ‘tidak’ mendapatkan apa yang diharapkannya. Atau jika sudah menerima ‘pamrih’, entah berkat atau pertolongan Tuhan, maka segera ia tidak lagi taat pada Tuhan. Apakah Saudara masih berpegang pada firman Tuhan hari ini?

2. SOMBONG (ayat 14, 17).
Ciri orang yang melupakan Tuhan yang kedua adalah menjadi tinggih hati atau SOMBONG. sombong, karena beranggapan bahwa apa yang dimiliki adalah hasil dari usahanya semata! Kesombongan mencerminkan hati yang melupakan Tuhan. Bangsa Israel diperjalanan, pastilah saling membantu dan jangan lupa mereka dipimpin oleh Musa. Jika seseorang sombong dan merasa sukses hanya karena usahanya, ini melupakan Tuhan dan menganggap ‘tidak ada’ pertolongan orang lain. menganggap diri ‘lebih tinggi’, ‘lebih rohani’, lebih berguna’, lebih dan lebih... dari orang lain dan sebaliknya orang lain ‘nggak level’ dengan dirinya adalah dosa kesombongan. Kita perlu saudara-saudara yang membantu, mendoakan, mensuport dan memberikan semangat bukan? Lebih lagi jika kita beranggapan bahwa kita sukses hanya karena usaha, kekuatan dan ‘tangan’ kita bukan Tuhan (ayat 17).Wah, ini namanya melupakan Tuhan. Tanpa Tuhan kita bukan apa dan bukan siapa-siapa. Bangsa Israel tanpa Tuhan pasti binasa di padang gurun yang kering, tandus dan berbahaya (ayat 15-16).nah, jika kita sudah diberkati, berhasil dan dibuat Tuhan kokoh, jangan sampai kita melupakan Tuhan kita, Yesus Kristus. Mari kita tetap ‘ingat’ dan mengatakan: “Semua karena tangan Tuhan Yesus dan bagi Tuhan saja!”

3. TIDAK LAGI BERIBADAH (ayat 19-20).
Dan ciri yang ketiga dari orang yang melupakan Tuhan adalah tidak lagi beribadah kepada Tuhan. Ini merupakan sikap yang benar-benar melupakan Tuhan. Mengapa demikian? Karena apabila seseorang tidak lagi beribadah kepada Tuhan, pasti ia beribadah kepada “allah” lain. Seharusnya ketika kita semakin diberkati Tuhan, kita semakin beribadah kepadaTuhan.

Akhirnya, janganlah kita melupakan Tuhan ketika hidup kita diberkati. Marilah kita tetap taat kepada firman Tuhan, tidak menjadi sombong, dan semakin beribadah kepada Tuhan dengan setia. Tuhan memberkati.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Sabtu, 22 Januari 2011

MERAIH PERTOLONGAN TUHAN

LUKAS 15:21-28 Tuhan mempunyai waktu tersendiri dalam memberikan pertolongan kepada umatNya. Jika waktuNya Tuhan, maka Tuhan akan melaksanakan rencana dan kehendakNya (Yesaya 46:11). Demikian pula kepada seorang perempuan Kanaan yang memohon pertolonganNya, Tuhan Yesus punya waktu tersendiri untuk menolong. Dalam kisah ini, kita menemukan sikap perempuan Kanaan dalam meraih pertolongan Tuhan :

A. Tidak Putus Asa Atau Tawar Hati.
Demi mendapat pertolongan Tuhan, perempuan Kanaan tidak putus asa, sekalipun Tuhan Yesus “tidak mendengar” seruannya, ditambah dengan murid-murid yang malah menjadi penghalang bahkan mengusirnya. Bagaimana dengan kita? Ketika kita tidak jua mendapat pertolongan Tuhan, jawaban atas doa, apakah kita menjadi putus asa dan tawar hati? Ingat, ketika tawar hati pada masa kesesakan, maka kecillah kekuatan kita (Amsal 24:10). Perempuan Kanaan tidak putus asa, ia terus “melangkah” untuk meraih pertolongan Tuhan.

b. Memiliki Respon Positif Terhadap Setiap Firman Tuhan.
Beberapa kali Tuhan Yesus menyampaikan perkataan-perkataan yang keras dan “menyakitkan” bagi perempuan Kanaan (ayat. 24, 26). Tetapi perempuan tersebut memiliki respon positif. Dia terus mendekat kepada Yesus bahkan sujud menyembah (ayat. 25) bahkan merendahkan diri dengan membenarkan bahwa dirinya memang “anjing” (ayat. 27). Bagaimana dengan kita? Ketika firman Tuhan disampaikan sangat “keras” (menegur, menempelak dosa kita), apakah kita memiliki respon positif? Menerima Firman Tuhan dengan segala kerendahan hati, atau kita menjadi marah bahkan meninggalkan Tuhan.

C. Memiliki Iman Yang Besar
Tuhan Yesus mengakui kebasaran iman dari perempuan Kanaan (ayat. 28). Iman yang mempercayai bahwa Tuhan pasti memberi pertolonganNya, sekalipun mustahil, karena Tuhan memberi pertolongan hanya kepada umatNya, bukan bangsa kafir seperti perempuan Kanaan. Bagi perempuan Kanaan, masih ada “remah-remah”, yaitu pertolongan Tuhan baginya. Dan sebagai akibat dari iman yang besar tersebut, perempuan Kanaan mendapat pertolongan Tuhan dan anaknya disembuhkan (ayat 28).

Pergumulan hidup apa yang sedang kita alami hari ini? Masalah rumah tangga? Pekerjaan? Masa depan? Jangan pernah tawar hati; miliki respon positif terhadap setiap firman Tuhan; dan miliki iman yang besar, maka kita dapat meraih mujizat pertolonganNya bagi kita. Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Setiawan Mulia - Surabaya

Minggu, 16 Januari 2011

KOKOH, BERHASIL & DIBERKATI !

2 Tawarikh 17:1-5, 9-10

Siapa yang tidak ingin kehidupan rohani, keluarga dan pekerjaannya kokoh, berhasil dan diberkati di tahun yang baru ini? Yosafat baru saja diangkat menjadi raja Yehuda menggantikan raja Asa. Ya baru saja, demikian juga kita. Kita baru saja melangkah di tahun baru bukan? Yosafat baru berumur 35 tahun (1 raja-raja 22:41-42), tetapi Tuhan membuatnya kokoh, berhasil dan diberkati (lihat ayat 5, 11-12). Apa rahasianya? Mari kita belajar dari Firman Tuhan di 1 Tawarikh 17 ini.

1. Merencanakan dan Mengatur Hidup, Keluarga dan Pekerjaan (ayat 1-2,12-19).
Ini bukanlah rahasia yang terutama, tetapi ini langkah yang penting yang seringkali kita lupakan! (Saya menempatakan pada nomor pertama karena susunan ayatnya dalam nats ini saja!) Tetapi secara jujur berapa banyak orang Kristen dengan balutan ‘pemikiran’ rohani lalu melupakan perencanaan dan pengaturan! Yosafat merencanakan dan mengatur segala sesuatu untuk mengokohkan kerajaannya secara fisik. Dia membangun kubu-kubu pertahanan, menguatkan pertahanan militer dan mengatur segala hal termasuk perkara ibadahnya (ayat 1-2 band. 12-19). Yosafat merencanakan dan mengatur, namun sekaligus mengandalkan Tuhan dan dia sadar bahwa apa yang dikerjakan adalah bagian dari mengandalkan Tuhan Allah-nya! Kita sering menganggap remeh perencanaan, strategi dan pengaturan atas hidup, keluarga, keuangan dan pekerjaan sehingga kita mengalami kesulitan di depan! Perencanaan dan pengaturan tanpa Tuhan adalah kesombongan yang menghancurkan, tetapi mengandalkan Tuhan tanpa usaha (merencanakan dan mengatur) adalah kemalasan dan kejahatan! Mari di tahun yang baru ini kita mulai mengatur segala sesuatu dalam hidup, keluarga dan pekerjaan kita dengan baik dan tanpa melupakan bahwa Tuhan adalah sumber kekokohan, berkat dan keberhasilan!

2. Mencari TUHAN! (ayat 2-4).
Ini langkah terutama dan paling penting: Mencari Tuhan Yesus! Begitu menjadi raja Yehuda, Yosafat segera mencari Tuhan! Yosafat memahami bahwa hanya Tuhan-lah sumberl kekokohan, keberhasilan dan berkat! Dia telah melihat bagaimana Asa, ayahnya mencari Tuhan dan diberkati Tuhan. Yosafat telah mendengar dan membaca bagaimana raja Daud, leluhurnya dibuat Tuhan kokoh, berhasil dan diberkati! (ayat 3). Bukan itu saja, Yosafat juga tahu bahwa tanpa Tuhan yang ada hanya kehancuran! Yosafat mengerti kisah Rehabeam yang meninggalkan Tuhan dan menuai kegagalan (12: 1-4). Bagaimana dengan Saudara? Mari kita mencari Tuhan. Mencari Tuhan itu pertama-tama adalah bersekutu dengan Tuhan baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan saudara seiman (keluarga dan jemaat). Ayo tahun ini kita bangun kembali persekutuan doa pribadi kita dengan Tuhan, mezbah keluarga dan beribadah. Kedua, beribadah dengan setia. Mari kita berkomitmen setia kembali di tahun ini bahkan lebih setia lagi! Terakhir, beribadah dengan sungguh-sungguh. Betapa lucunya jika kita beranggapan Tuhan dapat kita tipu dengan hanya hadir saja di gereja, dikebaktian, tetapi kita tidak memuji Tuhan dan mendengarkan FirmanNya dengan sungguh-sungguh dan kita berpikir bahwa kita sudah beribadah! Betulkah ini mencari Tuhan? Sebab itu bersungguh-sungguhlah beribadah di tahun 2011 ini! Carilah Tuhan di tahun ini dan Dia akan membuat kita kokoh, berhasil dan diberkati!

3. Menaati Perintah TUHAN! (ayat 4, 6).
Yosafat tidak hanya mencari, tetapi mentaati perintah Tuhan. Dia berjalan menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan (ayat 6) dan Tuhan membuatnya kokoh, berhasil dan diberkati. Ketaatan pada Tuhan kita Yesus Kristus selalu mengantar kita pada kekokohan, keberhasilan dan berkat-berkatNya! Perhatikan tahun lalu, bukankah saat kita tidak taat pada Tuhan Yesus, disitulah kita terjatuh dalam berbagai persoalan, pergumulan dan berakhir dengan keterpurukan? mari di tahun ini kita mau belajar terus melangkah dalam ketaatan pada Kristus, Tuhan kita!

4. Membawa Orang-orang Disekitar Kita Mencari dan Taat pada Tuhan (ayat 7-9).
Yosafat tidak mau mencari dan mentaati Tuhan hanya sendiri saja, dia mengajak keluarganya bahkan seluruh umat Yehuda diajak dan diajar untuk mengenal, mencari dan mentaati Tuhan! Kembali pada Taurat Tuhan, hidup yang mencari Tuhan. Dan Tuhan membuat Yehuda kokoh, berhasil dan diberkati! Bagaimana dengan Saudara? Di tahun yang baru ini mari kita ajak orang-orang disekitar kita mencari dan taat pada Tuihan Yesus. Mulailah dengan keluarga Saudara! Doakan, ajak dan ajar mereka untuk mengenal Tuhan Yesus, untuk mencari Tuhan dan menaati Dia. Betapa indahnya bila tahun ini semua keluarga kita bersama-sama beribadah, bersama-sama menaati Tuhan Yesus. Dan lihatlah Tuhan Yesus membuat kita kokoh, berhasil dan diberkati untuk kemuliaanNya.

Buatlah komitmen hari ini untuk mencari Tuhan Yesus, menaati perintahNya, membawa serta keluarga kita dan merencanakan serta mengatur hidup, keluarga, pekerjaan dengan Tuhan di atas segala-galanya. Jangan terkejut apabila kita mendapati diri kita, keluarga dan pekerjaan kita kokoh, berhasil dan diberkati! Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Sabtu, 08 Januari 2011

HARI DEMI HARI, ALLAH MENANGGUNG BAGI KITA !

Mazmur 68:20

Inilah kebenaran yang dinyatakan Tuhan bagi kita: “Terpujilah Tuhan,! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita!” Wow, hati Saya sangat terangkat. Bagaimana dengan Saudara? Pemazmur, Daud , mengajak kita memuji Tuhan berdasarkan pada alasan yang tidak akan berbuah, yaitu karena Tuhan menanggung hidup kita setiap hari! Apakah Saudara dapat memuji Tuhan hari ini? Lihatlah tahun lalu Tuhan menanggung kita dan janji ini berlaku untuk tahun baru yang sementara kita lewati. Ada 3 kebenaran yang diajarkan Tuhan bagi kita melalui ayat ini.

1. ALLAH-lah yang menanggung bagi kita hari demi hari!.
Daud mengakui dan mengajak kita memuji Tuhan karena hal ini! Nampaknya Daud sudah menjadi raja saat menuliskan nyanyian ini (band. ayat 1-3). Namun Daud sadar BUKAN kekayaan, kekuasaan, kepandaian, pengalaman, tentaranya dan kemampuannya sendiri yang telah membuat hidupnya aman dan berhasil, tetapi karena TUHAN yang menanggung hidupnya! Bagaimana dengan Saudara? Lihat Allah yang menanggung hidup kita! Daud memberikan kita penjelasan bagaimana Tuhan-Nya, Tuhan kita dalam Kristus Yesus, yang menanggung hidupnya. Pertama, Allah Daud adalah Allah yang dahsyat dan perkasa! (ayat 1-3, 8-9, 18-19). Daud melukiskan bahwa Allah adalah Panglima perang sorga yang gagah perkasa. Ketika Dia bangkit, terserak musuhNya, gentar langit dan bumi dan ini menunjukan kesanggupanNya, kemahakuasaanNya! Tuhan Allah kita, Tuhan Yesus Kristus dahsyat dan perkasa bukan? Allah yang mahakuasa-lah yang menanggung hidup kita. Kedua, Allah yang penuh kasih sayang (ayat 3-7). Daud menjelaskan dan beralih dari Allah yang dahsyat, Allah sekaligus Allah yang peduli dan penuh belas kasihan. Lihat saya Dia adalah Bapa bagi para yatim dan ‘suami’ bagi para janda. Allah adalah pembebas dan pemberi yang murah hati! Inilah Allah yang menanggung kita! Allah kita dalam Tuhan Yesus, Allah yang yang mahakuasa! Apa yang tidak sanggup Dia kerjakan? Di sisi lain, Tuhan kita Yesus adalah Allah yang peduli dan mengasihi kita. Jika demikian, apa yang harus membuat kita takut menapaki hari-hari baru di depan? Ingatlah, Tuhan menanggung bagi kita hari demi hari!

2. Allah menanggung kita BUKAN berarti hidup tanpa tantangan!
Daud mengetahui dengan pasti bahwa apabila Allah menanggung baginya BUKAN berarti hidupnya tanpa tantangan. Lihat saja, istilah “musuh” menunjukkan adanya tantangan (ayat 2). Belum lagi istilah ‘yatim’, ‘janda’ dan ‘orang-orang terlantar’ menunjukkan kondisi yang penuh tantangan karena mengalami kekurangan dan tanpa perlindungan (ayat 5-7). Mengikut Tuhan Yesus yang Mahakuasa dan penuh kasih tidak serta merta menyingkirkan tantangan dalam hidup ini. Namun jika Allah dalam Kristus Yesus yang menanggung hidup kita, pasti hidup ini penuh kemenangan! Lihat betapa tahun lalu Tuhan sudah menyatakan bahwa firmanNya ini benar! Mari kita syukuri. Dan sekarang saat kita menatap tahun yang baru ini, mari kita percaya dan bersandar pada Tuhan. Dia-lah yang menanggung kita hari demi hari.

3. Allah menanggung kita SETIAP HARI!
Ini berita yang ajaib: Allah menanggung bagi kita hari demi hari! “Hari demi hari” artinya setiap hari dalam hidup kita! Setiap hari Dia memberi kekuatan dan mensuplai (menyediakan) apa yang kita butuhkan! Setiap hari Dia menopang dan menguatkan, menghibur, mengingatkan, meneguhkan dan memperingatkan! Setiap hari! Tahukah Saudara bahwa sejak dunia diciptakan Allah menanggung segala sesuatu bagi kita? Bahkan saat manusia jatuh dalam dosa. Belum selesai Dia terus menanggung saat manusia harus binasa dalam neraka yang kekal, maka Allah mengutus Tuhan Yesus, AnakNya, untuk mati di kayu salib menanggung kita. Apakah selesai? Tidak, Dia terus menanggung kita dengan kasih dan kuasaNya hingga hari ini bahkan sampai selamanya. Dan itu dikerjakan Tuhan setiap hari! Jika Allah menanggung bagi kita setiap hari dalam hidup kita, apakah yang harus kita kuatirkan? Bukankah kita harus semakin dekat dengan Tuhan kita Yesus Kristus? Bukankah tidak seharusnya kita mudah ‘kalah’, putus asa dan undur dari Tuhan? Ingatlah, hari demi hari Tuhan menanggung bagi kita!

Selamat Tahun Baru, selamat menikmati kuasa dan kasih Tuhan Yesus setiap hari!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN