Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 25 Juni 2011

Jemaat Adalah BAIT ALLAH



I Korintus 3:16-17

Jemaat Korintus merupakan jemaat yang terhimpun dari orang-orang yang banyak melakukan dosa. Ada kelompok-kelompok orang yang ingin mengacaukan ajaran yang benar, bahkan dalam jemaat terbentuk kelompok / blok yang masing-masing menganggap lebih baik dari kelompok yang lain. Sebab itu melalui suratnya, Rasul Paulus menasihati dan menegur jemaat Korintus dengan pernyataan “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” (I Kor 3:16-17. Kata “kamu” berbicara tentang gereja lokal. Jadi bukan tunggal tetapi jamak. Jadi ayat ini adalah teguran yang ditujukan untuk jemaat Korintus.

I. Kamu Adalah Bait Allah Dan Roh Allah Diam Di Dalam Kamu
Jemaat adalah rumah Allah dimana Allah yang Kudus tinggal di dalamnya. Jemaat yang kudus adalah kehendak Allah (I Pet 1:16). Bagaimana Roh Allah yang Kudus dapat tinggal di dalam bait-Nya, jika BaitNya tidak kudus?Sebab itu sangat penting menyadari bagian ini, dengan demikian dalam hidup berjemaat, kita senantiasa berusaha hidup kudus dan memperkenan hati Allah, karena Roh Allah diam di dalam jemaat-Nya.

II. Jika Ada Yang Membi-nasakan Rumah Allah Akan Dibinasakan Oleh Allah
Allah sangat menghargai Gereja/jemaat sebagai rekan kerja Allah untuk menjalankan visi dan misi Allah. Dan Allah menjaga Gereja dengan hukumNya, artinya keutuhan Gereja adalah tanggung jawab Allah. Allah sangat menentang orang-orang yang yang mau membinasakan GerejaNya. Bahkan Allah tidak segan-segan untuk membinasakan siapa saja yang mau membinasakan GerejaNya. Arti lain dari “membinasakan” adalah menghancurkan; merusak (destroy).
Pertanyaannya adalah dengan cara bagaimana kita dianggap merusak/ menciderai jemaat Allah?
a. Adu domba, membangun “semangat” perselisihan di antara jemaat. (I Kor 3:3-5). Hal ini menyebabkan perpecahan dalam jemaat dan ini merusakkan jemaat Allah.
b. Kesombongan (I Kor 5:1). Sombong dengan dosa yang terjadi dalam jemaat. Bahkan membiarkan dosa tersebut terjadi dalam jemaat. Hal ini dapat merusakkan jemaat Tuhan.
c. Menjadi batu sandungan (I Kor 10:32). Sangat penting ntuk tidak menjadi batu sandungan atau membuat syak jemaat lain dengan sikap dan tingkah laku kita.
d. Tidak mau menerima ajaran yang benar. Menolak ajaran yang benar, yaitu ajaran yang sesuai dengan Firman Tuhan, dapat merusakkan jemaat Tuhan. Sebagai contoh dalam jemaat Korintus terdapat orang-orang yang tidak percaya kebangkitan orang mati (I Kor 15), padahal Alkitab dengan jelas menjelaskan tentang adanya kebangkitan orang mati.
Ketika kita melakukan hal-hal di atas, maka kita termasuk orang yang mebinasakan, menghancurkan dan merusakan GerejaNya.
Relevansi Bagi Jemaat Masa Kini

Nasihat dan teguran Rasul Paulus terhadap jemaat Korintus, merupakan teguran bagi kita juga yang hidup di masa kini, dimana:
1. Jemaat harus mempunyai prinsip hidup dalam kebenaran dan hidup dalam budaya kekudusan. Di tengah dunia penuh dengan kenajisan, Gereja Tuhan harus tampil bersinar dalam kekudusan.
2. Paradigma / cara pandang harus diselaraskan dengan Firman Tuhan. Artinya hidup harus sesuai dengan Firman Tuhan. Apa yang Firman Tuhan katakan, itu yang harus ditaati.
3. Lawan seluruh kekuatan yang akan menghancurkan jemaat dengan kekuatan Allah, jangan dengan kekuatan sendiri.
Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Adrian L.Manikome

Minggu, 19 Juni 2011

SERUPA DENGAN KRISTUS


ROMA 8:26-30

Adalah tujuan Allah dari semula untuk menjadikan setiap kita orang percaya menjadi serupa dengan Kristus (ay. 29). Menjadi serupa dengan Kristus bukan berarti kita menjadi mirip Kristus atau menjadi imitasi, duplikasi dari Kristus. Menjadi serupa Kristus, Allah mengawali dengan kreasi, yaitu :

a. Dilahirkan dari Roh Allah
Di dalam kristus, setiap orang percaya dilahirkan dari Roh. Kepada Nikodemus, Tuhan Yesus mengatakan bahwa untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka seseorang harus dilahirkankan dari Roh (Yoh. 3:3).

b. Diciptakan baru dalam Kristus
Ketika kita percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita menjadi ciptaan baru.

Proses Menjadi Serupa Dengan Kristus
Proses menjadi serupa dengan Kristus nyata dalam pertumbuhan rohani. Kita tidak akan pernah mampu menjalani proses menjadi serupa Kristus tanpa pertolongan Roh Kudus. Roh Kudus-lah yang memampukan kita untuk diubahkan menjadi serupa dengan Kristus dalam setiap aspek hidup kita:

1. Pribadi. Kepribadian kita dibentuk menjadi serupa dengan Kristus.
2. Pengajaran. Kita mengikuti pengajaran Kristus, yaitu Alkitab.
3. Peneladanan. Kristus menjadi teladan dalam hidup kita.
4. Pelayanan. Kita melayani seperti Kristus melayani.

Demikian pula dalam hal berdoa (ay. 28), kita dibimbing oleh Roh Kudus untuk berdoa dengan cara yang benar. Artinya doa yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan kehendak daging kita. Sebab itu kita bersyukur pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan, sehingga dengan pertolongan Roh Kudus kita mampu menjadi serupa dengan Kristus. Permasalahannya apakah kita dipenuhi oleh Roh Kudus? Ingat, penuh Roh Kudus adalah perintah Tuhan (Ef. 5:18). Rindukan Roh Kudus memenuhi kita, maka ia akan memenuhi Saudara dan saya. Sehingga setiap kita menjadi serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus Memberkati.

Pdt. Dr. Timotius Haryono

Minggu, 12 Juni 2011

ROH KUDUS Buah Dari Golgota




YOHANES 7:37-39

Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup bagi yang haus pada puncak perayaan Pondok Daun. Sudah menjadi kebiasaan pada perayaan tersebut imam-imam naik ke atas tembok Yerusalem membawa tempayan dari emas/perak yang diisi air kemudian dituangkan atau dicurahkan ke bawah, hal tersebut untuk mengingat kembali perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan melewati padang gurun dan Tuhan selalu menyediakan air bagi mereka. Dan pada saat yang sama, diseberang mereka, Tuhan Yesus berkata: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (ay. 37). Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup, air yang lebih dari ‘air yang dicurahkan para imam’. Air Hidup ini adalah Roh Kudus! Ini dijelaskan di ayat 39. Tetapi Air Hidup, Roh Kudus belum datang karena Tuhan Yesus belum dimuliakan. Apa yang dimaksud dengan istilah “dimuliakan”? Tuhan Yesus harus dimuliakan dahulu, baru Roh Kudus dicurahkan! Istilah ‘dimuliakan’ dalam Injil Yohanes bukan hanya menunjuk pada kenaikanNya ke Surga, tetapi lebih pada (dimulai dengan) kematianNya, dimana Tuhan Yesus ditinggikan di atas kayu salib (Yoh. 13:20-24, 27-32, bdk 20:21-22). Jadi, Roh Kudus adalah buah dari kematian Tuhan Yesus di Golgota. Tanpa KematianTuhan Yesus, maka Roh Kudus tidak akan diberikan. Perhatikan bahwa sesudah Tuhan Yesus bangkit, Dia meneguhkan janjiNya pada saat menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Memang, janji Tuhan Yesus genap setelah Dia naik ke surga! Ya, Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-11). Jadi, tawaran Tuhan Yesus untuk siapa saja yang haus akan Air Hidup bukanlah tawaran yang kosong! Tuhan Yesus sudah ditinggikan, Dia sudah mati dikayu salib supaya oleh kebangkitan dan kenaikanNya, diutusNya Roh Kudus bagi kita. Dan ketika Roh Kudus dicurahkan, maka setiap orang Percaya dapat dipenuhi oleh Roh Kudus!

BAGAIMANA DIPENUHI ROH KUDUS ?
Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup ! Benar Roh Kudus sudah tinggal dalam setiap orang Percaya! Tetapi apakah Saudara sudah dipenuhi Roh Kudus? Tuhan Yesus menantang kita untuk dipenuhi oleh Air Hidup, oleh Roh Kudus! Bagaimana dipenuhi Roh Kudus?

I. Haus, Rindu Dipenuhi Roh Kudus
Tuhan Yesus menegaskan “barangsiapa yang haus”! Milikilah kehausan rohani, kehausan akan kepenuhan Roh Kudus! Tuhan memberikan kita rasa haus dan ketika kita haus, kita akan dilegakan jika meminum air bukan? Begitu juga dengan kehidupan rohani kita, kita seharusnya haus atau rindu untuk perkara rohani (Matius 5:6), termasuk rindu dipenuhi Roh Kudus. Kita tidak cukup dipenuhi Roh Kudus satu hari ini saja untuk selamanya (Bdk. Efesus 5:18). Kita harus selalu haus dan rindu untuk dipenuhi Roh Kudus terus menerus. Dan Tuhan Yesus sendiri berjanji untuk ‘memuaskan’ yang haus dengan Air Hidup, yaitu Roh Kudus. Jadi, rindukan untuk dipenuhi Roh Kudus.

II. Datang Kepada Tuhan Yesus.
Langkah kedua adalah datang kepada Tuhan Yesus. Sebab hanya Tuhan Yesus-lah Pembaptis dan Pemenuh Roh Kudus! Bukan pendeta yang memenuhi dengan Roh kudus, tetapi Tuhan Yesus sendiri. Datanglah dalam doa dan penyembahan kepada Tuhan Yesus dan kita dipenuhiNya dengan Roh Kudus.

III. Minum, Percaya Menerima Kepenuhan Roh Kudus
Terakhir, Tuhan Yesus menyatakan “minum!” Kunci dari pemenuhan Roh kudus adalah PERCAYA. Pertama, ini menyangkut menyerahkan diri kita sepenuhnya pada Roh Kudus. Kedua, percaya bahwa Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus. Terima pemenuhanNya dengan iman.

Akhirnya, marilah kita dipenuhi Roh Kudus! Miliki rasa haus untuk dipenuhi Roh Kudus, datang pada Tuhan Yesus dan menerima dengan iman. Hendaklah Saudara dipenuhi Roh Kudus!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.



Senin, 06 Juni 2011

PENGHIBUR DARI SURGA


YOHANES 14: 15-17

Setiap orang membutuhkan penghiburan bagi jiwanya. Tuhan Yesus sangat memahami bahwa murid-muridNya gelisah dan gentar. Mengapa? Karena Tuhan akan pergi "meninggalkan" mereka (Yoh 14:1). Perlu kita ketahui bahwa pasal14 ini merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan murid-muridNya sebelum Dia di salibkan, mati, dibangkitkan dan naik ke surga. Perpisahan akan selalu membuat manusia menjadi gelisah dan gentar dengan masa depannya. Di sisi lain, Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa dunia ini bukanlah tempat yang menjajnjikan, karena di dalam dunia ini dipenuhi dengan kebncian, dosa dan akan berakhir (Yoh. 15:8 bdk. 14: 1-3 dan ajaran Tuhan Yesus). Itu sebabnya Tuhan Yesus sebelum berpisah dengan murid-muridNya, Dia berjanji untuk mengutus Roh Kudus, Penghibur bagi mereka. Apakah pelayanan Penghibur dari sorga ini bagi para murid Tuhan Yesus?

1. Penghibur dari Surga menuntun dan memampukan kita untuk menaati Firman Tuhan (ay. 15-17 bdk. 16:13)
TuhanYesus berkata kalau kita mengasihi Dia, maka kita akan menuruti segala perintahNya. Saya percaya kita semua mengasihi Tuhan, tapi apakah kita menaati segala perintahNya? Menaati Firman Tuhan bukan hal yang mudah bukan? Ada tantangan saat kita hendak menaati firmanNya. Dunia yang penuh dengan godaan selalu menggodai kita justru untuk melawan firman Tuhan! Iblis juga dengan giat menggodai kita untuk melakukan semua yang bertentangan dengan Firman Tuhan dan membuat kita jatuh dalam dosa. Dan yang paling berbahaya adalah 'kedagingan' kita sendiri. Kita dicobai oleh dagingkita, oleh hawa nafsu kita sendiri! Dan tentu saja musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus meminta pada Bapa agar Sang penghibur menyertai dan tinggal dalam kita selama-lamanya. Terjemahan Baru menuliskan bahwa Tuhan Yesus akan memberikan "Penolong yang lain", yaitu Roh Kudus! Memang, Roh Kudus-lah yang akan menolong kita setiap waktu untuk dapat menaati Firman Tuhan. Tanpa Roh Kudus, kita akan kalah. Tanpa Roh Kudus kita tidak mungkin dapat menaati firmanNya! Roh Kudus-lah yang memberi kita kuasa dan kemampuan untuk taat pada Tuhan. Mari kita memberi diri dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus, maka kita akan berkemenangan untuk menaati firmanNya.

2. Penghibur dari surga mengingatkan kita akan Firman Tuhan (ay. 25-26)
Pelayanan Penghibur dari Surga, Roh Kudus, adalah mengingatkan kita pada firman Tuhan. Mengingatkan kita pada ucapan Tuhan Yesus. Mengingatkan kita pada ayat-ayat Alkitab, firman Allah! Nah, apakah kita membaca, merenungkan dan menghafalkan ayat-ayat Alkitab? Kalau tidak, bagaimana Roh Kudus mengingatkan? Kita harus selalu membaca, merenungkan Alkitab. Juga seharusnya suka mendengar firman Tuhan. Dan tiba saatnya Roh Kudus akan senantiasa mengingatkan kita pada firman Tuhan itu! Untuk apa Roh Kudus mengingatkan kita pada ayat-ayat Alkitab? Pertama, supaya kita tidak mudah jatuh dalam perbuatan dosa. Kita diingatkan supaya menaati firmanNya. Kedua, Roh Kudus mengingatkan pada firman Tuhan supaya yang berdosa bertobat dan kembali kepada Allah. Terakhir, Roh Kudus mengingatkan kita pada firmanNya untuk menguatkan, menghibur dan memampukan kita menjalani hidup ini!

3. Penghibur dari Surga memberi damai sejahtera bagi kita (ay. 27)
Setelah menjanjikan Sang penghibur dari Surga, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Dia tinggalkan damai sejahtera(bdk. Yoh. 20:21-22). Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan kualitasnya berbeda dengan damai sejahtera dunia. Damai sejahtera yang kekal dan ajaib, yang sanggup memelihara hati, pikiran dan batin kita dalam Kristus. Dan damai sejahtera ini hanya dikerjakan oleh Roh Kudus, Penghibur dari Surga.

Akhirnya, jika kita rindu menaati firmanNya, kuat dalam Kristus melalui firmanNya dan menikmati damai sejahtera yang ajaib itu, marilah kita terus menerus dipenuhi oleh Roh Kudus, Penghibur dari surga. Ingat, Dia tinggal dan menyertai Saudara selama-lamanya. Hanya, berikan hidup Saudara untuk dipenuhi, dipimpin dan dikuasai Roh Kudus setiap hari! Amin.
Tuhan Yesus memberkati

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN