Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 29 April 2012

KASIH YESUS DALAM KEBANGKITANNYA

Matius 28:1-10

    Tuhan Yesus menyatakan kuasa kebangkitanNya dan juga menyatakan kasih dalam kebangkitanNya. Melalui kebangkitanNya KasihNya dinyatakan kepada murid-muridNya. Maria Magdalena bersama temannya datang ke kubur Yesus dan menyaksikan kejadian yang sangat dahsyat, terjadi gempa bumi yang hebat, Malaikat turun dari langit dan menggulingkan pintu kubur serta kubur Yesus kosong. Peristiwa kebangkitan Tuhan dengan kubur yang kosong membuat kegalauan bagi Maria Magdalena dan murid-murid yang lain. Kegalauan tersebut dikarenakan murid-murid lupa akan perkataan Tuhan bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga.Tetapi Yesus menyatakan kasih melalui kebangkitanNya. 
Apa bukti kasih Yesus dalam kebangkitanNya?
 
I. Tuhan Yesus Mengutus MalaikatNya (ayat 2-7)
    Tuhan mengutus malaikatNya supaya malaikat “menyambut” kedatangan Maria Magdalena dan teman-temannya. Ini adalah bukti dari kasih Yesus kepada murid-muridNya. Ditengah kegalauan hati dari perempuan-perempuan itu Yesus mengutus malaikatNya  supaya mereka tahu bahwa Yesus sudah bangkit. Bahkan malaikat tersebut menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti kebangkitanNya dengan cara menunjukkan bahwa kubur Yesus telah kosong. Malaikat menyampaikan pesan Yesus bagi murid-muridNya yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan beritakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus.
 
II. Tuhan Yesus menjumpai secara langsung (ayat 9).
    Dalam tubuh kemuliaanNya, Tuhan Yesus menjumpai Maria Magdalena dan temannya. Tidak cukup malaikat saja yang menjumpai para murid, tetapi Yesus sendiri datang menjumpai mereka. Ini adalah suatu bukti bahwa betapa Yesus sangat mengasihi  para murid. Melalui kedatanganNya kepada  para murid adalahTuhan Yesus ingin lebih meyakinkan kebangkitanNya, karena mereka masih belum yakin bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi setelah Yesus menampakkan diri kepada mereka, barulah mereka percaya dan bersukacita.

III. Tuhan Yesus Melenyapkan Ketakutan (ayat 10).
    Saat kematian Tuhan Yesus, murid-murid merasa kecewa dan putus asa, karena pemimpin mereka telah mati, mereka takut dengan orang-orang Yahudi. Tetapi ketika Yesus bangkit dan menjumpai mereka Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan mereka. Saat Tuhan menjumpai mereka, para murid juga masih merasa ketakutan. Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan para murid sebab kehadiran Tuhan dianggap sebagai hantu (band. Lukas 24:36-42). Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan mereka dengan berkata: “Jangan Takut”. Makna “Jangan Takut...,” adalah Aku bukan hantu (band. Lukas 24:36-42), Aku bangkit dan hidup, serta “Aku TuhanMu  dan AllahMu, yang menjadi sumber pengharapanMu dari sekarang sampai selama-lamanya.” Tuhan Yesus memberkati

                                                                                 Pdm. Dwi Cahyono

Minggu, 22 April 2012

YESUS MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MURID-MURID-NYA

Yohanes 20:19-23

    Setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Dalam sebuah kesempatan, di sebuah ruangan yang terkunci, dimana murid-murid mengalami ketakutan, Tuhan Yesus menyampaikan ‘damai  sejahtera’ sebanyak dua kali.
 
I. Damai Sejahtera Yang Pertama (Yoh. 20:19-20)
    Dalam  situasi ketakutan terhadap orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus datang di tengah-tengah para murid-Nya. Tuhan Yesus berkuasa tidak dapat di halangi oleh apapun juga, termasuk pintu-pintu yang terkunci (band. Yohanes 20:26). Mereka dalam ketakutan, tentunya mereka sedang berdoa dan Tuhan hadir ditengah-tengah muridNya. Ini sesuai janji Tuhan dalam Injil Matius 18:19-20 bahwa Dia akan hadir ditengah murid-murid yang berdoa. Sehingga kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini. Tuhan Yesus sudah bangkit, sebab itu Dia dapat hadir ditengah perhimpunan kita dan memberikan damai sejahtera. Tuhan Yesus berfirman: “Damai sejahtera bagi kamu.” Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan tidak sama dengan damai sejatera yang dunia berikan (Yohanes 14:27; 16:33). Damai sejahtera dengan Allah Bapa oleh kurbanNya. Tetapi juga damai sejahtera di tengah gegap gempita pergumulan dunia ini. Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera bagi kita! Kemudian Tuhan juga menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada murid-muridNya, dan ketika mereka melihat, mereka bersukacita. Persekutuan dengan Bapa dan Tuhan Yesus memberikan sukacita yang penuh ( I  Yohanes 1:3-4 lihat juga Ibrani 13:6 dan mazmur 68:2).
II. Damai Sejahtera Yang Kedua  (Yoh. 20:21-23)
        Untuk kedua kalinya, Tuhan Yesus menyampaikan damai sejahteraNya. Namun kali ini disertai dengan sebuah pengutusan. Pengutusan tersebut adalah untuk menyampaikan berita sukacita yang telah mereka terima, yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan berita pengampunan Tuhan. Kita tidak boleh hanya menikmati damai sejahtera dari Tuhan Yesus sendiri, tetapi damai sejahtera itu harus kita wartakan (Yesaya 61:1-3; Lukas 4:18-19). Tuhan menanyakan siapa yang mau Dia utus (Yesaya 6:5-8). Tuhan kemudian bukan hanya mengutus, tetapi mengkuduskan Yesaya untuk menjadi utusanNya. Seperti halnya Tuhan Yesus mengutus dan menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus yang akan mengkuduskan dan memampukan kita untuk menjadi utusanNya yaitu  memberitakan damai sejahtera (Kisah Para Rasul 1:8).
    
    Mari Saudara kita hidup dengan tidak takut dan penuh sukacita karena Tuhan Yesus sudah bangkit dan memberi kita damai sejahtera-Nya. Namun jangan lupa damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan mengutus kita untuk membagikannya bagi dunia ini.

                                                                                             Pdt. Gersom Sunarto

Minggu, 15 April 2012

YESUS SUDAH BANGKIT !


1 Korintus 15:1-10

Yesus sudah bangkit! Apakah Saudara percaya Dia sudah bangkit dan hidup dari antara orang mati pada hari yang ketiga? Puji Tuhan apabila Saudara percaya dan tetap berpegang teguh! Kebangkitan Kristus adalah fakta sejarah yang menjadi fondasi iman Kristen. Jikalau Kristus tidak dibangkitkan sia-sia iman dan pelayanan kita kepada Tuhan Yesus Kristus (ayat 14). Puji syukur kepada Allah karena Dia menyatakan kebenaran tentang kebangkitan ini melalui rasul Paulus. Sekalipun, Paulus sebenarnya sedang menjawab ajaran sesat mengenai kebangkitan orang mati secara umum. Di antara jemaat Korintus, ada orang-orang yang mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati (ayat 12). Nah, jika tidak ada kebangkitan orang mati, pastilah Tuhan Yesus juga tidak dibangkitkan! Itu sebabnya ketika Paulus menjelaskan bagian ini, kita masa sekarang menerima penjelasan tentang kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus. Paulus memberikan bukti-bukti bahwa Kristus dibangkitkan pada hari yang ketiga! Jika Kristus dibangkitkan, ada kebangkitan orang mati. Dan kita akan dibangkitkan pada akhir zaman, saat Tuhan Yesus datang kembali, dan tinggal bersama Dia selama-lamanya.

BUKTI-BUKTI KEBANGKITAN KRISTUS!
Rasul Paulus memberikan bukti-bukti kebangkitan Kristus kepada kita. Apa bukti-bukti kebangkitan Kristus?
1. Iman orang-orang percaya sepanjang abad (ayat 1-2).
Peristiwa kebangkitan Kristus terjadi 2000 tahun yang lalu dan berita kebangkitan Tuhan Yesus ini sudah dipegang sejak abad pertama (lebih dari 1900 tahun yang lalu). Luar biasa bukan? Iman Kristen telah berumur hampir 2000 tahun yang lalu. Jika bukan kebenaran, maka dengan seleksi waktu yang demikian panjang, sudah pasti tidak akan ada lagi. Tetapi, lihatlah iman orang percaya itu ada hingga masa kini. Bukan itu saja, apabila kebangkitan Kristus hanya dongeng atau mitos, lihatlah betapa banyak jiwa-jiwa beriman yang mati karena iman yang mereka pegang! Stevanus yang dirajam batu hingga mati, Yakobus yang dipenggal, Petrus yang tersalib terbalik, Polycharpus yang dibakar hidup-hidup dan banyak orang percaya yang diadu dengan binatang buas, dibakar dan dianiaya karena iman pada Kristus yang sudah dibangkitkan pada hari yang ketiga! Betapa konyolnya jika apa yang mereka pegang sebenarnya cerita bohong atau sekedar mitos. Adakah orang mau mati karena cerita “kancil mencuri ketimun” atau kisah “kancil dengan buaya”? Jangan pernah ragu, Kristus Yesus sudah bangkit bagi Saudara!
2. Kitab Suci menyatakan kebangkitan Kristus! (ayat 3-4).
Rasul Paulus menyatakan bahwa Kitab Suci menyatakan bahwa Kristus dibangkitkan pada hari yang ketiga! Apakah yang dimaksud Kitab Suci? Jelas, yang dimaksudkan adalah Perjanjian Lama (karena Perjanjian Baru belum lengkap tertulis saat surat IKorintus ini ditulis). Perjanjian Lama bukan hanya menubuatkan kematian Kristus, tetapi juga kebangkitanNya! Kisah Yunus diperut ikan tiga hari tiga malam menjadi ‘kiasan’ bagi kebangkitanTuhan Yesus (Yunus 1:17 band. Matius 12:40). Dua hari Kristus di perut bumi dan pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Hosea 6:1-2 dengan ungkapan “dibangkitkan pada hari yang ketiga” jelas merujuk pada kebangkitan Kristus. Mazmur 16:8-10 jelas menyatakan bahwa Daud menubuatkan kebangkitan Tuhan Yesus seperti yang dikhotbahkan Petrus (band. KPR 2:24-31). Tuhan Yesus sudah bangkit! Bagaimana dengan perjanjian Baru? Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) meski ditulis oleh penulis, waktu dan tujuan yang berbeda, namun menyatakan satu berita: Tuhan Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga!
3. Saki-saksi mata kebangkitan Kristus (ayat 5-9).
Terakhir, Paulus menunjukkan bahwa ada banyak saksi mata dari kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus. Bukan hanya satu orang! Pertama, Petrus atau kefas (ayat 5). Petrus bahkan berkali-kali melihat kebangkitan Yesus. Kemudian 12 rasul Tuhan, termasuk Matias (band. KPR 1). Mereka menyaksikan Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari antara orang mati! ). Berikutnya, ada lebih dari 500 orang murid yang menyaksikan kebangkitan Kristus! (ayat 6). Dan sebagian besar masih hidup saat surat Korintus ini ditulis. Luar biasa bukan? Masih ada lagi yaitu. Yakobus, saudara Tuhan Yesus (ayat 7). Yakobus yang dulu tidak percaya, setelah bertemu Kristus yang bangkit menjadi salah satu saksi mata yang memberitakan kabar ini! Terakhir, Paulus, musuh dan penganiaya orang-orang yang percaya kebangkitan Kristus (ayat 8-9). Tuhan Yesus bangkit bukan dongeng, tetapi fakta yang disaksikan banyak orang!

SIKAP ORANG-ORANG YANG PERCAYA KEBANGKITAN KRISTUS
Saudara percaya Tuhan Yesus sudah bangkit? Percaya bukan sekedar ucapan, tetapi nyata dalam kehidupan!
1.Tetap berpegang teguh dalam iman (ayat 1-2).
Mari kita teguh berdiri atas iman kita, bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Jangan mau digoyahkan! (band. ayat 58). Sejak awal peristiwa kebangkitan, sudah ada usaha untuk menyesatkan dan menggoncangkan iman percaya kita bahwa Yesus sudah bangkit! Lihat Matius 28:11-15, diisukan bahwa mayat Tuhan dicuri para murid! Belum lagi godaan dosa dan kesenangan dunia yang mencoba meruntuhkan iman kita. Di sisi lain, pergumulan juga dapat menghimpit iman kita. Tetapi sekali lagi, tetap teguhlah dalam iman karena Kristus sudah bangkit! Setiap kali kita teguh dalam iman oleh kasih karunia Allah, kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari antara orang mati, sebenarnya kita dijadikanNya bukti-bukti kebangkitan Kristus yang akan ‘dibaca’ oleh generasi-generasi kita selanjutnya.
2. Giat melayani Tuhan Yesus! (ayat 10 band. 58).
Kita, sebagai orang yang percaya kebangkitan Kristus, seharusnya giat melayani Dia! Seperti Paulus yang bekerja keras oleh dan bagi Tuhan Yesus Kristus yang sudah bangkit. Karena Tuhan kita hidup, kita harus giat beribadah dan melayani Dia. Ibadah dan pelayanan kita jadi berarti karena Yang kita layani adalah Allah yang hidup, bukan mati! Dan karena Dia hidup, Dia ada dan menyertai kita sehingga pelayanan kita menjadi efektif. Sehingga “jerih payah kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia” (ayat 58).

Sekali lagi Saya sampaikan: “Tuhan Yesus sudah bangkit!” Jika Saudara mebalasnya dengan berkata: “Amin, Tuhan Yesus sudah bangkit!”, mari kita tetap teguh dalam iman dan giat beribadah dan melayani Tuhan kita, Yesus yang sudah bangkit dan hidup bagi kita! Selamat Paskah!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Minggu, 08 April 2012

MEMINYAKI KAKI TUHAN YESUS


Yohanes 12:1-8

Kejadian ini terjadi “enam hari sebelum Paskah”. Itu berarti enam hari sebelum penangkapan dan penyaliban Tuhan Yesus! Kisah Maria, saudara Lazarus, meminyaki kaki Yesus menjadi pembuka sekaligus persiapan kematian Kristus. Saya merasa kisah ini baik dan tepat menjadi pelajaran bagi kita menyambut Paskah. Apa yang dilakukannya? Meminyaki kaki Yesus. Mari kita sedikit mengulang kisahnya. Hari itu di rumah Lazarus, di Betania diadakan perjamuan khusus bagi Tuhan Yesus dan saat makan, tiba-tiba Maria, adik Lazarus membawa buli-buli minyak narwastu yang mahal lalu menuangkan ke kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Apa makna perbuatan Maria ini?

1. Ini ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yesus!
Kita tentu tahu bahwa Maria telah mengalami mujizat! Ya, kakaknya, Lazarus yang telah mati empat hari dibangkitkan oleh Tuhan Yesus (Yohanes 11). Dan hari itu adalah ungkapan syukur kepada Allah dan terima kasih kepada Tuhan Yesus. Sebab itu ada perjamuan syukur. Betapa tidak Maria berterima kasih, Lazarus adalah kakak yang dikasihinya. Maria menangisi kematiannya. Di sisi lain, Lazarus adalah satu-satunya laki-laki yang merupakan pelindung dan ‘tulang punggung’ keluarga. Itu sebabnya kehadirannya sangat penting. Tepat sekali jika kita dapat menafsirkan apa yang dilakukan Maria, meminyaki kaki Yesus, adalah ungkapan terima kasihNya. Apakah Saudara merasakan kebaikan Allah dalam Tuhan Yesus? Apapun jawaban Saudara atas pertanyaan ini, Saya akan memberitahukan kebaikan Allah dalam Tuhan Yesus yang telah Dia kerjakan bagi Saudara, yaitu memberikan nyawaNya bagi kita! Pemazmur mengingatkan kita untuk tidak melupakan kebaikan Allah yang mengampuni dosa kita, yang memberikan hidup kepada kita! (Mazmur 103:1-5). Menyambut Jumat Agung dan Paskah, mari kita persembahkan ucapan syukur kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Mari kita dengan penuh ucapan syukur, bagaimanapun kondisi kita, menyambut Paskah ini dengan bersyukur dan berterima kasih atas karya dan kebaikan Allah dalam Kristus bagi kita.
2. Ungkapan kasih kepada Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus sendiri mengetahui bahwa apa yang dilakukan Maria adalah ungkapan kasih Maria kepadaNya (ayat 7-8). Dalam pembelaanNya terhadap Maria dari kritikan yang tidak mendasar dari Yudas Iskariot, si pencuri itu, Tuhan memahami hati Maria. Mengapa Maria mengasihi Tuhan Yesus? Sederhana saja, sebab Maria dan keluarganya LEBIH DAHULU dikasihi oleh Kristus, Tuhan kita. Setiap kali Yesus mampir dan mengajar di rumah mereka (Lukas 10:38-41). Pada waktu Lazarus meninggal, Yohanes menegaskan bahwa keluarga ini sangat dikasihi Yesus (Yohanes 11:1-4). Bahkan, saat Yesus bertemu Maria, Dia sangat terharu dan menangis! Jika kita membaca 4 Injil, kita akan menukan dua kali Yesus menangis dan salah satunya melihat kesedihan Maria! Hanya hati yang tumpul yang tidak mampu merasakan kasih Yesus ini. Itu sebabnya Maria, meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang dia miliki, yang paling mahal, yang paling berharga. Bukankah Tuhan Yesus mengasihi Saudara? Mungkin sebagian Saudara, karena pergumulan hidup, bertanya “Mana buktinya?” Alkitab menjawab dengan tegas inilah bukti kasih Yesus: Dia mati di kayu salib bagi Saya dan Saudara! Dia mengasihi Saudara! Apakah kita tidak akan menyambut kasihNya? Seperti Maria menyatakan kasihnya, mari kita menyatakan kasih kita kepada Tuhan Yesus, bukan saja saat menyabut Paskah, tetapi setiap hari. Mari kita mengasihi dengan memberi dan mempersembahkan apa yang terbaik, dengan berkurban dengan kerendahan hati seperti Maria saat itu. Mengapa? Karena Kristus sudah mengasihi kita bahkan mati di kayu salib supaya kita, yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal!
3.Ungkapan iman kepada Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberitahukan bahwa apa yang Maria kerjakan, yaitu meminyaki kakiNya adalah persiapan penguburanNya (ayat 7-8). Sulit bagi kita menentukan apakah Maria sudah tahu akan hal ini tepat, namun bukan hal yang seharusnya juga kita ragukan jika Maria adalah salah satu muid Yesus yang tekun akan pengajaranNya (Lukas 10:39). Dan salah satu ajaran Tuhan Yesus adalah tentang kemesiasan-Nya. Saat Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak, Maria sedang menegaskan imannya bahwa Tuhan Yesus adalah Sang Mesias, Kristus sendiri! Craig Evans, seorang Profesor arkeologi Alkitab dan ahli Perjanjian Baru menyatakan justru ini salah satu dorongan para imam kepala dan ahli-ahli Taurat menyalibkan Yesus! Kedua, keyakinan Maria akan Mesias yang menderita juga dinyatakan. Maria, melalui ‘duduk diam di kaki Yesus, mendengar pengajaranNya, melalui pengalaman mujizat yang dialaminya sehubung akan kebangkitan Lazarus dengan sendirinya menumbuhkan iman yang kokoh. Yesus adalah Tuhan, Dia adalah Mesias, Mesias yang menderita. Mari kita menyambut Paskah kali dengan bertumbuh dalam iman. Belajar firman Allah tidak dapat dihindari jika kita ingin bertumbuh kokoh. Ini saatnya menyatakan iman kita seperti Maria, wartakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi siapa saja. Nyatakan iman kita dalam perbuatan dan perkataan dalam kehidupan sehari-hari bagi Kristus, Tuhan kita.

Nah, akhirnya mari kita sambut Paskah kali ini dengan penuh ucapan syukur, dengan semakinmengasihi Tuhan Yesus dan dengan iman yang semakin kokoh. Namun bukan sekedar di hati, tetapi ungkapkan seperti maria, ungkapan dalam persembahan yang terbaik, dengan kesetiaan, kasih dan mewartakan bahwa Dialah Kristus, Dialah Juruselamat. Amin

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Minggu, 01 April 2012

TIDUR DI TENGAH PERGUMULAN


Mazmur 3:1-9

Saat ini banyak orang mengalami penyakit insomnia, yaitu penyakit tidak dapat tidur. Salah satu penyebab seseorang tidak dapat tidur adalah perasaan galau karena pergumulan! Seringkali pergumulan begitu menekan hidup sehingga banyak orang sulit tidur. Nah, dalam Mazmur 3:6-7 menunjukkan kita sesuatu yang berbeda, yang dialami oleh Daud (Mazmur ini dikarang oleh Daud - lihat ayat 1). Berbeda dengan kebanyakan orang yang tidak dapat tidur saat dalam pergumulan, Daud bisa tidur, bahkan ‘mudah tidur’ saat dia berada dalam pergumulan (ayat 6-7). Padahal pergumulan Daud bukanlah pergumulan biasa! Bayangkan, Daud saat itu dikhianati oleh Absalom, anaknya sendiri dan para bawahannya (ayat 1, band. 2 Samuel 15:1-18:18). Mereka mengadakan persepakatan untuk merebut tahtanya! Saat itu, Daud dapat dikatakan “bangkrut”, dari seorang raja menjadi seorang pelarian. Bukan hanya itu martabatnya juga dilecehkan oleh Absalom (2 Samuel 16:20-23) dan ditengah pelariannya masih juga merasakan penghinaan dari banyak orang, termasuk dari Simei (ayat 3 band. 2 Samuel 16:5-14). Dalam pergumulan yang demikian berat, Daud dapat menuliskan kondisinya, “aku membaringkan diri, lalu tidur...” Wow, luar biasa bukan?
Apa Rahasia Dapat Tidur Di Tengah Pergumulan?

Puji Tuhan bahwa Mazmur 3 ini memberikan rahasia bagaimana orang bisa tidur di tengah pergumulan seperti Daud. Tuhan memberikan rahasianya bagi kita melalui pengalaman Daud. Rahasianya adalah 3 B, mari kita perhatikan.
1. Berpegang pada Allah
Ini “B” yang pertama, yaitu berpegang kepada Allah. Daud berpegang kepada Allah yang hidup! Dalam nyanyiannya ini, Daud menyatakan imannya! Dan itulah yang diyakini dan dipegangnya terus menerus. Mari kita bepegang terus menerus atas apa yang kita percayai tentang Allah kita dalam Tuhan Yesus Kristus. Seperti apakah pandangan iman Daud, iman yang dipegangnya? Pertama, Daud percaya bahwa Allah-nya adalah Perisai, Sang Pelindung hidupnya (ayat 4). Bagi Daud Allah adalah perisai, tempat perlindungan yang paling aman. Bukankah perisai digunakan saat berperang, saat senjata mengancam seorang prajurit dan luar biasanya, perisai selalu menyelamatkan prajurit tersebut. Itulah Allah kita, dalam Kristus. Dialah Perlindungan umatNya. Kedua, Allah-nya adalah Allah yang hidup, yang mendengar seruannya (ayat 5). Bukankah Allah kita dalam Kristus, Allah yang mendengar doa kita? Ketiga, Allah adalah Sang Penolong yang terbukti (ayat 8). Allah kita bukan hanya Allah yang hanya mendengar doa, tetapi Dia Allah yang bertindak dalam kasih dan kuasaNya! Jika kita percaya dan terus berpegang pada Allah kita yang demikian, masihkah kita tidak bisa tidur?
2. Berseru pada Allah
Rahasia berikutnya adalah berseru kepada Allah. Daud dalam pergumulan yang berat berseru pada Allah (ayat 5,8). Kata “berseru” dari bahasa Ibrani qara, yang artinya berteriak dengan nyaring. Ya, Daud berdoa. Daud telah mengalami berkat dalam doa-doanya. Bagi Daud, doa itu menenangkan jiwa (Mazmur 118:5), Bukankah doa menentramkan jiwa kita karena damai Allah dijanjikanNya turun memelihara hati dan pikiran kita? (Filipi 4:6-7). Melalui doa, Allah menambahkan kekuatan bagi kita kata Daud (Mazmur 138:5). Dan yang terpenting doa, pasti didengar dan dijawab oleh Allah! Nah, jika berdoa dan memperoleh ketenangan, kekuatan dan keyakinan bahwa pasti Tuhan menjawabnya, itu sebabnya Daud dapat tidur meski di tengah pergumulan yang berat. Bagaimana dengan Saudara?
3.Berserah pada Allah.
Rahasia terakhir yang kita dapat temukan dalam Mazmur 3 ini adalah berserah kepada Allah. Daud berserah pada Allah, itu sebabnya dia dapat tidur di tengah pergumulannya (ayat 6-7). Berserah kepada Tuhan berarti percaya bahwa Allah adalah Allah. Berserah di sini adalah benar-benar PERCAYA bahwa Allah adalah Allah Pelindung, Pendengar doa dan Penolong yang penuh kuasa. Jika kita masih saja tidak tenang, seringkali kita sedang meragukan kehebatan Allah kita atau menempatkan Allah bukan sebagai Allah yang Mahakuasa! Kedua, berserah itu berarti tidak lagi kuatir karena pergumulannya. Ketika kita berdoa, kita sedang menyerahkan pergumulan kita kepada Allah seperti yang dilakukan oleh Daud. Seharusnya setelah berdoa, setelah pergumulan itu diserahkan pada Allah yang Mahamendengar dan Mahakuasa, kita dapat tenang. Mengapa? Karena pergumulan kita, sudah kita serahkan pada tangan Allah! Lalu mengapa kita masih kuatir dan gelisah? Artinya ita belum benar-benar menyerahkan pergumulan kita kepada Allah, bukan? Mari kita berserah pada Allah dalam Kristus! Terakhir, berserah adalah PERCAYA bahwa Allah akan melakukan yang terbaik bagi kita.

Akhirnya, marilah kita berpegang pada Allah, berseru dan berserah kepadaNya. Jangan terkejut apabila Saudara dianugerahi ketenangan dan kekuatan menanggung pergumulan. Bahkan kita dapat tidur dengan nyenyak karena Tuhan kita Yesus Kristus-lah yang berperang ganti kita. Selamat berpegang, berseru dan berserah pada Tuhan dan selamat dapat tidur malam ini, TUhan Yesus memberkati.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN