Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 25 Februari 2013

KEKAYAAN ORANG-ORANG PILIHAN


Efesus 1:3-14

    Bila kita berbicara tentang berkat ataupun kekayaan, semua orang akan tertarik, entah itu berkat jasmani atau berkat rohani. Dalam bacaan ini pada ayat 3, jelas menekankan berkat atau kekayaan rohani. Kekayaan rohani yang disediakan bukan bagi sembarang orang, tetapi bagi mereka yang ada di dalam Kristus. “Di dalam Kristus” memiliki pemahaman bahwa segala tindakan, tingkah laku, perkataan artinya seluruh keberadaan kita  secara totalitas harus sesuai dengan kehendak Kristus. Hidup dalam kekudusan dan kesucian tidak cukup mengaku sebagai orang Kristen, tetapi harus meninggalkan segala keinginan daging (Galatia 5:19-21), lalu benar-benar hidup menghasilkan buah Roh Kudus (Galatia 5:20-23). Kata “didalam Kristus” ditulis oleh Paulus dalam surat-suratnya sebanyak 160 kali; didalam surat Efesus sendiri ditulis sebanyak 36 kali. Ini pertanda betapa pentingnya hidup di dalam Kristus. Orang-orang yang ada di dalam Kristus memiliki kekayaan rohani yang luar biasa. 
Ada lima kekayaan rohani bagi orang yang di dalam Kristus:
I. Menjadi Orang Yang Dipilih Tuhan (ay.4)
    “Dipilih Tuhan” memiliki arti bahwa kita ini adalah milik-Nya, karena kita telah dibeli dengan harga tunai (I Kor 6:19-20).Kita bukan milik kita sendiri tapi milik Allah. Dengan demikian kita akan dibela oleh Tuhan (Roma 8:33-34). Dan orang yang dipilih itu adalah orang yang berbahagia (Mazmur 65:5).Sebab itu hiduplah di dalam Dia dan muliakanlah Dia dan jadilah kesaksian yang baik bagi dunia.
II. Ditebus Oleh Tuhan Dengan Darah-Nya (ay.7)
    “Ditebus” berarti menerima pengampunan dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa maka manusia telah “tergadaikan” kepada Iblis; terjual kepada kebinasaan kekal/maut (bdk. Roma 6:23a). Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya (Kolose 1:13). Paulus bersyukur bahwa Kristus telah menebus dia (Roma 7:23-24); Kristus menebus dengan darah-Nya yang tidak ada cacat dan cela, bukan dengan emas perak (I Petrus 1:18-19); Dia berikan nyawa-Nya untuk kita (Matius 20:28b). Sebab itu jangan berikan hidup kita untuk perkara-perkara dunia. Ingat, kita telah ditebus oleh-Nya. Jangan sia-siakan hidup kita!
III. Berhak Menerima Perjanjian Allah (ay. 11)
    Maksudnya ialah kita menjadi anak-anak dan ahli waris-Nya (Roma 8:15-17). Dahulu kita bukan anak-anak-Nya dan kita tidak berhak menjadi ahli waris-Nya, tapi oleh anugerah-Nya, kita dijadikan anak-anakNya dan berhak menjadi ahli waris-Nya,   dimana Kristus menjadi yang sulung dan menerima kemuliaan-Nya (Roma 8:29-30)
IV. Berhak Menerima Firman Kebenaran (ay. 13a)
    Firman kebenaran adalah “isi hati Tuhan”, dan ini berarti kita “dipercaya oleh Tuhan”untuk mengerti isi hatiNya. Isi hati Tuhan tak lain adalah pertobatan dan hidup suci (Efesus 4:21-25). FirmanNya selalu menuntut pertobatan dan kesucian dari hidup kita. RahasiaNya diberitahukan kepada orang-orang yang takut akan Tuhan (Mazmur 25:12,14, bdk,Terjemahan Lama). Sebab itu dengar dan terima Firman Tuhan, buka hati dan hidup kita akan diubahkan-Nya.
V. Menerima Meterai Roh Kudus (ay. 13b-14)
    Pemeteraian Roh Kudus adalah merupakan tanda “kepemilikan”, juga menjadi jaminan bagi kita untuk memperoleh segala sesuatu yang disediakan Tuhan bagi kita (bdk. II Kor 5:5). Roh Kudus juga akan membantu dan menguatkan kita pada saat menghadapi pencobaan, dan juga membantu kita berdoa dalam kelemahan kita (Roma 8:26). Mari kita hidup dalam tuntunan dan pimpinan Roh Kudus.
    
    Inilah kekayaan yang Allah sediakan bagi kita yang ada di dalam Dia. Sebab itu tetaplah di dalam Dia! Semoga Tuhan Yesus memberkati seluruh jemaat menjelang kedatanganNya yang kedua kali dan kita layak menjadi Mempelai Wanita Sorga” bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, Mempelai laki-laki, yang adalah kekasih jiwa dan Juruselamat kita. Amin.

Pdt. Adrian L. Manikome

Minggu, 10 Februari 2013

TIDAK MENYERAH!


2 KORINTUS 1:8-11

    Di Amerika ada seorang gadis bernama Jesika yang   dilahir-kan tanpa dua tangan. Namun yang luar biasa, gadis ini “tidak menyerah”, dia berjuang bersama Kristus meraih masa depannya. Jesika, sekalipun tidak memiliki dua tangan, ia mampu mandiri;    bisa menulis, memainkan piano dan yang mengejutkan ia dapat menerbangkan pesawat! Semua dilakukan dengan kedua kakinya! Nah, di dalam nats yang kita baca, kita juga menemukan orang yang tidak menyerah sekalipun menghadapi pergumulan yang sangat berat. Dia adalah Rasul Paulus! Dia menuliskan bagaimana berat pergumulan yang dihadapinya. Paulus menggambarkan pergumulan yang dihadapinya dengan 3 kata (ayat 8). Pertama, “sangat besar” (huperbolen). Kata ini menunjukkan betapa besar pergumulan yang dihadapi Paulus. Kata kedua,“begitu berat” (LAI). Dalam bahasa asli menggunakan kata “melampaui kekuatan” (huper dunamin). Jadi apa yang dihadapi Paulus sangat berat sehingga melampaui kekuatannya (band. KJV). Dan yang terakhir, Paulus menyatakan bahwa karena pergumulan itu, dia menjadi putus asa dengan hidupnya! Bayangkan, ini bukan pergumulan ‘ringan’! Namun apa yang dilakukan Rasul Paulus? Menyerah? TIDAK! Paulus memilih untuk tidak akan pernah menyerah. bagaimana dengan Saudara? Tepat sekali Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul perikop ini ( 2 Korintus 1:3-11): Ucapan Syukur, karena isinya adalah ucapan syukur Paulus yang tidak menyerah dalam pergumulannya. Di sisi lain, perikop ini juga memberikan RAHASIA BAGAIMANA MEMILIKI HIDUP YANG TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH kepada kita! mari kita mempelajari rahasianya dan jangan pernah menyerah!
 
1. Mempercayai Bahwa Allah Memilki Rencana dan Tujuan Yang Baik dan Indah Bagi Kita (ayat 8-9).
    Rasul Paulus mempercayai bahwa Allah memiliki rencana yang indah bahkan di balik pergumulan yang dihadapinya. Perhatikan kata “supaya” dalam ayat 9 menunjukkan bahwa Paulus ‘menangkap’ tujuan Allah dibalik pergumulan yang dihadapinya yaitu supaya dia mengandalkan Allah saja. Paulus memahami tujuan Allah yang indah dibalik pergumulan yang dihadapinya. Tuhan memiliki rencana yang indah dalam hidup kita (Roma 8:28), meski terkadang kita tidak diijinkan untuk mengetahuinya sekarang. Yang terpenting kenyataan bahwa Tuhan Yesus adalah baik menjamin seluruh karya dan campur tanganNya dalam hidup kita bertujuan baik adanya. Kita tidak perlu tahu apa yang ‘ada di depan’ kita, hanya satu yang harus kita tahu dan percaya bahwa Allah kita dalam Kristus adalah baik dan rencanaNya bagi kita juga rencana yang indah! Jangan pernah menyerah! 
 
2. Mempercayai Bahwa Allah Adalah Allah Yang dapat Diandalkan (ayat 9-10).
    Paulus mempercayai bahwa Allah di dalam Tuhan Yesus, adalah Allah yang dapat diandalkan. Mari kita renungkan apa yang dikatakan Paulus tentang siapa Allah-nya, Tuhan Yesus, yang juga Allah kita!  Pengenalannya inilah yang menggarisbawahi bahwa Allah dalam Kristus adalah Allah yang dapat diandalkan. Pertama, Allah adalah Allah yang penuh segala belas kasihan (ayat 3-4). Kata “penuh” dalam bahasa aslinya bukan berarti seperti sebuah gelas yang penuh dengan air, namun lebih tepat menunjukkan sebuah sumber yang tidak pernah berhenti. Belas kasihan Allah terus-menerus dinyatakan bagi kita, itu sebabnya Dia dapat diandalkan! Kedua, Allah dalam Kristus adalah Allah sumber segala penghiburan (ayat 3-4). Penghiburan Tuhan tidak pernah habis bagi kita (band. Ratapan 3:22-24) dan penghiburanNya untuk segala penderitaan yang kita alami. Ketiga, Allah dalam Kristus dapat diandalkan karena Dia adalah Allah yang Mahakuasa! (ayat 9-10). Dikatakan Paulus Dia adalah Allah “yang membangkitkan orang mati”. Apakah Paulus teringat pelayanannya dimana Euthikus yang mati pernah dibangkitkan? Atau Paulus diingatkan tentang Tuhan Yesus yang membangkitkan pemuda dari Nain, anak Yairus atau mungkin Lazarus yang sudah 4 hari dikuburkan? Yang jelas Paulus percaya bahwa Allah di dalam Kristus adalah Allah yang penuh kuasa dan sanggup menolong dirinya! Bukankah Allah kita, Tuhan Yesus Kristus dapat diandalkan? Jika demikian, mengapa harus menyerah? Mari kita terus maju bersama Tuhan Yesus. Dia adalah Allah yang dapat diandalkan!

3. Menyadari Pentingnya Persekutuan  Orang Percaya (ayat 11).
    Lihatlah bahwa Paulus menyadari pentingnya doa jemaat di Korintus. Oleh doa mereka dan banyak jemaat lain maka Paulus menjadi kuat dan menerima pertolongan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Jangan mudah menyerah. Coba perhatikan sekeliling kita, Tuhan Yesus telah menempatkan banyak sahabat dalam Kristus yang menguatkan dan mendukung kita. Bagi kita, penting untuk diingat bahwa Tuhan menempatkan kita di gereja ini, dalam persekutuan orang percaya ini, untuk saling mendoakan, mendukung dan menguatkan! Di sisi lain mari kita semakin tekun dan setia beribadah dan bersekutu (Ibrani 10:25). Jangan pernah menyerah karena Tuhan menempatkan keluarga, jemaat dan para hamba Tuhan untuk saling mendoakan dan menopang. Dan nantikan betapa banyak ucapan syukur yang dinaikkan karena mujizat  yang kita terima dari Tuhan Yesus.
    Akhirnya, jangan pernah menyerah. Tetaplah maju bersama Kristus, Tuhan kita.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Minggu, 03 Februari 2013

Kekasih Kristus


2 Korintus 11:2-4

    Saudara adalah kekasihNya Kristus! Inilah yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat Korintus dan kepada kita yang juga jemaat Kristus! Bukan hanya kekasih, tetapi ‘tunangan’ dari Kristus, Tuhan kita! Hubungan kasih yang jauh lebih serius dari sekedar kekasih bukan? Alkitab menunjukkan bahwa budaya Yahudi sungguh menghargai pertunangan sehingga yang bertunangan disebut sebagai “suami-isteri” sekalipun belum boleh berhubungan suami isteri (Lihat pertunangan Yusuf dan Maria yang menyebutkan mereka sebagai suami isteri - Matius 1:18-19). Bahkan untuk memutuskan pertunangan, seorang tunangan harus menceraikannya. Jadi hubungan ini sangat serius. Ya, kita sudah dipertunangkan kepada Kristus! Kapan? Paulus menjelaskan bahwa dirinya telah mempertunangkan jemaat Korintus dengan Kristus. Artinya, mengenalkan dan ‘membuat’ jemaat Korintus memiliki hubungan kasih dengan Kristus. Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa saat kita percaya dan menerima Kristus Yesus, Tuhan kita sebagai Juruselamat pribadi kita, maka saat itulah kita dipertunangkan dengan Kristus. Satu hal lagi yang ingin Saya bagikan, yaitu pertunangan kita dengan Kristus bukan tanpa mas kawin. Seperti adat Yahudi, maka Kristus-pun telah membayar mas kawin untuk bertunangan dengan jemaatNya. Tertulis dalam Efesus 5:25-27 bahwa Kristus telah membayar mas kawinnya dengan menyerahkan diriNya tersalib sehingga kita beroleh keselamatan. Sudahkah Saudara menjadi tunangan Kristus? Jika belum, percaya dan terimaTuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara! Bagi kita yang telah menerima Dia menjadi Tuhan dan Juruselamat, ketahuilah, Saudara adalah tunanganNya! Percayalah!
 
INDAHNYA MENJADI KEKASIH KRISTUS
     Menjadi kekasih Kristus Yesus, luar biasa bukan? Ya, sangat luar biasa jika kita memiliki hubungan yang demikian dekat dengan Dia, bahkan sangat dekat, sebagai kekasihNya, tunanganNya! Bagaimana tidak? Siapakah Kristus? Rasul Paulus menyatakan bahwa Dia adalah Allah. Kristus setara dengan BapaNya. Lihat saja dalam  2 Korintus 13:13, Paulus menyatakan kesetaraan Tuhan Yesus Kristus dengan Allah Bapa! Jadi, kita adalah tunangan dari Allah sendiri, Allah yang maha segalanya. Luar biasa bukan? Kristus adalah Tuhan yang mengasihi kita. Dia menjadi miskin supaya kita diperkaya. Dia yang benar, menjadi berdosa supaya kita dibenarkanNya dari dosa. Bukankah ini menyatakan kasihNya yang luar biasa bagi kita? Bukan itu saja, Kristus adalah Tuhan sumber penghiburan dan kekuatan (2 Korintus 1:3, 5). Bayangkan kekasih kita adalah Allah yang maha segalanya, mengasihi kita dan sumber penghiburan! Lalu, mengapa kita takut, penuh kekuatiran dan merasa sendiri dalam mengarungi hidup ini? Kita tidak pernah sendiri, sebab Kekasih kita, tunangan kita selalu ada karena Dia Allah! Dia begitu mengasihi kita.
 
HIDUP SEBAGAI KEKASIH KRISTUS
     Saya bersyukur bila Saudara menyadari bahwa Saudara adalah kekasih, tunangan Kristus. Namun apakah kita hidup sebagai tunanganNya? Rasul Paulus ‘cemburu’ dan kuatir kalau-kalau jemaat tidak hidup sebagai kekasih atau tunangan Kristus! Bagaimana hidup sebagai seorang kekasih? Pertama, seorang kekasih akan selalu rindu dekat dengan pujaan hatinya, bukan yang lain. Adakah Saudara rindu dekat dengan Kristus,Tuhan kita? Tuhan Yesus adalah kekasih yang terus rindu dekat dengan kekasihNya. Rindukah Saudara bertemu dengan Kristus dalam ibadah, dalam doa, dalam membaca dan merenungkan Alkitab, surat cintaNya? Saya berdoa agar kita selalu rindu akan Kristus, tunangan kita seperti Dia rindu dekat dengan kita! Kedua, kekasih atau lebih tepat tunangan akan menjaga kesetiaannya kepada pasangannya yang begitu mengasihi dirinya. Paulus kuatir kalau-kalau jemaat disesatkan dari kesetiaannya yang sejati dari Sang Kekasih, Kristus Yesus (ayat 3). Apakah kita tetap setia pada Kristus, Kekasih kita? Paulus kuatir karena memang ada godaan dari si jahat untuk menggodai kekasih-kekasih Kristus supaya berpaling dariNya. Godaan pertama yang disebutnya adalah ajaran sesat, entah tentang Kristus yang lain, roh yang lain maupun injil yang lain (ayat 4). Awas, pengajaran sesat di mana-mana dan menggodai kita untuk berpaling dari Kristus, kekasih kita. Tetapi bukan hanya ini, Paulus menunjuk kepada seluruh godaan Iblis yang pernah terjadi pada Hawa di taman Eden (ayat 3 band. Kejadian 3:1-6). Bukankah ada banyak godaan lain yang Iblis gunakan supaya kita tidak setia kepada kekasih kita? Berkat dan segala yang baik seringkali menggodai kita untuk berpaling dari Kristus? Atau dosa dengan segala kenikmatan duniawinya yang mencoba merampas kasih kita? Ya, diam-diam kita begitu mencintai dosa dan dengan demikian kita menduakan Kristus. Seperti di Perjanjian Lama, setiap doa dan penyembahan berhala adalah dosa perzinahan (baca: p[erselingkuhan) rohani. Masih ada lagi, yakni pergumulan hidup. Betapa sering kekasih-kekasih Kristus justru tidak setia dan bahkan meninggalkan Kristus karena pergumulan atau karena belum mendapat pertolongan. Mari kita menjadi kekasih Kristus yang benar-benar kekasihNya, selalu rindu dekat Dia dan selalu setia kepada kekasih kita. Dan lihatlah betapa indahnya hidup dan berjalan bersama kekasih kita, Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.   

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN