
Bukan harta, kekayaan, pendidikan yang tinggi dan kesuksesan yang mendasari sebuah keluarga yang bahagia dan diberkati Tuhan. Sudah terbukti banyak keluarga hancur justru saat memiliki semuanya. Alkitab memberikan kita dasar keluarga yang bahagia dan diberkati Tuhan, yaitu MENDASARKAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PADA KASIH KRISTUS! Nah, jika demikian, bagaimana mendasarkan kehidupan berkeluarga pada kasih Kristus?
1. Kasih KRISTUS Harus Menjadi PENGGERAK Setiap Anggota Keluarga Untuk Saling Mengasihi.
Kasih Kristus harus menjadi ‘motor’ bagi setiap anggota keluarga untuk salingmengasihi! Paulus mendoakan agar jemaat mengenal dan memahami betapa dahsyatnya kasih Kristus (Efesus 3:18-19). Dengan memahami kasih Kristus, kita dapat dan dimampukan untuk mengasihi seperti Kristus! Kenal kasih Kristus? Benar, Tuhan Yesus mengasihi kita sampai mati di kayu salib.
Dan kasih inilah yang seharusnya menjadi pendorong atau motivasi kita mengasihi keluarga kita. “Karena saya tahu bahwa Kristus sungguh-sungguh sudah mengasihi saya, maka saya harus mengasihi keluarga saya!” Kegagalan keluarga saling mengasihi seringkali karena kita mengasihi karena kita melihat kebaikan anggota-anggota keluarga, jika tidak, kitapun membalas dengan perbuatan yang sama. Apa yang menjadi motif kita mengasihi keluarga. Mari kita dasarkan bahwa Kasih Kristus-lah yang mendorong kita untuk mengasihi keluarga kita.Hal kedua yang harus kita pahami yaitu bahwa kasih Kristus sudah dicurahkan Roh Kudus dalam hidup setiap orang Kristen! (Roma 5:5). Jadi setiap orang Kristen memiliki kasih Kristus. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengasihi keluarga kita; suami dengan isteri, anak-anak dengan orang tua. “Karena kasih Kristus ada dalam hidup saya, maka saya mengasihi keluarga saya!” Tidak ada alasan untuk tidak mamu berbagi, mengasihi, mengampuni dan melayani keluarga kita, sebab kasih Kristus yang memampukan kita. Bukan kuat kita sendiri! Percayalah bahwa kasih Kristus sudah dicurahkan bagi kita. Jadi, tunjukkanlah kasih Kristus bagi keluarga Saudara!
2. Kasih KRISTUS Menjadi Teladan Untuk Mengasihi Keluarga.
Seperti halnya rasul Yohanes (Yoh 13:34), rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Kristus harus menjadi teladan bagi setiap anggota keluarga. Mari kita teladani kasih Kristus bagi gerejaNya seperti yang dijelaskan Paulus dalam Efesus 5:25-27.
a. Kasih Kristus, kasih yang berkorban (25).
Hendaknya setiap anggota keluarga mengasihi dengan pengorbanan, seperti Kristus! sekalipun Dia adalah Allah, Dia rela menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita. Kasih Kristus mengajarkan kita berani berkorban, tidak egois, mementingkan orang lain. Bagaimana dengan Saudara?
b. Kasih Kristus, kasih tanpa pamrih (25-26).
Kebanyak orang mengasihi karena orang lain mengasihi. Tetapi kasih Kristus memberikan teladan supaya kita mengasihi “walaupun orang tersebut..” Ingatlah bahwa Tuhan Yesus mati di kayu salib meskipun kita tidak layak untuk diselamatkan. Kita masih berdosa dan hina dihadapanNya, namun Dia tetap mengasihi dan menyelamatkan kita (Band. Roma 5:8).
c. Kasih Kristus, kasih dalam kebenaran.
Kasih yang diteladankan Kristus adalah kasih dalam kebenaran. Tujuannya supaya jemaat kudus dan tak bercacat dihadapanNya. Demikian kita harus mengasihi dalam kebenaran. Disiplin yang berasal dari kebenaran firman Allah harus ditegakkan dan dijalankan dalam kehidupan berkeluarga.
d. Kasih Kristus, kasih yang selalu menginginkan yang terbaik terjadi bagi orang lain (ayat 27).
Hendaknya setiap anggota keluarga memikirkan dan giat mengerjakan apa yang yang terbaik bagi seluruh anggota keluarganya. Jika ini dilakukan, maka tidak ada pertengkaran yang dibiarkan berlarut-larut dan kebencian tidak mungkin bertumbuh dalam keluarga yang meneladani kasih Kristus.
Selamat menikmati kebahagiaan dan berkat keluarga yang disediakan Allah, saat kita dasarkan kehidupan berkeluarga di atas kasih Kristus. Sekali lagi selamat berbahagia, keluarga Allah!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar