Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 18 Juli 2010

KEPUTUSAN UNTUK BERIBADAH KEPADA TUHAN

YOSUA 24:15
Dunia menawarkan banyak hal untuk kita tidak beribadah kepada Tuhan. Akan tetapi hendaknya setiap keluarga Kristen yang percaya kepada-Nya hendaknya seperti Yosua yang tetap setia beribadah kepada Tuhan sekalipun bangsanya beribadah kepada allah lain. Ini merupakan keputusan yang memuliakan Tuhan. Dan ini merupakan tanggung jawab dari para suami sebagai kepala keluarga, sehingga yang berperan bagi kerohanian keluarga adalah sang suami. Sebagai suami, apakah peran kita sudah benar bagi keluarga kita? Beberapa contoh suami di Alkitab yang kehidupannya tidak benar sehingga mengakibatkan kesengsaraan bagi keluarganya diantaranya: (a) Nabal, seorang yang bebal, (1 Samuel 25:24-25), (b) Ahab, yaitu seorang yang tunduk atau ikut kepada isterinya yang jahat, (1 Raja-raja 16:29-31). Ketika seorang suami, pemimipin keluarga salah dalam mengambil keputusan, maka berakibat buruk bagi keluarganya.

Mengapa Yosua berani mengambil keputusan untuk tetap beribadah kepada Tuhan?

Di hadapan bangsa Israel yang tegar tengkuk, yang banyak kali menduakan Allah dengan banyak berhala, Yosua bersama keluarganya mengambil keputusan untuk beribadah hanya kepada Tuhan, karena:
1. Yosua mengutamakan apa yang harus diutamakan, yaitu Allah.
Yosua mengerti dengan sungguh siapa Allah, karena dia dididik sejak kecil tentang Allah, serta dia juga mengerti segala perbuatan ajaib yang Tuhan buat bagi bangsa Israel melaui Musa, sehingga dia berani mengambil keputusan untuk mengutamakan Allah dari pada yang lain. Demikian juga dengan kita, apakah kita sudah mengutamakan Tuhan di atas segala-galannya? Atau kita lebih mengutamakan yang lain (perkara-perkara dunia), sedang Tuhan nomor yang ke sekian? Dalam Yesaya 58:13-14 dikatakan bahwa jika kita mengutamakan Allah maka akan ada jaminan pemeliharaan, baik makanan, minuman dan lain sebagainya. Marilah kita semakin melekat kepada Tuhan karena Tuhan berasal dari Sorga, sehingga Dialah segala-galanya (Yohanes 31:31).
2. Yosua memiliki tugas tanggung jawab atas rumah tangganya untuk membawa keluarganya berjalan di jalan Tuhan.
Yosua mengetahui janji berkat yang Tuhan berikan apabila umat Tuhan beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh , maka dia pun memiliki tugas tanggung jawab untuk membawa keluarganya kepada Tuhan. Seperti contoh dalam Yohanes 4:46-54, dikisahkan seorang kepala keluarga yang tahu bahwa hanya Yesus yang sanggup menyembuhkan anaknya maka dia mengambil tindakan yang tepat untuk membawa anaknya kepada Yesus. Bagaimana dengan kita? Sebagai pemimpin rumah tangga kita memiliki tanggung jawab untuk membawa keluarga kita beribadah kepada Tuhan.
3. Yosua Melibatkan Tuhan di dalam kehidupan keluarganya.
Keputusan Yosua dan keluarga untuk beribadah kepada Tuhan merupakan sebuah tindakan melibatkan Tuhan dalam kehidupan keluarganya.
Dalam kehidupan ini Tuhan ingin kita melibatkan Dia dalam segala sesuatu. Hal ini dapat terwujud apabila dimulai dari kepala keluarga yang hidup dekat dengan Tuhan (Yohanes 15:15) dan melalui ibadah. Ibadah merupakan suatu komitmen yang total, dalam arti ada penyerahan hidup secara total di dalam Tuhan (Roma 12:1). Ibadah yang sungguh-sungguh adalah hadirnya Tuhan dalam kehidupan kita. Apakah kita melibatkan Tuhan dalam keluarga kita? Didalamnya dibutuhkan seorang pemimpin yang hidup dekat dengan Tuhan dan membawa keluarganya beribadah kepada Tuhan.
Akhirnya, marilah kita mengambil keputusan untuk beribadah kepada Tuhan, bukan kepada yang lain. Kita beribadah kepada Tuhan karena kita mengutamakan Tuhan; merupakan sebuah tanggung jawab; serta bukti bahwa kita melibatkan Tuhan dalam keluarga kita.
Tuhan Yesus memberkati.


Pdt. Adrian L. Manikome (Bitung- Sulut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN