Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 28 April 2013

Aku Harus Punya...


Markus 10: 46-52

    Yesaya 59:1-2 mengatakan bahwa keselamatan dan atau pertolongan Allah tidak kita terima, bukan karena Allah lalai, tetapi  problemnya ada pada kita. Problemnya adalah pelanggaran atau dosa kita. Injil Lukas 18:7,8 Yesus bertanya kataNya “Adakah Ia mendapati iman di bumi?” Apakah yang harus kita miliki? Mari belajar dari Bartimeus, dia memiliki apa yang seharusnya kita juga miliki?
 
1.Panggilan Khusus
   Seruan Bartiemus: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” bukan panggilan yang sembarangan. Menurut Saudara, apa yang membuat Yesus berhenti dan memanggil Bartimeus? Jika dibandingkan dengan Matius 16:13-19, ketika Yesus bertanya kepada murid-muridNya bahwa “menurut orang siapakah Anak Manusia itu?” Petrus menjawab bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang Mahatinggi. Jawaban dari Petrus membuat Yesus tertarik  sehingga Yesus juga memberikan komentar tentang Petrus. Yesus berkata : “Simon, bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu melainkan dari Allah Bapa.” Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan  antara Petrus dan Allah Bapa. Hubungan itulah yang membuat Petrus mempunyai panggilan yang berbeda dengan murid-murid atau orang lain. Sebuah panggilan khusus! Tuhan Yesus inginkan panggilan berbeda dengan orang lain, ada sentuhan iman di dalamnya!
2.Perlakuan Khusus.
    Panggilan “Yesus Anak Daud” yang diserukan Bartimeus juga menunjukkan perlakuan yang khusus, yang ditunjukkan oleh Bartimeus. Orang-orang memperlakukan Yesus sebagai orang yang punya kelebihan khusus, yang lain memperlakukan Dia sebagai orang yang kerasukan setan, tetapi Bartimeus memperlakukan Dia sebagai Mesias, Anak Allah dari keturunan Daud. Bagaimana kita memperlakukan Tuhan Yesus?
3. Keinginan Mulia
    Permintaan Bartimeus menunjukkan keinginannya yang mulia. Bartimeus berkata: “Rabuni, supaya aku dapat melihat.” Bartimeus tidak minta supaya kaya padahal dia seorang pengemis. Justru dia meminta untuk dapat melihat. Supaya kita lebih memahami hal ini, coba kita lihat di dalam  2 Tawarikh 1:7 - tentang permintaan raja Salomo yang sangat menyenangkan hati Tuhan. Salomo meminta hikmat untuk memimpin kerajaan Israel yang dipercayakan Tuhan baginya. Rasul Yakobus mengingatkan kita dalam surat Yakobus 4:3 supaya jangan kita meminta sesuatu hanya untuk memuaskan keinginan daging kita, melainkan untuk memuliakan nama Tuhan kita, Yesus Kristus.
    
    Akhirnya, Saudara yang dikasihi Tuhan, kiranya kita memiliki panggilan khusus dan perlakuan khusus kepada Tuhan kita, Yesus Kristus serta permintaan yang mulia, yang senantiasa memuliakan Dia. Amin. 

Pdt. Japikir , S.Th.

Minggu, 21 April 2013

ALLAH BAIK BAGI YANG TULUS HATI!


Mazmur 73:1-28


    Untuk tulus hati di zaman sekarang ini tidaklah mudah. Sebagai contoh, di negara kita kasus korupsi terjadi dimana-mana, bahkan hampir di segenap aspek kehidupan.Orang digoda untuk tidak tulus hati dalam kehidupannya. Dengan tidak tulus hati, orang bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan yang besar, meski tidak halal. Pemazmur, bani Asaf, juga mengalami godaan dan hampir “terpeleset” jatuh dalam ketidak tulusan hati karena melihat kehidupan orang-orang fasik (ayat 2). Tetapi dia tetap tulus hati. Bahkan di awal mazmurnya, dia memiliki keyakinan bahwa sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hati.
 
Arti Tulus Hati
    “Tulus hati” dalam bahasa lain yaitu integritas (Inggris: integrity). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas.
 
Tulus Dalam Segala Aspek Kehidupan
    Sebagai orang percaya, ketulusan hati harus ada dalam segala aspek kehidupan kita. Bagaimana dengan kita? Apakah kehidupan kita dipenuhi dengan ketulusan hati? Dalam keluarga, apakah hubungan setiap anggota keluarga dibangun dalam ketulusan? Dalam mengatur keuangan? Dalam pelayanan? Dalam pekerjaan/bisnis? Dalam berbicara? Seharusnya dipenuhi dengan ketulusan hati.
 
Godaan Untuk Tulus Hati
    Banyak godaan untuk tulus hati. Pemazmur melihat fakta dari kehidupan orang fasik, yaitu orang-orang yang tidak tulus hati (ayat 3-12):
a. Hidupnya makmur dan semakin diberkati
b. Tidak ada sakit penyakit
c. Gemuk
d. Tidak menderita
e. Hidupnya senang
Ya, siapa yang tidak tergoda melihat kehidupan orang-orang yang tidak tulus hati? Pemazmur pun menjadi cemburu dan  tergoda untuk tidak tulus hati; pemazmur merasa sia-sia dalam mempertahankan kehidupannya yang suci; bahkan Pemazmur mengalami kesusahan, kena tulah dan hukuman.
 
Sikap Menghadapi Godaan Tidak Tulus Hati
    Menghadapi godaan untuk tidak tulus hati, Pemazmur mengambil sikap untuk tetap dekat dengan Allah (ayat 23). Karena Pemazmur yakin bahwa Allah itu baik bagi orang yang tulus hati. Allah memberikan kebaikan-kebaikanNya dengan memegang tangan orang yang tulus hati dan memberi nasihat dan tuntunan bagi orang yang tulus hati dan mengangkatnya dalam kemuliaan. Bahkan Pemazmur diberi hikmat untuk melihat kesudahan orang Fasik (ayat 18-20). Memang mereka sepertinya “diberkati” namun pada akhirnya mereka akan dibinasakan dalam sekejap mata. Betapa mengerikan ! Sebab itu janganlah tergoda untuk tidak tulus hati !
 
Kita Dapat Tulus Hati !
    Ketika kita percaya Tuhan Yesus Kristus, maka darah Kristus telah menyucikan hati nurani kita dari segala dosa kejahatan, termasuk ketidak tulusan hati. Sehingga kita dimampukan untuk tulus hati dalam segenap aspek kehidupan kita.Apakah kita sedang tidak hidup dalam tulus hati? Atau kita sedang tergoda untuk tidak tulus hati? Datang pada Kristus, Dia akan mengampuni dan menyucikan hati kita, kita akan dijadikan orang-orang yang tulus hati. Tuhan Yesus Memberkati

Pdt. Dr. T. Haryono - Solo

Minggu, 14 April 2013

TUHAN YANG SUDAH BANGKIT!


YOHANES 20:24-29

    Kebangkitan Tuhan Yesus  bukan tidak ada problem. Sejak peristiwa kebangkitan Kristus sudah ada problem, baik eksternal, di mana para imam kepala menyebarkan kabar bohong bahwa mayat Yesus bukan bangkit tetapi di curi.Masalah lainnya, masalah internal dimana adanya murid yang tidak percaya kebangkitan Kristus. Salah satunya adalah Tomas! Memang Tomas sempat absen saat Tuhan Yesus menampakkan diriNya kepada para murid (ayat 24-25). Itu sebabnya Tomas tidak percaya. Dia tidak percaya kepada kesaksian murid-murid lain. Bahkan Tomas menantang untuk mencucukkan tangannya pada bekas paku di tangan kaki dan bekas luka di lambung Tuhan, barulah dia percaya. Tetapi Tuhan Yesus menyatakan diriNya sekali lagi dan sekarang Tomas ada bersama para murid lainnya. Kemudian Tuhan Yesus menyapa mereka dan khusus menemui Tomas untuk membuktikan ketidakpercayaannya adalah salah! Maka segala ketidakpercayaan berubah menjadi pengakuan iman: “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku”! Luar biasa bukan? Ada beberapa kebenaran yang diajarkan bagian Alkitab ini bagi kita hari ini.
 
1. TUHAN YESUS peduli terhadap masalah kita.
     Tuhan Yesus peduli terhadap masalah yang dihadapi Tomas. Dia menyatakan diri khusus kepada Tomas. Masalah yang dihadapi Tomas adalah masalah iman. Apakah Tuhan Yesus benar-benar bangkit? Mungkin kita juga sedang menghadapi masalah dalam hidup ini. Tuhan Yesus peduli kepada masalah kita. Dia bukan Allah yang tidak peduli dan jauh, tetapi Allah yang peduli kepada masalah kita, apapun masalah yang kita hadapi.
2. TUHAN YESUS adalah Raja Damai.
     Murid-murid saat itu ketakutan, itu sebabnya mereka di ruangan yang terkunci. Tetapi kehadiran Tuhan Yesus yang sudah bangkit menyapa mereka dengan “damai sejahtera bagi kamu”. Ini berbeda dengan salam yang kita sampaikan kepada saudara-saudara kita. Bedanya, yang menyampaikan salam adalah Tuhan Yesus, Dia adalah Allah! Dia sumber damai sejahtera dan damai sejahtera yang diberikanNya tidak seperti yang diberikan dunia ini (Yohanes 14:27). Dia adalah Pencipta damai sejahtera. Apakah kita dalam damai sejahtera?
3. TUHAN YESUS adalah ALLAH Yang Mahahadir.
     Kebangkitan Tuhan Yesus tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia maha hadir. Pintu yang terkunci rapat tidak mampu menahan kehadiran Yesus Tuhan kita. Itu sebabnya kita tidak perlu kuatir. Dia hadir dan menyertai orang yang percaya.
4. TUHAN YESUS memulihkan iman.
     Tuhan Yesus khusus datang untuk memulihkan iman Tomas. Tomas kembali dipulihkan. Ungkapan “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku” adalah ungkapan iman Tomas yang sudah dipulihkan Tuhan. Ini bukan ekspresi keterkejutan. Perhatikan kronologis cerita ini tidak memungkinkan jika seruan Tomas adalah ekspresi keterkejutan sebab Tuhan Yesus sudah menampakkan diri’jauh’ sebelum seruan Tomas. Seharusnya jika itu ekspresi keterkejutan pastilah spontan saat Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah mereka. Lagi pula orang Yahudi sangat menghargai nama Tuhan Allah sehingga tidak boleh sembarangan mengucapkan apalagi hanya untuk eksperi keterkejutan. Bukan hanya itu sangat penting dicatat bahwa Tuhan Yesus tidak meluruskan pengakuan iman Tomas! Ini penting karena itu berarti Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Allah! Terakhir, kata “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku” adalah kredo atau pengakuan iman yang hanya muncul dua kali di Alkitab. Di Perjanjian Lama, Mazmur 35:23 menunjukkan pengakuan iman. Di Perjanjian Baru dalam Wahyu 4:11 merupakan sahadat atau pengakuan iman yang ditulis oleh rasul Yohanes. Jadi, Tomas dipulihkan Tuhan Yesus.
    
    Puji Tuhan, bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Dia peduli kepada pergumulan kita dan Dia sanggup memulihkan iman kita. Iman yang teguh dalam Tuhan Yesus. Suatu iman yang sekalipun tidak melihat namun percaya. Iman yang teguh, yang tidak didasarkan pada apa yang kita lihat, kita terima, melainkan iman yang didasarkan pada pengenalan akan Tuhan Yesus melalui Alkitab, firman Allah. Selamat Paskah! 

Pdt. Joko Waluyo, S.Th
GPPS Bojonegoro 
 


Selasa, 09 April 2013

PESAN DARI KUBUR


Matius 28:1-8


    Ini bukan sebuah pesan yang ‘horor’, meskipun judul renungan ini Pesan Dari Kubur, sebab pesan ini bukan dari sembarang kubur, pesan ini datang dari kubur Tuhan Yesus! Ya, Maria Magdalena dan beberapa perempuan lain datang pagi-pagi ke kubur Yesus. Mereka dan para prajurit yang menjaga kubur Yesus dikejutkan oleh datangnya malaikat Tuhan dan menggulingkan batu meterai dari kubur Yesus! Batu itu digulingkan bukan supaya Tuhan Yesus keluar dari kuburNya, namun untuk memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus sudah tidak ada di dalam kubur. Para perempuan dan prajurit-prajurit itu sangat ketakutan. Ditengah ketakutan mereka, malaikat Tuhan menyampaikan pesan kepada para perempuan yang mengasihi Tuhan Yesus itu. Ya, pesan dari sebuah kubur. Pesan itu bukan hanya untuk mereka, tetapi untuk para muridNya, termasuk kita hari ini! Apa pesan Tuhan melalui malaikatNya?
 
1. Jangan Takut Sebab TUHAN YESUS Sudah Bangkit!
     Malaikat itu berkata “Jangan takut, Dia yang kamu cari sudah bangkit!” (lihat ayat 5-6). Pesan ini bagi kita juga: Jangan takut sebab Tuhan Yesus sudah bangkit! Bukankah mereka memang sedang ketakutan? Bayangkan, Guru dan Tuhan mereka sudah mati dan dikuburkan bersama seluruh harapan mereka? Tetapi pagi itu mereka mendapat pesan dari kuburNya. Jangan takut! Mengapa? Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus memastikan keselamatan yang dijanjikan bagi yang percaya kepadaNya! Apa Bukankah Tuhan Yesus berfirman: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa yang percaya kepadaKu, ia akan hidup, sekalipun ia sudah mati” (Yohanes 11:25). Dia telah buktikan bahwa kematian telah dikalahkan, ditaklukkanNya. Hanya Dia yang menaklukkan kematian yang dapat memberi hidup kekal! Jadi, kebangkitan Kristus memastikan keselamatan kita. Itu sebabnya jangan takut lagi oleh apapun bahkan kematian! Kedua, maksud malaikat itu mereka tidak perlu lagi takut sendirian dalam dunia ini! Menarik bahwa orang yang pertama bertemu Tuhan Yesus yang sudah bangkit pertama kali adalah para perempuan, orang-orang yang dianggap ‘lemah’. Bukankah memang kita adalah manusia yang rapuh? Tapi jangan takut, para murid Yesus, sebab Dia tidak mati melainkan sudah bangkit dan hidup. Dia ada bersama para murid-muridNya hingga akhir zaman seperti yang difirmankanNya pada akhir Injil ini! Jadi, untuk apa takut? Ketiga, “jangan takut” menenangkan para murid Tuhan Yesus yang saat itu merasa takut karena kehilangan Tuhan yang mengasihi mereka! Tuhan Yesus memang mengasihi para muridNya, termasuk Maria Magdalena (Lukas 8:1-4), namun di depan mereka Dia telah dikuburkan. Tetapi hari itu, pesanNya disampaikan bahwa mereka tidak perlu takut karena Dia yang mengasihi mereka tidak mati tetapi hidup! Bagimana dengan kita, para murid Tuhan Yesus? Pesan ini bagi kita: Jangan takut, Tuhan kita Yesus Kristus sudah bangkit!
2. Beritakan Kebangkitan TUHAN YESUS! (ayat 7-8).
     Satu ‘pesan dari kubur’ lagi yang penting bagi para muridNya, yang disampaikan oleh malaikat. “Segera pergi dan katakanlah kepada murid-muridNya, bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati...” (ayat 7). Memang tugas para perempuan itu adalah memberitakan kepada teman-teman mereka, para murid yang lain karena mereka belum mengerti! Namun tugas kita adalah memberitakan kepada dunia ini, dunia yang belum mengenal Tuhan Yesus yang mati dan bangkit  bagi mereka! Pesan ini begitu penting, para malaikat menyampaikan supaya mereka “segera pergi dan mengatakan”! Mari kita beritakanlah Injil Tuhan. Paskah bukan sekedar dirayakan di gereja dengan berbagi ucapan selamat dan telur, tetapi berbagi berita keselamatan bagi mereka yang belum diselamatkan. Bagaiman caranya, sederhana saja, mari kita ceritakan tentang Tuhan Yesus dan karyaNya yang menyelamatkan. Berikutnya, mari wartakan dengan kehidupan yang penuh kasih, kebenaran dan kekudusan. Kehidupan yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus hidup dan berkuasa. Ya, dengan kehidupan yang menjadi berkat  di tengah-tengah masyarakat. Mari kita wartakan kebangkitan Yesus  Kristus, Tuhan kita.
    
    Akhirnya, mari kita hidup dengan keberanian, tidak lagi dalam ketakutan karena Tuhan kita, Yesus Kristus sudah bangkit dan hidup! Tapi jangan lupa, segera beritakan Injil-Nya, kabarkan bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dan siapa yang percaya kepadaNya beroleh hidup kekal. Selamat Paskah! 

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN