Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Selasa, 24 Januari 2012

KEHILANGAN

LUKAS 15:8

Apabila kita membaca pada pasal 15, maka kita akan menemukan banyak kehilangan. Kehilangan domba, kehilangan dirham serta kehilangan anak. Akan tetapi ketika kehilangan sesuatu sudah ditemukan maka akan ada sukacita yang luar biasa. Tatkala seseorang dalam kondisi kehilangan, maka dia tidak akan tinggal diam, tetapi dia akan berusaha untuk mencarinya sampai menemukannya.
Dalam pembacaan kita hari ini, ada seorang perempuan yang kehilangan satu dari sepuluh dirhamnya. Dirham adalah alat pembayaran orang Persia dengan harga setara 8 gram emas. Artinya perempuan tersebut kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Kehidupan manusia tidak luput dari yang namanya “kehilangan”. Ada beberapa contoh dari beberapa tokoh Alkitab yang mengalami kehilangan sesuatu dalam hidupnya.
1. Musa, Kehilangan kesabaran.
Tatkala kita diperhadapkan dengan masalah seringkali kita kehilangan kesabaran. Seperti Musa yang kehilangan kesabaran saat Bangsa Israel bersungut-sungut meminta air kepada Musa (Bilangan 20:9-11). Padahal Alkitab menyebutkan bahwa Musa seorang yang sangat lemah lembut hatinya (Bilangan 12:2). Namun Musa melanggar kekudusan Tuhan dengan tidak menuruti perintah Tuhan. Akibat ketidaktaatannya maka dia tidak diperkenankan masuk ke dalam tanah perjanjian.
2. Elia, Kehilangan Keberanian.
Elia adalah seorang yang hebat, luar biasa. Dia berdoa supaya tidak turun hujan, maka hujanpun tidak turun (1 Raja-raja 17:1-2; Yakobus 5:17-18). Dia juga orang yang berani, dia mengalahkan 450 ribu nabi Baal (1 Raja-raja 22). Tetapi ketika menghadapi masalah (diancam oleh Izebel), Elia kehilangan keberanian dan ia minta mati (1 Raja-raja 19:1-3). Tatkala kita ada dalam masalah, kita seringkali kehilangan keberanian padahal kita mempunyai Allah yang dahsyat. Bahkan Seperti Elia yang ingin mati saja (1 Raja-raja 19:4-8).
3. Yunus, Kehilangan Kasih.
Yunus kehilangan kasih terhadap orang Niniwe, dia ingin Niniwe dihukum karena kejahatannya (Yunus 4:1-8). Disaat kita dalam masalah seringkali kita masa bodoh terhadap masalah kita, padahal masalah yang terjadi karena kesalahan yang kita buat, dan seringkali juga kita kehilangan kasih kita kepada orang lain.
Bagaimana Supaya Kita Bisa Menemukan Kehilangan?

Ketika Perempuan mengalami kehilangan dirham, maka dia melakukan beberapa tindakan, yaitu:
1. Menyalakan Pelita.
Ada alasan seseorang menyalakan pelita, yaitu karena tempatnya gelap, Apabila tempatnya gelap, maka akan sering terjadi kehilangan. Pelita berfungsi menerangi tempat yang gelap (Mazmur 119:5). Kita membutuhkan pelita supaya kita tidak kehilangan. Pelita berbicara tentang tuntunan Roh Kudus, jadi biarlah kehidupan kita dituntun oleh Roh Kudus supaya kita tidak kehilangan arah.
2. Menyapu rumah.
Kehilangan juga bisa terjadi karena rumahnya kotor. Banyak debu-debu yang perlu dibersihkan. Dalam Yohanes 15:3 kita sudah dibersihkan oleh firman. Kita membutuhkan firman untuk membersihkan kehidupan kita dan juga untuk memberi kekuatan dalam menjalani kehidupan ini. Kotoran-kotoran ini berbicara tentang dosa-dosa kita (Yesaya 59:1-2). Dengan firman Tuhan kita bisa tahu kesalahan kita serta kita bisa bertobat.
3. Mencari dengan cermat.
Mencari dengan cermat berbicara tentang doa dan penyembahan. Yaitu ada keintiman dengan Tuhan (Yeremia 29:13-14). Mencari Tuhan bukan hanya ketika ada dalam masalah saja, tetapi setiap hari dan setiap saat. Dan pada akhirnya perempuan tersebut menemukan dirhamnya yang hilang.

Apa yang sedang terhilang dalam kehidupan kita? Kesabaran? Keberanian? Kasih? atau sesuatu yang lain dalam hidup kita? Mari kita bertindak untuk mencarinya; “menyalakan pelita”, “menyapu rumah”, dan “mencarinya dengan cermat”. Maka kita akan menemukannya kembali dan sukacita akan terjadi dalam hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati.

Pdt. Adrian L. Manikome

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN