Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 12 Februari 2012

KASIH KARUNIA KRISTUS


Yohanes 8:1-11


Perempuan yang tertangkap basah berzinah itu menerima kasih karunia Kristus, Tuhan kita! Apa yang dimaksudkan dengan “kasih karunia” itu? Kasih karunia adalah pemberian Allah dalam Tuhan Yesus Kristus kepada orang yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya. Dan perempuan yang kedapatan berbuat zinah itu mendapatkannya! Tapi, dia hanyalah salah satu penerima kasih karunia Kristus ini. Masih ada lagi penerima-penerima kasih karunia Kristus yang luar biasa ini. Mau tahu siapa? Saudara! Ya, Saudara dan saya! Saya ingin memberitahu Saudara, bahwa Saudara adalah penerima kasih karunia Kristus saat percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Saudara. Apa yang diterima perempuan yang kedapatan berzinah itu, adalah kasih karunia yang juga kita terima.

1. Perempuan itu menerima PENGAMPUNAN Kristus.
Perempuan itu bukan perempuan baik-baik. Hari itu dia tertangkap basah sedang berzinah dengan laki-laki yang bukan suaminya dan para ahli Taurat, orang-orang farisi serta banyak orang membawanya kepada Yesus Tuhan untuk diadili! Menurut hukum Taurat dia harus dihukum mati! Tetapi perhatikan Tuhan Yesus memberikan pengampunanNya. “Lalu kata Yesus: ‘Akupun tidak menghukum engkau,. Pergilah...” (ayat 11). Hanya Tuhan Yesus yang pantas menghukum para pendosa seperti perempuan ini! mengapa? Pertama, karena hanya Tuhan Yesus yang tidak berdosa. Dia kudus!, sedangkan semua manusia termasuk orang-orang yang menghakimi perempuan itu tidak ada yang benar, semuanya berdosa (ayat 7-11). Sebab itu Tuhan Yesus layak dan berhak menghukum siapa saja yang berbuat dosa. Tetapi Tuhan Yesus tidak menghukum perempuan itu. Inilah pengampunan! Kedua, karena Tuhan Yesus adalah Anak Allah! Dialah Allah yang hidup yang sudah selayaknya menjatuhkan hukuman bagi yang berdosa. Tetapi Dia mengampuni perempuan itu. Inilah kasih karunia! Perempuan itu sepantasnya dihukum mati! Dia tidak layak diampuni bukan? Tetapi Tuhan Yesus memberikan kasih karunia, dia diampuniNya! Tahukah Saudara, bahwa Saudara yang percaya dan menerima Tuhan Yesus sudah diampuni? Ya, kita adalah penerima kasih karunia yang luar biasa ini. Tuhan Yesus sudah mengaruniakan pengampunanNya sehingga kita tidak lagi dibawah hukuman kekal (Roma 8:1).
2. Perempuan itu menerima PEMBELAAN Kristus.
Saya heran dan terkejut ketika membaca kisah ini,. Tuhan Yesus membela perempuan yang kedapatan berzinah! Bukankah selayaknya dia dihukum, paling tidak dijatuhi hukuman setimpal dan dikecam dengan keras? Tetapi Tuhan Yesus menghentikan ‘penghakimam masa’ itu. Dia bela perempuan pendosa ini. Bukankah ini kasih karunia? Perempuan yang tidak layak dibela justru menerima pembelaan Kristus. Tahukah Saudara, kita dibela oleh Tuhan kita, Yesus Kristus? Kita dibelaNya dari hukuman Taurat. Seperti perempuan itu dituntut untuk dihukum sesuai dengan Taurat, yaitu hukuman mati (Imamat 20:10; Ulangan 22:22-24), kita juga layak mati karena dosa-dosa kita yang melanggar hukum Taurat Allah. Namun Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib untuk membayar hukuman atas tuntutan Taurat (Galatia 3:14-14). Bukankah ini kasih karunia? Pembelaan atas orang yang tidak sepantasnya dibela! Saya dan Saudara sudah dibela Kristus hingga Dia mati di kayu salib. Masih kurang? Bahkan pembelaan Tuhan Yesus tetap bagi kita selama-lamanya (band. Roma 8:31-34). Ajaib bukan?
3. Perempuan itu menerima KEPERCAYAAN dari Kristus.
“Akupun tidak menghukum engkau,. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (ayat 11). Kalimat “jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” seringkali semacam pesan yang membebani banyak orang Kristen. Kita pergi dengan pengampunan, namun terasa dibebani dengan perintah untuk tidak berbuat dosa lagi. Dan sebenarnya ini adalah pemikiran yang salah sama sekali! Bayangkan apakah kita akan mempercayakan uang kita kepada orang yang kedapatan mencuri atau korupsi di kantor kita? Tidak bukan? Demikian juga apakah layak memberikan kepercayaan lagi kepada perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah? Siapa yang dapat yakin bahwa dia akan berhenti dari perbuatannya yang tercela itu? Tetapi Tuhan Yesus melakukannya! Tuhan Yesus dalam ayat 11 itu sebenarnya sedang memberikan kembali kepercayaanNya kepada perempuan ini. Tuhan ingin berkata: “Aku tetap percaya engkau akan hidup lebih baik dari saat ini, bertobat dan tidak akan berbuat dosa lagi”. Tahukah Saudara kasih karunia Tuhan Yesus bukan saja mengampuni dan membela kita, tetapi Dia percaya pada kita, bahwa kita masih bisa hidup bagi Dia bukan bagi dosa! Mungkin kita sudah gagal, jauh dari Tuhan Yesus dan berbuat dosa yang menyakitkan hatiNya. Kita tidak layak dipercaya lagi oleh Kristus, Tuhan kita, bahkan mungkin oleh sesama kita (manusia saja nggak mungkin percaya kita). Namun tidak demikian, ketika kita kembali pada Tuhan kita, Yesus Kristus. Dia mengasihi Saudara. Dia mau mengampuni, membela dan MENGANGGAP saya dan Saudara layak untuk hidup bagi kemuliaanNya bukan hidup bagi dosa lagi!

Saya ingin mengakhiri dengan apa yang saya yakin terjadi saat itu. Saya percaya perempuan itu pergi dengan perasaan yang tidak terkirakan. Penuh syukur, limpah dengan sukacita dan perasaan bangga! Betapa tidak? Kasih karunia Kristus diterimanya. Pengampunan , pembelaan dan dipercaya untuk hidup baru, hidup bagi kemuliaan Tuhan Yesus bukan lagi untuk dosa. Bagaimana dengan saudara, para penerima kasih karunia?

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN