Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 09 Desember 2012

DATANG UNTUK MENYEMBAH


MATIUS 2:1-11

    Alkitab menyaksikan bahwa para majus, yang mungkin saja dari Persia, mencari bayi Yesus. mereka datang untuk menyembah bayi Yesus. Mereka menyampaikan tujuan mereka ini kepada Herodes di Yerusalem (ayat 2). Dan benar, ketika mereka betemu bayi Yesus, mereka sujud dan menyembahNya! Bagaimana dengan kita? Pada hari Natal ini untuk apakah kita datang mencari Tuhan Yesus? Untuk menyembah Dia atau untuk hal lain? Para majus memberikan kita teladan dan spirit bagi kita; ketika kita mencari Tuhan Yesus kerinduan kita yang terdalam adalah datang untuk menyembah Dia, bukan yang lain! Bukan hanya berkat, pertolongan apalagi hadiah-hadiah!
Penyembahan Sejati
    
    Mari kita datang untuk menyembah Tuhan Yesus di hari Natal ini. Nah, bagaimana kita dapat menyembah Tuhan Yesus dengan penyembahan yang sejati? Apakah penyembahan itu?
1. Mempersembahkan ucapan bibir yang memuliakan Tuhan Yesus (ayat 2, 11).
    Penyembahan adalah mempersembahkan ucapan bibir yang keluar dari hati untuk memuliakan dan mengagungkan karya dan pribadi Tuhan Yesus. Pertama, penyembahan haruslah dari hati! Perhatikan betapa antusiasnya para majus mencari Tuhan Yesus sedemikian antusiasnya mereka menyembah Tuhan Yesus! Marilah kita menaikkan puji-pujian dan penyembahan di hari Natal ini! Kedua, bila penyembahan kita dari hati, maka ucapan bibir pastilah dengan sungguh-sungguh (Ibrani 13:15). Naikkanlah ungkapan penyembahan bagi Tuhan kita, Yesus. Ketiga, sikap tubuh. Bila penyembahan merupakan apa yang keluar dari hati kita terdalam, maka sikap kitapun bersungguh-sungguh! Bersujud, mengangkat tangan atau berdiri dengan penuh hormat kepada Tuhan.
2. Mempersembahkan Sebagian Dari Milik Kita! (ayat 11).
    Seperti para majus, mereka segera membuka tempat perbekalan mereka dan memberikan sebagian milik mereka tatkala menyembah bayi Yesus, yaitu emas, kemenyan dan mur. Mereka mempersembahkan sebagian harta mereka kepada Kristus! Lihat saja Perjanjian Lama, setiap penyembahan selalu disertai dengan korban di atas mezbah! Sejak Kain dan habel, setiap orang yang menyembah Tuhan, selalu ada korban di atas mezbah. Lagi pula para majus menempatkan bayi Yesus sebagai bayi Raja! (ayat 2, 11). Bahkan emas, kemenyan dan mur adalah persembahan ‘khas’ bagi seorang raja dikebudayaan mereka saat itu. Nah, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memberikan sebagaian miliki kita bagi Kristus? Berikanlah apa yang ada seperti para majus. Tetapi juga berikan yang terbaik seperti mereka!                                      
 3. Mempersembahkan seluruh hidup kita (ayat 2, 11-12). 
    Ketika para majus berangkat mencari bayi Yesus, sebenarnya mereka telah memulai penyembahan yang sejati kepadaNya! Penyembahan sejati adalah ketaatan dan penundukan diri kita kepada Tuhan Yesus dengan menempatkan Dia sebagai Raja  atas hidup kita. Lihat para majus taat kepada ‘petunjuk’ Allah melalui Bintang di Timur, taat kepada Taurat tentang nubuat kelahiran Kristus dan taat pada Allah melalui mimpi mereka. Inilah penyembahan sejati. Sudahkah kita menyembah Tuhan Yesus? OPpenyembahan bukan hanya ucapan-ucapan bibir atau memberikan sebagaian milik kita, tetapi penundukan diri kita di bawah pemerintahan Yesus Kristus, Tuhan dan Raja kita. Di hari Natal ini mari kita taat kepadaNya, taat kepada FirmanNya dan memberikan diri sepenuhnya untuk menghamba!
Layak Disembah!
    
    Tuhan Yesus memang layak disembah! Sebab Dialah Allah dan Tuhan, Dialah Raja di atas segala raja! KelahiranNya mempengaruhi alam semesta (ayat 1-2). KelahiranNya diwartakan Allah kepada bangsa-bangsa (ayat 2). KelahiranNya dinubuatkan Alkitab (ayat 4-5). KelahiranNya ajaib (ayat 9-10). Itu sebabnya para majus menyembah Dia. Bagi kita, bukan hanya ini, sebab Matius, penulis Injil ini menjelaskan LEBIH bagi kita. Tuhan Yesus adalah Penguasa, Raja atas segalanya! Dia berkuasa atas sakit-penyakit, berkuasa atas alam semesta, berkuasa atas setan-setan, bahkan hidup dan mati! Dia-lah Raja yang bermahkota duri untuk menebus dosa kita dan satu kali akan datang kembali untuk menjemput penyembah-penyembahNya! Bukankah Dia layak disembah? Mari, di hari Natal ini, kita menyembah Dia dengan ucapan bibir yang memuliakan Dia, dengan sebagaian milik kita dan dengan ketaatan kepada firmanNya. Selamat Natal!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN