Lukas 6:6-11
Kebencian dan rasa tidak suka sangat berbahaya, dan hal ini yang diceritakan dalam Lukas 6:6-11. Dalam Injil Matius, Markus dan Lukas, sangat jelas diceritakan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang Farisi dikuasai kebencian kepada Tuhan Yesus. Kebencian adalah perasaan sangat tidak suka terhadap sesuatu atau seseorang (KBBI, hal. 131). Dan kebencian yang dibiarkan akan memberikan pengaruh dan berakibat buruk, sangat berbahaya. Mau tahu bahaya dari kebencian dan rasa tidak suka pada seseorang? Perhatikan Lukas 6:6-11 ini menceritakannya bagi kita.
1. Kebencian membuat orang menjadi jahat (ayat 6-7)
Perhatikan ayat 6-7, orang-orang yang seharusnya ‘rohani’ justru menjadi jahat dengan mencari-cari kesalahan orang lain. Mereka adalah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang seharusnya adalah orang-rohani yang mengerti firman Tuhan dan tumbuh di dalamnya. Namun karena kebencian, mereka justru bertumbuh dalam kejahatan! Saat di rumah ibadah-pun mereka cari-cari kesalahan orang yang mereka benci. Bagaimana dengan saudara? Bukan hanya itu, tahukah Saudara kebencian mereka terhadap Tuhan Yesus membuat mereka suatu hari menangkap dan membunuh Tuhan Yesus (Lukas 22:1-2). Awas, kebencian dapat bertumbuh dan menjadikan seseorang jahat (band. dengan kisah Kain dan Habel dalam Kejadian 4:1-16). Itusebabnya buanglah kebencian!
2. Kebencian membuat orang kehilangan kasih Allah!
Seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi (karena mengasihi) rindu orang yang lumpuh tangannya sembuh, tetapi nyatanya tidak! Entah disadari atau tidak, mereka telah ‘kehilangan’ kasih karena kebencian dan rasa tidak suka pada Tuhan Yesus. Kasih dan belas kasihan dapat tersingkir saat kebencian bertahta dalam hidup kita. Mari kita buang kebencian, dan menaburkan kasih sehingga kita bertumbuh dalam kasih Allah!
3. Kebencian menyebabkan orang tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain!
Ahli Taurat dan orang-orang Farisi dapat saja menjadi berkat dengan membawa orang yang lumpuh tangannya itu pada Tuhan Yesus, tetapi itu tidak mereka lakukan karena kebencian mereka pada Yesus seperti orang lain (Lukas 5:17-20; 4:38-39; 40-41). Mengapa demikian? Karena mereka dikuasai kebencian! Jika kita dikuasai oleh kebencian, kita tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain. Biarlah Roh Kudus, Roh yang penuh kasih menguasai hidup kita; mengusir kebencian dan menumbuhkan hati yang rindu selalu menjadi berkat bagi siapa saja.
4. Kebencian menyebabkan orang tidak dapat melihat kemuliaan Allah (9-11).
Ketika orang yang lumpuh tangannya itu sembuh, reaksi mereka justru marah (ayat 11) . Aneh bukan? Bukankah seharusnya bersukacita dan memuliakan Allah seperti banyak orang melihat mujizat Allah? (Band. Lukas 5:24-26; 7:13-16). Memang, kebencian “menutup” mata dari kemuliaan Allah. Itu sebabnya mari kita mengasihi dan kita akan melihat kemuliaan Allah!
5 Kebencian menghalangi orang untuk menerima berkat-berkat Allah.
Bayangkan apa yang seharusnya ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terima saat itu? Seharusnya mereka menerima iman yang teguh kepada Tuhan Yesus karena melihat ‘tanda’ ajaib terjadi! Mereka juga seharusnya menerima sukacita karena umat mereka ada yang disembuhkan, semakin dikuatkan dan dihibur karena nyata bahwa Tuhan masih memperhatikan umatNya dengan mujizat yang ajaib! Namun itu tidak mereka nikmati karena kebencian! (ayat 11) Wah ruginya! Kebencian merampas berkat-berkat yang Allah berikan bagi kita, itu sebabnya jangan mau terus hidup dalam kebencian.
Akhirnya, betapa berbahaya kebencian itu. Bukan saja menghalangi berkat Allah, tetapi merusakkan kehidupan rohani kita menjadi jahat. Itu sebabnya mari kita datang kepada Kristus, kasihNya akan membebat dan menyembuhkan luka hati dan memampukan kita untuk tidak lagi membenci, melainkan mengampuni dan mengasihi seperti Dia telah mengasihi kita. Amin.
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
Kebencian dan rasa tidak suka sangat berbahaya, dan hal ini yang diceritakan dalam Lukas 6:6-11. Dalam Injil Matius, Markus dan Lukas, sangat jelas diceritakan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang Farisi dikuasai kebencian kepada Tuhan Yesus. Kebencian adalah perasaan sangat tidak suka terhadap sesuatu atau seseorang (KBBI, hal. 131). Dan kebencian yang dibiarkan akan memberikan pengaruh dan berakibat buruk, sangat berbahaya. Mau tahu bahaya dari kebencian dan rasa tidak suka pada seseorang? Perhatikan Lukas 6:6-11 ini menceritakannya bagi kita.
1. Kebencian membuat orang menjadi jahat (ayat 6-7)
Perhatikan ayat 6-7, orang-orang yang seharusnya ‘rohani’ justru menjadi jahat dengan mencari-cari kesalahan orang lain. Mereka adalah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang seharusnya adalah orang-rohani yang mengerti firman Tuhan dan tumbuh di dalamnya. Namun karena kebencian, mereka justru bertumbuh dalam kejahatan! Saat di rumah ibadah-pun mereka cari-cari kesalahan orang yang mereka benci. Bagaimana dengan saudara? Bukan hanya itu, tahukah Saudara kebencian mereka terhadap Tuhan Yesus membuat mereka suatu hari menangkap dan membunuh Tuhan Yesus (Lukas 22:1-2). Awas, kebencian dapat bertumbuh dan menjadikan seseorang jahat (band. dengan kisah Kain dan Habel dalam Kejadian 4:1-16). Itusebabnya buanglah kebencian!
2. Kebencian membuat orang kehilangan kasih Allah!
Seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi (karena mengasihi) rindu orang yang lumpuh tangannya sembuh, tetapi nyatanya tidak! Entah disadari atau tidak, mereka telah ‘kehilangan’ kasih karena kebencian dan rasa tidak suka pada Tuhan Yesus. Kasih dan belas kasihan dapat tersingkir saat kebencian bertahta dalam hidup kita. Mari kita buang kebencian, dan menaburkan kasih sehingga kita bertumbuh dalam kasih Allah!
3. Kebencian menyebabkan orang tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain!
Ahli Taurat dan orang-orang Farisi dapat saja menjadi berkat dengan membawa orang yang lumpuh tangannya itu pada Tuhan Yesus, tetapi itu tidak mereka lakukan karena kebencian mereka pada Yesus seperti orang lain (Lukas 5:17-20; 4:38-39; 40-41). Mengapa demikian? Karena mereka dikuasai kebencian! Jika kita dikuasai oleh kebencian, kita tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain. Biarlah Roh Kudus, Roh yang penuh kasih menguasai hidup kita; mengusir kebencian dan menumbuhkan hati yang rindu selalu menjadi berkat bagi siapa saja.
4. Kebencian menyebabkan orang tidak dapat melihat kemuliaan Allah (9-11).
Ketika orang yang lumpuh tangannya itu sembuh, reaksi mereka justru marah (ayat 11) . Aneh bukan? Bukankah seharusnya bersukacita dan memuliakan Allah seperti banyak orang melihat mujizat Allah? (Band. Lukas 5:24-26; 7:13-16). Memang, kebencian “menutup” mata dari kemuliaan Allah. Itu sebabnya mari kita mengasihi dan kita akan melihat kemuliaan Allah!
5 Kebencian menghalangi orang untuk menerima berkat-berkat Allah.
Bayangkan apa yang seharusnya ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terima saat itu? Seharusnya mereka menerima iman yang teguh kepada Tuhan Yesus karena melihat ‘tanda’ ajaib terjadi! Mereka juga seharusnya menerima sukacita karena umat mereka ada yang disembuhkan, semakin dikuatkan dan dihibur karena nyata bahwa Tuhan masih memperhatikan umatNya dengan mujizat yang ajaib! Namun itu tidak mereka nikmati karena kebencian! (ayat 11) Wah ruginya! Kebencian merampas berkat-berkat yang Allah berikan bagi kita, itu sebabnya jangan mau terus hidup dalam kebencian.
Akhirnya, betapa berbahaya kebencian itu. Bukan saja menghalangi berkat Allah, tetapi merusakkan kehidupan rohani kita menjadi jahat. Itu sebabnya mari kita datang kepada Kristus, kasihNya akan membebat dan menyembuhkan luka hati dan memampukan kita untuk tidak lagi membenci, melainkan mengampuni dan mengasihi seperti Dia telah mengasihi kita. Amin.
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar