Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 20 Mei 2012

KEBAHAGIAAN SEJATI

Yeremia 9:23-24

    Dari pembacaan kita hari ini dapat kita lihat bahwa diluar Tuhan tidak ada kebahagiaan. Apabila kita membaca ayat 23, seringkali manusia bangga untuk bermegah karena kebajikan, kekuatan dan kekayaan, karena memang hal tersebut merupakan kebutuhan manusia. Akan tetapi hal-hal tersebut apabila kita hubungkan dengan hal-hal yang bersifat kekal, maka itu tidak ada apa-apanya. Salah satu contohnya adalah Paulus  (Filipi 3:4-6), apabila dilihat dari pengakuannya, maka bisa kita lihat bagaimana kesempurnaan ibadahnya. Dari segi ketaatan, kepandaian dan bahkan ia dapat dikatakan melakukan hukum Taurat secara sempurna. Tetapi Paulus merasa bahwa segala sesuatu dianggap rugi karena  Yesus adalah segala-galanya (ayat 7-8). janganlah kita bermegah pada kekayaan dan hal-hal yang bersifat lahiriah, karena hal-hal tersebut hanya terbatas di dunia saja. Tanpa pengenalan akan Kristus, semuanya sia-sia.
    
    Pengenalan akan Kristus adalah mulia dari segalanya Sebelum bertobat, Paulus merasa bahwa dirinya sempurna, tetapi setelah ia mengenal Kristus, dia merasa hina dan celaka. Setelah pribadi Yesus ada dalam hidupnya dia berbahagia karena dia diselamatkan. (Roma 7:22-26).  Saudara yang dikasihi Tuhan, tanpa Kristus menyelamatkan kita, kita adalah manusia celaka. Melalui kehadiran Nya di bumi, Yesus membawa dampak yang sangat luar biasa, yaitu kita dilepaskan dari hukuman maut.
    
    Dalam Efesus 3:16-19, keinginan Paulus jemaat bukan hanya mengenal Yesus, tetapi percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat dan berakar di dalam Dia supaya dapat memahami betapa besarnya Kasih Allah dalam kehidupan kita. Paulus dengan jelas mengatakan dalam 1 Korintus 1:30-31 bahwa jangan ada seorangpun yang bermegah selain daripada di dalam Tuhan karena hanya oleh Yesus kita telah dibenarkan, dikuduskan dan ditebus olehNya.
    
    Yeremia 9:24 mengatakan bahwa barangsiapa yang mau bermegah, baiklah ia bermegah karena memahami dan mengenal Allah, karena yang menjadi kesukaan Tuhan adalah kita memahami dan mengenalNya. Kalau kita bisa menikmati bisa memahami dan mengenal Allah, itu semua adalah anugerah Tuhan, jadi jangan ada yang memegahkan diri karena Tuhanlah yang segala-galanya dalam kehidupan kita.  Tuhan Yesus memberkati!

Pdt. Yakub Bonimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN