Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 13 Mei 2012

MENDERITA BAGI KITA

Mazmur 22:1-32

Nubuat tentang Penderitaan Kristus!      
    Tahukah Saudara bahwa Mazmur 22 adalah Mazmur Mesianis, yang menubuatkan penderitaan Tuhan Yesus? Memang, mazmur ini adalah ungkapan hati dan doanya ketika pemazmur yang sedang menderita dan merasa ditinggalkan Allah-nya. Tetapi dibalik penulisan mazmur ini, Allah sedang menubuatkan  penderitaan Tuhan kita, Yesus Kristus.  Sebuah nubuat yang akan digenapi. Dan penggenapannya sudah terjadi saat Tuhan Yesus menderita di kayu salib! Mari kita perhatikan nubuat tentang penderitaan Kristus dalam Mazmur 22 digenapi dalam penderitaan Yesus. Pertama, seruan pemazmur yang merasa ditinggalkan Allah (ayat 2). Seruan ini digenapi saat Tuhan Yesus berseru dengan seruan yang ‘sama’ karena ditinggalkan  BapaNya (Matius 27:45-46; Markus 15:34). Kedua, pemazmur mengungkapkan bahwa dirinya diolok-olok (ayat 8) dan persis sama terjadi pada Tuhan Yesus di kayu salib (Matius 27:39; Markus 15:29). Ketiga, hinaan orang kepada pemazmur (ayat 9), hinaan yang sama ditujukan kepada Tuhan Yesus (Matius 27:43). Keempat, kiasan “ditusuk tangan dan kakinya” (ayat 17), Tuhan Yesus juga dipakukan pada salib, tangan dan kakiNya ditusuk! (Yohanes 20:25), Terakhir, pakaian pemazmur dibagi-bagi dan diundi (ayat 19) mungkin ini kiasan untuk menunjukkan bahwa pemazmur ‘dijarah’ atau mungkin ‘dihina. Nubuat ini juga tergenapi, dimana jubah Tuhan Yesus dibagi-bagi dan diundi oleh prajurit Roma (Matius 27:35; Markus 15:24; Yohanes 19:24).  

Penderitaan Orang yang Ditinggalkan Allah, Penderitaan Bagi Kita!
    Mazmur 22:1 menegaskan bahwa penderitaan Tuhan Yesus adalah penderitaan orang yang ditinggalkan oleh Allah-Nya (ayat 2). Benar, penderitaan Tuhan Yesus adalah penderitaan karena ditinggalkan Allah BapaNya (Matius 27:45-46). Itu sebabnya Dia berseru “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku”. Memang, ada hubungan yang unik antara Yesus, Anak Allah dengan Bapa-Nya. Tetapi jelas saat Dia tergantung di kayu salib merupakan kondisi di mana Yesus ditinggalkan Bapa, terpisah dengan Bapa-Nya!  Menarik sekali bahwa, Mazmur 22, sekalipun berisi seruan akan penderitaan ditinggalkan oleh Allah, namun diakhiri dengan madah atau pujian yang penuh sorak-sorai (Mazmur 22:20-25). Bahkan pemazmur meyakini bahwa pujian akan juga dinaikkan oleh jemaah yang besar bahkan dunia ini, mengapa? Karena pertolongan Tuhan. Benar! Demikian juga dengan penderitaan Tuhan Yesus sebagai Orang yang ditinggalkan Bapa-Nya. PenderitaanNya mendatangkan pujian dan madah sukacita serta sorak sorai. Mengapa?
  
1. Karena Kristus ditinggalkan BapaNya membuat kita tidak akan pernah ditinggalkan Allah!
     Tuhan Yesus menderita sebagai Orang yang ditinggalkan BapaNya untuk menggantikan posisi pemazmur dan kita. Manusia yang berdosa terpisah dengan Allah. Dan pasti terpisah selama-lamanya dalam kematian kedua, neraka yang kekal (Roma 6:23). Ini hukuman yang seharusnya diterima oleh manusia berdosa seperti, pemazmur dan kita! Tetapi Tuhan Yesus menderita di kayu salib menggantikan kita. Dia menanggung hukuman atas dosa kita: Keterpisahan dengan Allah! Dan sekarang kita memiliki persekutuan yang kekal dengan Allah Tritunggal: Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Kita tidak akan pernah ditinggalkan Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. Itu sebabnya patutlah kita menaikkan madah, puji-pujian kepada Tuhan, seperti halnya pemazmur di Mazmur 22. Naikkan pujian syukur kita! Selain itu kita harusnya semakin dekat dengan Allah Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus, karena oleh penderitaan dan kematianNya di kayu saliblah kita beroleh persekutuan kekal dengan Bapa! Apakah kita sedang undur dari persekutuan dengan Allah di dalam Tuhan Yesus? Jangan! Ingatlah, persekutuan kita dengan Allah yang benar karena Kristus telah menanggung keterpisahan kita dengan Allah!  Mari lebih setia kepada Tuhan Yesus, lebih rajin bersekutu dalam doa dan dengan  FirmanNya, lebih setia beribadah dan lebih setia melayani!
2. Karena Kemenangan Kristus atas Penderitaan, menyatakan kesanggupanNya menolong kita.
  Tuhan Yesus menderita sebagai Orang Benar yang ditinggalkan Allah karena menanggung hukuman dosa kita: Terpisah dengan Allah Bapa! Hal ini bukan saja menyelesaikan ‘pembayaran’ atas dosa sehingga kita tidak lagi terpisah dengan Bapa, tetapi juga menunjukkan KEMENANGAN-Nya atas penderitaan, pencobaan di kayu salib! Dia sudah menang dalam penderitaanNya sebagai “yang ditinggalkan Allah”. Dan kini kemenangan Tuhan Yesus menyatakan kepada kita bahwa Dia sanggup untuk menolong kita yang dicobai, yang seringkali merasa bahwa “Allah meninggalkan” kita, yang sebenarnya tidak demikian! (Ibrani 2:11-12, 14-18). Itu sebabnya pemazmur dengan yakin menyanyikan pengakuanya di tengah pergumuluan yang demikian berat, bahwa TUHAN-lah sumber kekuatan, penghiburan dan pertolongannya (Mazmur 22:20-21). Demikianlah kita sekarang, kita memiliki Tuhan Yesus yang sanggup menolong kita dalam pencobaan yang kita hadapi (Ibrani 12:18). Kita bukan saja mempercayai, menyanyikan tetapi dapat dengan yakin berharap akan kekuatan, penghiburan dan pertolongan Tuhan kita, Yesus Kristus yang sudah menang! 

                                                                        Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN