Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 25 Januari 2010

TUHAN YESUS, IMAM BESAR AGUNG

IBRANI 4:14-16

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, .......”(ay.14)

Kalimat “karena kita sekarang” berhubungan dengan perikop sebelumnya yang menceritakan tentang kegagalan untuk masuk ke tempat perhentian (tanah Kanaan), karena ketidak taatan mereka. Bukankah dalam hidup ini, kita menghadapi banyak tantangan yang dapat membuat iman kita gagal di tengah jalan sehingga kita tidak dapat masuk dalam tempat perhentian (Surga). Sebab itu kita memerlukan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Agung.

Mengapa Harus Imam besar?

Dalam Perjanjian Lama (PL) ada tiga jabatan besar:

1. Raja yang memberi kemakmuran kepada rakyatnya

2. Nabi yang memberikan pemahaman tentang Firman Tuhan

3. Imam Besar membawa kepada perhentian. Sebab imam inilah yang berhubungan dengan Tuhan.

Perhentian (Inggris: rest) itu datang dari Tuhan. Tuhan Yesus memberikan undangan untuk masuk dalam perhentian, I will give you rest (= perhentian) (Matius 11:28). Perhentian yaitu peristirahatan jiwa supaya tenang dari segala “goncangan-goncangan” hidup.

Manusia diciptakan untuk membuat Allah puas, tetapi tidak ada yang dapat memuaskan, kecuali Tuhan Yesus Kristus. Dalam Matius 3:16, Allah menyampaikan firmanNya: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.”

Apakah Perhentian Itu?

Dalam Matius 25:21, Allah puas dengan pekerjaan hambaNya, sehingga hamba tersebut diijinkan masuk dalam kebahagiaan, tempat kesukaan Tuhan. Ketika Allah puas, maka Allah masuk dalam perhentian/menikmati hasil (Kejadian 1:31). Berhenti bukan berarti berhenti tetapi penikmatan. Kalu kita dapat memuaskan hati Allah, maka Bapa “beristiharat”. Kalau gereja dapat mengikuti jejah Tuhan Yesus, maka Tuhan masuk dalam perhentian. Kalau Tuhan puas, maka Gereja masuk dalam kesukaan Tuhan Yesus.

Surga Bumi Baru

Merupakan tempat kesukaan Tuhan, suatu tempat yang kudus, indah dan sempurna. Inilah tempat peristirahatan (menikmati).Apa yang membuat manusia tidak masuk dalam perhentian?

1. Dosa, pemberontakan, kejahatan

2. Hidup dalam dosa, dosa bekerja dan mendatang-kan maut (Roma 6:23). Pemberontakan bangsa Israel menyebabkan mereka tidak masuk dalam perhentian.

Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Agung

Dalam Perjanjian Lama, jabatan tertinggi adalah Imam Besar. Tuhan Yesus adalah Imam Besar Agung yang lebih tinggi dari Imam Besar, karena pekerjaanNya lebih bermutu, yaitu membawa kita masuk dalam perhentian kekal (Sorga). Tuhan Yesus :

a. membawa darahNya sendiri, bukan darah binatang.

b. Ia melintasi langit (Inggris: Heaven) sampai langit ketiga

c. Ia adalah Allah, bukan hanya manusia

d. Imam Besar yang turut merasakan penderitaan

e. Imam untuk selama-lamanya.

Tuhan Yesus Duduk Di Sebelah Kanan Allah,

Merupakan Tahta Kasih Karunia (Ibrani 4:16). Dalam Tabernakel, pada Peti Perjanjian terdapat Tutup Pendamaian (the Mercy Seat). Tidak semua orang boleh masuk ke ruang maha Kudus, hanya imam Besar. Itu pun hanya satu kali dalam setahun. Tetapi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus diundang dan diajak masuk ke Tahta Kasih Karunia dengan penuh keberanian. Karena Tuhan Yesus ada di tahtanya, kita tidak akan lemah lagi. Kita kuat di dalam Kristus. Dia menyuplai kehidupanNya bagi kita.

Mari kita perhatikan batu-batu permata yang terdapat di dada (tapal dada) dan pundak Imam Besar. Di situ terdapat nama-nama suku Israel. Hal ini memberi pengertian bahwa nama-nama Israel dibawa masuk ke dalam Ruang Maha Kudus (Tahta Allah), demikian pula nama-nama kita. Nama-nama tersebut ada di dada (hati) dan pundak (dipikul) Imam Besar menunujuk bahwa nama-nama suku Israel ada di hati Tuhan dan Tuhan memikul segala masalah orang Israel dipundakNya. Demikian pula nama-nama kita. Sungguh Luar biasa!

Tuhan Yesus Disebut Agung

Tuhan Yesus Agung karena Dia adalah Putera Allah (sifat ilahi) dan Putera Manusia (sifat insani). Dia dapat memmahami tentang Allah dan manusia. Dia adalah perantara yang sempurna. Dia turut merasakan (=sumpatheesai) apa yang kita rasakan, lebih dari sekedar empati. Ketika bangsa Israel dicobai, Imam Besar tidak dapat memberi pertolongan. Tetapi orang percaya, bisa datang kepada Tuhan Yesus, Imam Besar Agung kapan saja. Kalau kita menghampiri Tahta Kasih Karunia tidak ada persoalan yang tidak bisa di atasi.

Mari kita bersyukur bahwa kita memiliki Tuhan Yesus Kristus, Imam Besar Agung.

Tuhan Memberkati


Pdt. Dr. ISAK SURIA – Malang,
Disampaikan dalam IBADAH RAYA, Minggu, 25 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN