Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 01 Agustus 2010

Keluarga

YANG UTUH DAN BAHAGIA
MARKUS 10:1-9

KERINDUAN TUHAN
Adalah kerinduan Tuhan bahwa setiap keluarga Kristen adalah keluarga yang utuh dan berbahagia dalam Tuhan! Ini yang nampak jelas dari Markus 10:1-9. Hati Allah menginginkan setiap keluarga utuh, tidak bercerai dan menikmati kebahagiaan dalam Tuhan. “Bahagia” di sini tidak berarti keluarga tidak menghadapi masalah atau pertengkaran. Keluarga bahagia adalah keluarga yang dimampukan Tuhan untuk dapat menyelesaikan setiap masalah dengan kasih dan ketaatan pada Firman Tuhan!

Hati manusia yang sudah jatuh dalam dosa justru merupakan penetang kerinduan Allah ini! Lihat kisah dalam Markus. Pertama, jelas bahwa perceraian itu timbul dari hati manusia dan bukan dari Tuhan! Tuhan hanya menginginkan keluarga utuh! Kedua, manusia mudah mengerti Taurat, tetapi sulit menangkap isi hati Tuhan. Tuhan Yesus menegaskan bahwa inti Taurat adalah kasih! Jadi kasih adalah hal utama, bukan perceraian dan perpisahan. Ketiga, manusialah yang ‘ngotot’ untuk bercerai. Tuhan menjelaskan pada orang-orang Farisi bahwa karena ketegaran hati orang Israel, maka Musa ‘mengijinkan’ surat cerai dibuat. Mari kita memahami hati dan kerinduan Tuhan, yaitu agar setiap keluarga Kristen utuh dan bahagia!


KERINDUAN YANG DIWUJUDKAN
Allah dalam Tuhan Yesus, bukan sekedar memiliki kerinduan dan menyatakannya bagi kita, tetapi Dia telah bertindak untuk menciptakan keluarga yang utuh dan bahagia! Pertama, Allah menciptakan pernikahan (ayat 6-7). Pernikahan diciptakan dengan tujuan yang mulia! Kedua, Allah menyatukan seorang laki-laki dengan seorang perempuan (ayat 7-9). Bukan manusia yang mempertemukan dan kemudian menyatukan, tetapi Allah! Sebab itu jangan merusaknya! Ketiga, Allah melindungi dan menjaga pernikahan supaya utuh dan bahagia (ayat 9). Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan melindungi dan menjaga pernikahan Kristen dengan perintah dan hukumNya. Bukankah kuat kerinduan Allah atas pernikahan kita yang utuh dan bahagia?

USAHAKAN KELUARGA YANG UTUH DAN BAHAGIA!

Apakah Saudara rindu keluarga Saudara utuh dan bahgia? Pasti jawabannya “ya” dan “amin”! Jika demikian, kerinduan kita sebenarnya ‘sama’ dengan kerinduan Tuhan bukan? Lalu, mengapa tidak kita wujudkan dengan pertolongan Tuhan? Kedua, Tuhan sudah melakukan bagianNya (lihat bagian KERINDUAN YANG DI WUJUDKAN di atas-red), tinggal kita melakukan bagian kita dengan pertolongan Tuhan tentunya. Bagaimana mengusahakan keluarga yang utuh dan bahagia?

1. Usahakan keutuhan dan kebahagiaan keluarga kita!

Tidak ada jalan lain kecuali kita usahakan keutuhan dan kebahagiaan keluarga kita. Ingatlah ini: Karena kerinduan Tuhan adalah keutuhan dan kebahagiaan keluarga Kristen, maka setiap tindakan kita yang merusak keutuhan dan kebahagiaan keluarga kita adalah tindakan yang melawan Allah! Misalnya, ketidaksetiaan pada pasangan sudah pasti merusak keutuhan keluarga dan itu tindakan melawan Allah! Nah, mari kita usahakan keutuhan dan kebahagian Allah! Hindarkan kata “cerai” dalam rumah tangga kita. Bagi anak-anak hindarkan kata “minggat” (pergi tanpa pamit-red). Usahakan keutuhan dengan hidup berhati-hati sesuai dengan Firman Tuhan, menjaga satu anggota keluarga dengan yang lain, penyelesaian dengan kasih Allah dan mudah memaafkan dan mengampuni.

2. Taburkan kasih Allah setiap hari.
Nyatakan kasih Allah dalam keluarga setiap hari dengan perkataan dan tindakan. Ini bukan masalah mau ‘roman-romanan’, tetapi melakukan firman Allah! Suami isteri menunjukkan kasih mesra satu dengan yang lain, menjaga keutuhan dan kebahagian keluarga. Bahkan memberikan teladan bagi anak-anaknya kelak. Anak-anak menunjukkan rasa hormat dan kasih pada orang tua (Efesus 6:1-3). Jika kita taburkan kasih Kristus, keutuhan dan kebahagiaan akan terpelihara.

3. Berfungsilah sebagai anggota keluarga, sesuai dengan Firman Tuhan.
Berfungsilah sebagai suami, isteri dan anak-anak sesuai dengan Firman Allah sehingga keluargapun utuh dan berbahagia karena semua anggota keluarga melaksankan finugsi yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

4. Percayakan dan Berdoa Pada Tuhan.
Tuhan menjaga dan melindungi keluarga kita. Saya sangat percaya akan hal ini! Tuhan sudah dan terus melaksakan tugasNya. Sekarang bagian kita! Percayakanlah dan doakanlah keluarga kita, Tuhan-lah Allah yang tidak terbatas, yang mampu melindungi dan menjaga keluarga kita!

Akhirnya, mari kita, dengan pertolongan Tuhan Yesus, mengusahakan keluarga yang utuh dan bahagia. Bukankah keluarga kita yang utuh dan bahagia adalah kerinduan Tuhan? Bukankah Tuhan kita, Yesus Kristus terus menerus menjaga dan memelihara keluarga kita? Apalagi yang kita butuhkan, lakukan bagian Saudara!


Pdt.Lukas Widianto STh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN