Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 14 November 2010

MENABURLAH PASTI MENUAI!

2 KORINTUS 9:6-15

Orang yang menabur pasti menuai! Alkitab mengajarkan bahwa siapa yang menabur banyak, menuai banyak; menabur sedikit, manuai sedikit! Jika tidak menabur, bagaimana Saudara bisa menuai? Tuhan Yesus menyatakan bahwa jika kita memberi, kita-pun akan diberi dengan kelimpahan (Lukas 6:38a). Tetapi kita akan memperhatikan kebenaran Alkitab yang penting dalam hal menabur atau memberi!

MOTIVASI YANG BENAR DARI TABURAN YANG BAIK
Memberi tidak seharusnya didorong oleh keinginan supaya cepat kaya atau karena mengejar ‘berlipatnya’ taburan, mesipun itu adalah berkat dari menabur. Ada 2 motivasi yang benar yang mendasari taburan yang memperkenan hati Tuhan. Pertama, memberi karena di dorong kerinduan untuk menaati firman Tuhan. Menabur atau memberi bagi Tuhan (persembahan) dan memberi sesama yang membutuhkan adalah perintah Tuhan yang harus kita taati (lihat ayat 6-7). Kedua, memberi karena dorongan kasih Allah Tritunggal yang telah dan terus kita terima! Bapa memberikan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita dan mengaruniakan Roh Kudus menyertai hidup kita. Bukankah ini berkat Allah yang sudah kita terima? Kesehatan, kesembuhan, pemeliharaan Allah setiap hari, mujizat dan masih banyak lagi yang Allah buat bagi kita bahkan akan dianugerahkan lagi sepanjang hidup kita. Tidakkah ini mendorong kita untuk mempersembahkan sebagaian harta kita bagi Dia dan sesama yang membutuhkan? Mari kita memberi karena kita mau belajar taat pada Firman Tuhan dan karena kita mau belajar membalas segala kasih dan kebaikanNya!

TABURAN YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN
Bagaimana menabur (baca: memberi persembahan) yang benar, yang menyenangkan hati Tuhan? Rasul Paulus memberikan kita jawabananya:

1. Memberi dengan murah hati (ayat 6).
Memberilah dengan murah hati, jangan pelit atau kikir! Yang menabur banyak, menuai banyak pula. Paulus mengajak kita meneladani jemaat Makedonia yang murah hati (2 Korintus 8:1-4). Meski dalam penderitaan dan kemiskinan jemaat Makedonia tetap menabur (memberi). ‘Memberi’ bukan masalah bisa atau tidak, tetapi mau atau tidak memberi! Kedua, jemaat ini memberi sesuai dengan kemampuannya. Tentu saja Tuhan mengajar untuk memberi sesuai dengan kemampuan kita masiing-masing. Namun ada kalanya TUHAN menggerakkan kita untuk memberi ‘melampaui’ kemampuan kita. Ingat janda di bait Allah yang memberikan uang seluruh penghidupannya dan dipuji oleh Tuhan Yesus? (Lukas 21:1-4). Jemaat Makedonia melakukannya!

2. Memberi dengan rela hati (ayat 7).
Memberilah dengan rela hati! ciri-ciri orang yang rela hati memberi pada Tuhan dan sesama adalah tidak dengan bersedih atau denga hati terpaksa. Mari persembahan kita seharusnya didorong karena mau taat dan mengasihi Tuhan kita, Yesus Kristus!

3. Memberi dengan sukacita (ayat 7).
Memberi seharusnya dengan sukacita. Berilah dengan hati yang rindu memuliakan Tuhan dan penuh sukacita karena mengambil bagian dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan yang luar biasa! Lihat saja jemaat Makedonia yang justru mendesak Paulus agar mengikutkan mereka dalam pelayanan kasih (memberi sesama yang membutuhkan) dan ‘menerima’ persembahan mereka (8:4).

TUAIAN YANG MELIMPAH!
Apa berkat dari orang yang manbur dengan setia? Pasti menuai! Dan rasul paulus menegaskan ahwa tauainya berlimpah-limpah! Berkatnya berlimpah-limopah itu pasti!

1. Menerima segala kebajikan TUHAN yang berlimpah dan ‘turut’ meneguhkannya ! (ayat 8-9)
Ini berkat pertama yang sangat luar biasa. Ketika kita menabur dengan murah hati, rela dan penuh sukacita, maka kita akan dilimpahi kebajian Allah! Rasa cukup dengan angureha dan kebajikan Allah akan kita nikmati. Di sisi lain, saat kita menabur kita sedang meneguhkan kebajikan Allah bagi banyak orang yang menerima pemberian dari kita, anak-anak Allah(ayat 9).

2. Allah akan menyediakan benih untuk kita tabur kembali (ayat 10).
Saat kita menabur, maka TUHAN akan memberi kita benih-benih lagi untuk ditaburkan. Mengapa seringkali kita kekurangan? Dan merasa Allah tidak memberkati? Karena kita tidak menaburkan apa yang Allah berkatkan bagi kita! Tempat benih yang seharusnya ditabur masih penuh sehingga Dia tidak mengisinya! Taburlah, berilah, maka kita akan menerima berlimpah berkat-berkat Tuhan untuk ditaburkan kembali.

3. Allah akan memperkaya kita dengan segala kemurahan hati (ayat 11).
Ketika kita rajin menabur, kita akan segera sadar bahwa kita bertumbuh dalam karakter Kristus, yaitu kemuraha hati! Dengan memberi hari ini kepada Tuhan, melalui pekerjaan Tuhan, hamba Tuhan atau sesama yang membutuhkan, kita sedang menerima berkat yang ajaib, yaitu kemurahan hati yang ditumbuhkan oleh Allah dalam hidup kita.

4. Banyak ucapan syukur naik kepada Allah (ayat 11).
Orang yang menerima pemberian kita akan bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur dapat memberi, mereka bersyukur menerima kemurahan Tuhan. Semakin ucapan syukur yang dinaikkan kepada Tuhan Yesus bukan? Mari menabur!

5. Allah dimulikan (ayat 12-13, 15)
Ketika kita memberi, maka nama Tuhan Yesus akan dipermuliakan. Bagaimana dunia dapat melihat kasih Tuhan, jika anak-anakNya kikir?

6. Kita menerima doa dari orang yang menerima taburan kita (ayat 14).
Selain berkat-berkat yang luar biasa di atas, ada satu lagi yang Paulus tunjukkan yaitu bagaimana doa dari orang-orang yang menerima kasih kita akan juga mengasihi kita dengan mendoakan kita.
Akhirnya, menaburlah, pasti Saudara menuai! Menuai dengan segala kelimpahannya. Pasti!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN