Saya teringat waktu masih kecil, saat Natal dirayakan di gereja selalu ada drama Natal yang sekarang sudah jarang ditampilkan, karena dianggap ‘kuno’, drama itu adalah drama tentang kelahiran Yesus. Peran apa yang paling sering diinginkan banyak anak-anak perempuan selain menjadi Maria? Ya, menjadi malaikat! Istilah malaikat berarti utusan Tuhan. mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan yang menjadi pelayanNya. Peran malaikat sangat penting di hari Natal pertama, seperti yang diceritakan oleh Injil Lukas. Baca saja Lukas 1:11-20;26-38 dan 2:8-20 semua berbicara tentang para malaikat dan tugasnya! Bagaimana di Natal kali ini, apakah ada yang mau menjadi ‘malaikat’ Tuhan, utusan khusus Tuhan? tentu bukan menjadi malaikat secara fisik, tetapi berkarya sebagai utusan Tuhan di hari Natal ini. Apakah ada yang mau menjadi malaikatNya? Mari kita renungkan tugas malaikat Tuhan saat Kristus lahir dalam Lukas 2:8-20 ini.
1. Memuji dan menyembah Tuhan (ayat 13-14).
Para malaikat saat itu membentuk paduan suara yang besar memuji dan memuliakan Tuhan dengan gegap gempita. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya” (ayat 14). Inilah pujian malaikat-malaikat pada Allah.Tidakkah kita juga dapat memuji dan menyembah Tuhan Yesus di hari Natal ini? Mengapa harus memuji dan menyembah Tuhan? Pertama, karena Dialah Allah! Dia Sang Pencipta, maka selayaknya ciptaanNya memberikan puji, hormat dan kemuliaan bagi Dia! Kedua, karena karya Allah yang mendatangkan damai di bumi. Allah bukan hanya di tempat yang mahatinggi dan tak terjangkau. Ketika Dia melihat dosa dan kejahatan menguasai bumi ini dan akibatnya semua orang berdosa dan sudah pasti binasa (Roma 3:8-10; 6:23), maka Allah di tempat yang mahatinggi ‘turun’ ke bumi mengerjakan damai sejahtera diantara umat yang berkenan kepadaNya. Juruselamat, Kristus, Tuhan lahir di Betlehem sebagai manusia yang akan mati di kayu salib supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Mau jadi malaikatNya? Pujilah Tuhan, karena Dialah Allah dan pujilah Tuhan karena karya penebusanNya yang ajaib!
2. Membagikan Damai dan Sukacita (ayat 8-10).
Para malaikat hadir di padang menenangkan hati para gembala. “jangan takut” katanya. Para gembala bukan orang ‘besar’, mereka dari kalangan yang pekerjaannya dianggap ‘paling rendah. Mereka mewakili golongan yang disisihkan. Jika mereka gelongan yang demikian, merekalah kelompok orang yang mudah takut, takut pada situasi dan takut pada masa depan! Tetapi para malaikat hadir memberikan kekuatan dan ketenangan: “Jangan takut!”. Dan tentu saja malaikat itu memberi harapan dalam Tuhan, harapan kekal dalam Kristua yang sudah lahir bagi mereka (ayat 10-11). Maukah Saudara menjadi malaikat Tuhan? Banyak orang di sekitar kita menderita, tersisih dan kekurangan di sekitar kita saat Natal. Adakah satu orang Kristen yang mau jadi malaikat Tuhan yang meyakinkan dan menguatkan mereka yang bimbang; menabur sukacita bagi yang berdukacita; berbagi berkat bagi yang kekurangan? Mau jadi malaikatNya?
3. Memberitakan Kabar Sukacita: Injil (ayat 10-11).
Para malaikat bukan hanya memuji Tuhan dan membawa damai sejahtera, tetapi juga memberitakan kabar keselamatan! Merka turut dalam pekerjaan Allah yang akbar dan mulia, yaitu penyelamatan umat manusia. Mereka menghampiri para gembala untuk mewartakan Injil bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus-lah ada keselamatan yang kekal. Banyak orang yang belum mengenal Yesus, Sang Juruselamat, Kristus dan Tuhan.Mereka memerlukan kasih Yesus, mereka memerlukan keselamatan. Apakah kita akan menikmati sukacita keselamatan ini sendiri dan membiarkan mereka binasa dalam neraka kekal? Bukankah Tuhan Yesus memang benar-benar mengutus kita semua menjadi malaikatNya untuk pergi dan menjadikan segala bangsa murid Tuhan? (Matius 28:19-20). Itu sebabnya pesan malaikat tidak hanya ditujukan pada para gembala saja, tetapi kepada bangsa-bangsa (Perhatikan ayat 10 berita kesukaan ini untuk seluruh bangsa!) Supaya pesan ini dibawa para gembala kepada keluarga, teman dan siapa saja. Suipaya pesan Injil ini juga kita bawa kepada keluarga kita, teman dan sahabat kita, tetangga kita dan siapa saja!
Akhirnya, di hari Natal ini maukah Saudara menjadi malaikatNya? Memuji dan menyembah Tuhan kita Yesus Kristus, membagikan damai dan sukacita serta memberitakan bahwa Yesus-lah Tuhan, Kristus dan Juruselamat dunia. Selamat Natal, selamat menjadi malaikatNya!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
1. Memuji dan menyembah Tuhan (ayat 13-14).
Para malaikat saat itu membentuk paduan suara yang besar memuji dan memuliakan Tuhan dengan gegap gempita. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya” (ayat 14). Inilah pujian malaikat-malaikat pada Allah.Tidakkah kita juga dapat memuji dan menyembah Tuhan Yesus di hari Natal ini? Mengapa harus memuji dan menyembah Tuhan? Pertama, karena Dialah Allah! Dia Sang Pencipta, maka selayaknya ciptaanNya memberikan puji, hormat dan kemuliaan bagi Dia! Kedua, karena karya Allah yang mendatangkan damai di bumi. Allah bukan hanya di tempat yang mahatinggi dan tak terjangkau. Ketika Dia melihat dosa dan kejahatan menguasai bumi ini dan akibatnya semua orang berdosa dan sudah pasti binasa (Roma 3:8-10; 6:23), maka Allah di tempat yang mahatinggi ‘turun’ ke bumi mengerjakan damai sejahtera diantara umat yang berkenan kepadaNya. Juruselamat, Kristus, Tuhan lahir di Betlehem sebagai manusia yang akan mati di kayu salib supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Mau jadi malaikatNya? Pujilah Tuhan, karena Dialah Allah dan pujilah Tuhan karena karya penebusanNya yang ajaib!
2. Membagikan Damai dan Sukacita (ayat 8-10).
Para malaikat hadir di padang menenangkan hati para gembala. “jangan takut” katanya. Para gembala bukan orang ‘besar’, mereka dari kalangan yang pekerjaannya dianggap ‘paling rendah. Mereka mewakili golongan yang disisihkan. Jika mereka gelongan yang demikian, merekalah kelompok orang yang mudah takut, takut pada situasi dan takut pada masa depan! Tetapi para malaikat hadir memberikan kekuatan dan ketenangan: “Jangan takut!”. Dan tentu saja malaikat itu memberi harapan dalam Tuhan, harapan kekal dalam Kristua yang sudah lahir bagi mereka (ayat 10-11). Maukah Saudara menjadi malaikat Tuhan? Banyak orang di sekitar kita menderita, tersisih dan kekurangan di sekitar kita saat Natal. Adakah satu orang Kristen yang mau jadi malaikat Tuhan yang meyakinkan dan menguatkan mereka yang bimbang; menabur sukacita bagi yang berdukacita; berbagi berkat bagi yang kekurangan? Mau jadi malaikatNya?
3. Memberitakan Kabar Sukacita: Injil (ayat 10-11).
Para malaikat bukan hanya memuji Tuhan dan membawa damai sejahtera, tetapi juga memberitakan kabar keselamatan! Merka turut dalam pekerjaan Allah yang akbar dan mulia, yaitu penyelamatan umat manusia. Mereka menghampiri para gembala untuk mewartakan Injil bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus-lah ada keselamatan yang kekal. Banyak orang yang belum mengenal Yesus, Sang Juruselamat, Kristus dan Tuhan.Mereka memerlukan kasih Yesus, mereka memerlukan keselamatan. Apakah kita akan menikmati sukacita keselamatan ini sendiri dan membiarkan mereka binasa dalam neraka kekal? Bukankah Tuhan Yesus memang benar-benar mengutus kita semua menjadi malaikatNya untuk pergi dan menjadikan segala bangsa murid Tuhan? (Matius 28:19-20). Itu sebabnya pesan malaikat tidak hanya ditujukan pada para gembala saja, tetapi kepada bangsa-bangsa (Perhatikan ayat 10 berita kesukaan ini untuk seluruh bangsa!) Supaya pesan ini dibawa para gembala kepada keluarga, teman dan siapa saja. Suipaya pesan Injil ini juga kita bawa kepada keluarga kita, teman dan sahabat kita, tetangga kita dan siapa saja!
Akhirnya, di hari Natal ini maukah Saudara menjadi malaikatNya? Memuji dan menyembah Tuhan kita Yesus Kristus, membagikan damai dan sukacita serta memberitakan bahwa Yesus-lah Tuhan, Kristus dan Juruselamat dunia. Selamat Natal, selamat menjadi malaikatNya!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar