KONDISI HABAKUK
Habakuk mengeluh kepada Tuhan melihat kondisi bangsanya, bangsa Yehuda yang jahat. Ia kebingungan karena Tuhan “seakan” berdiam diri dan tidak bertindak terhadap aniaya, kekerasan, perbantahan, pertikaian yang ada di tengah bangsanya. Mari kita perhatikan beberapa ucapan nabi Habakuk yang disampaikan kepada Tuhan:
a. “Berapa lama lagi...”
Sepertinya ada selang waktu yang cukup lama yang menyebabkan Habakuk merasa tertekan oleh keadaan yehuda. Mungkin juga doa yang dinaikan sudah lama dan belum juga Tuhan menjawab.
b. “Aku berteriak ...”
Ada ungkapan perasaan yang mungkin agak kecewa, marah dan agak “lancang” kepada Tuhan.
c. “Tidak Kau dengar ..., tidak Kau tolong”
Ada nada putus asa karena merasa doanya tidak dijawab Tuhan.
Tetapi dalam kebingungan, habakuk mendapat penjelasan dari Tuhan (1:5-11). Jawaban Tuhan juga menimbulkan kebingungan dan persoalan yang lebih besar. Perhatikan kalimat yang diucapkan Habakuk: “Jika Yehuda mau dihukum itu selayaknya, tetapi kenapa Tuhan memakai bangsa Kasdim, bangsa yang jauh lebih jahat dari bangsa Yehuda.” Tidak heran pengaduan Habakuk diteruskan pada ayat 12-17. Demikian pula dalam kehidupan kita, seringkali ada banyak kebingungan tentang doa yang belum dijawab; dosa yang berkembang; orang fasik yang hidupnya lebih baik dan lain sebagainya. Tetapi sampai pasal yang terakhir, kita dapat melihat Habakuk yang tetap teguh dengan imannya kepada Tuhan. Jikalau kita perhatikan maka ada perubahan kondisi Habakuk dari pasal 1-3:
a. Habakuk mengeluh kepada Tuhan dan mengalami kebimbangan
b. Habakuk sampai di titik menantikan Tuhan, ada pengharapan
c. Habakuk semakin percaya, sehingga ia mengalami ketenangan
d. Habakuk bersorak-sorai kepada Tuhan
Apa Rahasia kekuatan Iman Habakuk ? (3:17-19) Ditengah-tengah kehancuran, dimana seluruh sumber kehidupan bangsanya habis akibat penyerbuan orang Kasdim. (orang Kasdim seperti orang Mesir, ketika menyerang suatu bangsa, maka mereka membakarr, menebang pohon buah-buah. Dalam kondisi seperti itu, habakuk menyerukan suatu kondisi iman yang luar biasa.
RAHASIA KEKUATAN IMAN HABAKUK
I. Habakuk Datang kepada Tuhan
Ditengah kebingungan dan kebimbangan, Habakuk mengambil langkah yang tepat, yaitu datang kepada Tuhan. kebingungan dan kebimbangan apa yang sedang kita alami, datanglah kepada Tuhan dalam doa dan ibadah kepada Tuhan. Jangan datang kepada yang lain.
II. Habakuk Mempercayai Janji Allah (2:3-4)
Allah berjanji tentang suatu waktu dimana akan nyata bahwa orang benar akan hidup oleh imannya dan orang fasik akan dihukum. Itu sebabnya berdiam dirilah dan tenang menanti (2:20; 3:16b). Bagian ini memuntut kita untuk percaya dan menanti dengan setia janji Allah digenapi dalam hidup kita. Jangan putus asa!
III. Habakuk Memahami Benar tentang Allah Yang Berkuasa
Allah adalah gunung batu (1:12), Allah berkuasa atas alam semesta (3:1-15). Habakuk bukan hanya tahu bahwa Allah berkuasa, tetapi Habakuk yakin bahwa kuasa Allah sanggup menolong umatnya (3:12-13). Bagaimana dengan kita? Ditengah masalah,masihkah kita tetap mempercayai kuasa Tuhan sanggup menolong kita?
IV. Habakuk Mengerti bahwa Allah Memberikan Kekuatan Ditengah Kesulitan
Kekuatan Allah yang bagaimana yang Allah berikan kepada Habakuk? Kekuatan ”seperti kaki rusa” yang lincah untuk berjalan mendaki bukit-bukit terjal. Kekuatan untuk dapat naik, berjejak dibukit batu. Kita dimampukan untuk melewati setiap masalah dan tantangan-tantangan hidup.
Dalam segala kebimbangan menghadapi kehidupan ini, marilah kita datang kepada Tuhan, percayai janjiNya, memahami bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa dan percayalah bahwa Allah tidak membiarkan umatNya, Ia pasti memberi kekuatan kepada kita, sehingga kita dapat tetap kuat dalam iman kita
Habakuk mengeluh kepada Tuhan melihat kondisi bangsanya, bangsa Yehuda yang jahat. Ia kebingungan karena Tuhan “seakan” berdiam diri dan tidak bertindak terhadap aniaya, kekerasan, perbantahan, pertikaian yang ada di tengah bangsanya. Mari kita perhatikan beberapa ucapan nabi Habakuk yang disampaikan kepada Tuhan:
a. “Berapa lama lagi...”
Sepertinya ada selang waktu yang cukup lama yang menyebabkan Habakuk merasa tertekan oleh keadaan yehuda. Mungkin juga doa yang dinaikan sudah lama dan belum juga Tuhan menjawab.
b. “Aku berteriak ...”
Ada ungkapan perasaan yang mungkin agak kecewa, marah dan agak “lancang” kepada Tuhan.
c. “Tidak Kau dengar ..., tidak Kau tolong”
Ada nada putus asa karena merasa doanya tidak dijawab Tuhan.
Tetapi dalam kebingungan, habakuk mendapat penjelasan dari Tuhan (1:5-11). Jawaban Tuhan juga menimbulkan kebingungan dan persoalan yang lebih besar. Perhatikan kalimat yang diucapkan Habakuk: “Jika Yehuda mau dihukum itu selayaknya, tetapi kenapa Tuhan memakai bangsa Kasdim, bangsa yang jauh lebih jahat dari bangsa Yehuda.” Tidak heran pengaduan Habakuk diteruskan pada ayat 12-17. Demikian pula dalam kehidupan kita, seringkali ada banyak kebingungan tentang doa yang belum dijawab; dosa yang berkembang; orang fasik yang hidupnya lebih baik dan lain sebagainya. Tetapi sampai pasal yang terakhir, kita dapat melihat Habakuk yang tetap teguh dengan imannya kepada Tuhan. Jikalau kita perhatikan maka ada perubahan kondisi Habakuk dari pasal 1-3:
a. Habakuk mengeluh kepada Tuhan dan mengalami kebimbangan
b. Habakuk sampai di titik menantikan Tuhan, ada pengharapan
c. Habakuk semakin percaya, sehingga ia mengalami ketenangan
d. Habakuk bersorak-sorai kepada Tuhan
Apa Rahasia kekuatan Iman Habakuk ? (3:17-19) Ditengah-tengah kehancuran, dimana seluruh sumber kehidupan bangsanya habis akibat penyerbuan orang Kasdim. (orang Kasdim seperti orang Mesir, ketika menyerang suatu bangsa, maka mereka membakarr, menebang pohon buah-buah. Dalam kondisi seperti itu, habakuk menyerukan suatu kondisi iman yang luar biasa.
RAHASIA KEKUATAN IMAN HABAKUK
I. Habakuk Datang kepada Tuhan
Ditengah kebingungan dan kebimbangan, Habakuk mengambil langkah yang tepat, yaitu datang kepada Tuhan. kebingungan dan kebimbangan apa yang sedang kita alami, datanglah kepada Tuhan dalam doa dan ibadah kepada Tuhan. Jangan datang kepada yang lain.
II. Habakuk Mempercayai Janji Allah (2:3-4)
Allah berjanji tentang suatu waktu dimana akan nyata bahwa orang benar akan hidup oleh imannya dan orang fasik akan dihukum. Itu sebabnya berdiam dirilah dan tenang menanti (2:20; 3:16b). Bagian ini memuntut kita untuk percaya dan menanti dengan setia janji Allah digenapi dalam hidup kita. Jangan putus asa!
III. Habakuk Memahami Benar tentang Allah Yang Berkuasa
Allah adalah gunung batu (1:12), Allah berkuasa atas alam semesta (3:1-15). Habakuk bukan hanya tahu bahwa Allah berkuasa, tetapi Habakuk yakin bahwa kuasa Allah sanggup menolong umatnya (3:12-13). Bagaimana dengan kita? Ditengah masalah,masihkah kita tetap mempercayai kuasa Tuhan sanggup menolong kita?
IV. Habakuk Mengerti bahwa Allah Memberikan Kekuatan Ditengah Kesulitan
Kekuatan Allah yang bagaimana yang Allah berikan kepada Habakuk? Kekuatan ”seperti kaki rusa” yang lincah untuk berjalan mendaki bukit-bukit terjal. Kekuatan untuk dapat naik, berjejak dibukit batu. Kita dimampukan untuk melewati setiap masalah dan tantangan-tantangan hidup.
Dalam segala kebimbangan menghadapi kehidupan ini, marilah kita datang kepada Tuhan, percayai janjiNya, memahami bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa dan percayalah bahwa Allah tidak membiarkan umatNya, Ia pasti memberi kekuatan kepada kita, sehingga kita dapat tetap kuat dalam iman kita
Ibu. Gembala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar