Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 20 Februari 2011

Saling Mengasihi



YOHANES 13:34-35

Hampir semua orang di seluruh dunia, termasuk orang-orang di Indonesia memperingati hari valentine, katanya hari kasih sayang, pada tanggal 14 Februari. Di hari itu orang menunjukkan kasih sayang mereka kepada orang lain secara ‘spesial’. Tahukah Saudara bahwa jauh sebelum ada hari Valentine atau hari kasih sayang ini, Tuhan Yesus sudah memberi perintah supaya semua murid-muridNya saling mengasihi? Ayat yang kita baca adalah perintah itu! Mari kita perhatikan ada 3 kebenaran yang diajarkan ayat ini.

I. Saling Mengasihi Adalah perintah Tuhan Yesus
Tuhan Yesus memberikan perintah baru bagi murid-muridNya, yaitu supaya mereka saling mengasihi. Dan ini adalah perintah yang penting! bagaimana tidak? Pertama, perintah ini diulangi baik dengan kalimat yang hampir sama, maupun tersirat dalam kata-kataNya. Lihat saja pada pasal 13:12-17, Tuhan memerintahkan murid-murid saling melayani. Dalam Yohanes 15:12 dan 17 secara tegas perintah saling mengasihi diulangi. Bahkan dalam doanya di Getsemani, Yesus mendoakan agar murid-muridNya menjadi satu! (17:20-21). Kedua, perintah saling mengasihi sangat penting karena ini adalah salah satu perintah atau pesan Tuhan Yesus sebelum Dia mati di kayu salib. Bayangkan, ini dipesankan secara berulang. Jika ‘saling mengashihi’ adalah pesan yang sangat penting bagi Yesus, seberapa penting itu bagi kita? Apakah kita menganggap saling mengasihi adalah hal yang sangat penting yang harus kita diantara murid-murid Kristus?
Selain perintahNya adalah perintah yang penting, maka namanya perintah berarti harus kita lakukan. Ingatlah bahwa saling mengasihi adalah perintah Tuhan Yesus, perintah yang wajib kita lakukan. Tidak dapat tidak, kita harus saling mengasihi. Ini perintah. Dan perintah ini harus dilakukan terus menerus. Artinya, sebagai murid-murid Kristus, kita harus saling mengasihi bukan hanya pada hari kasih sayang atau bulan Februari, atau hari Natal, tetapi setiap hari. Marilah kita saling mengasihi setiap saat karena ini adalah perintah Tuhan kita, Yesus Kristus.

II. Ukuran Saling Mengasihi: “Seperti Aku telah mengasihi kamu”.

Tuhan Yesus bukan hanya memberi perintah, Dia juga memberikan ukuran atau bagaimana kita saling mengasihi. Ukuran saling mengashi adalah “Seperti Aku telah mengasihi kamu”. Tuhan Yesus memberi perintah, tetapi juga TELADAN! Ini bukan saja teladan Yesus saat itu, tetapi seluruh kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sejak semula. Namun kita akan perhatikan beberapa yang terdapat dalam Yohanes 13 dan ayat selanjutnya saja. Ukuran saling mengasihi adalah seperti Yesus sudah mengasihi murid-muridNya. Ini menunjukkan bahwa kita harus saling melayani, seperti Yesus sudah melayani murid-muridNya (13:12-17). Mari kita membuang egois, tinggi hati, menganggap yang lain lebih rendah dan sikap-sikap yang menghalangi kita untuk melayani sesama. Kedua, kita harus mengampuni seperti Tuhan Yesus mengampuni (lihat kegagalan Yudas Isakriot juga Petrus). Tuhan Yesus mendoakan, mengampuni. Seperti yang juga dikatakan rasul Paulus dalam Efesus 4:32. terakhir, ‘seperti Aku sudah mengasihi kamu’ menunjuk pada seluruh karya Yesus di kayu salib! Yohanes memberitahu supaya jemaat Tuhan mengasiohi seperti Yesus dalam suratnya(1 Yohanes 3:16-18). Mengasihi dalam tindakan nyata dan dalam kebenaran! Mari kita saling mengasihi seperti Tuhan Yesus sudah mengasihi kita, hingga mengurbankan nyawaNya bagi kita.

III. Berkat Dari Saling Mengasihi (ayat 35).

Sebenarnya yang Saya maksudkan adalah ‘akibat logis’ dari ketaatan pada perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi. Namun baik juga atau dapat saja kita sebut sebagai ‘berkat’. Pertam a, apabila kita saling mengasihi, kita akan menikmati semua berkat Tuhan dalam persekutuan yang penuh kasih tersebut. Sekali lagi kita harus ingat bahwa bagi Yesus ini perintah yang penting, perintah yang diulang-ulang dan ‘pesan’ terakhir sebelum berpisah dengan para muridNya (band. ayat 33 dan lihat penjelasan tentang perintah penting di atas). Mungkin satu alasan lagi, Tuhan Yesus merasa penting memberilakukan? Apakah kita perintah ini karena mendapati murid-muridNya sering bertengkar bahkan saat perjamuan malam terakhir itu! (13:12-17 band. Lukas 22:24-25). Apa jadinya jika kondisi ini dibiarkan dan Tuhan Yesus tidak ada di tengah para murid? Itu sebabnya Yesus berulang kali mengingatkan dan menegaskan supaya mereka saling mengasihi. bukan hanya itu Dia memberikan teladan bagaimana saling melayani, mendoakan (Petrus), mendorong supaya Petrus menguatkan murid-murid lain, mengampuni dan seterusnya. Nah, jika murid-murid taat dan itulah kesan yang kita tangkap dalam kisah Injil Yohanes selanjutnya, maka mereka menjadi murid-murid yang saling melayani, saling mendoakan, menguatkan dan saling menasehati dan salin... Pendeknya saling mengasihi! Itu juga yang kita nikmati apabila kita, sebagai murid-murid Kristus di gereja inisaling mengasihi! Kita akan dikuatkan, didoakan, dinasehati, dihiburkan dan menikmati berkat-berkat dalam saling mengasihi! Kedua, Tuhan Yesus sendiri menyatakan apabila murid-murid saling mengasihi, maka dunia akan tahu bahwa mereka adalah murid-murid Tuhan Yesus (ayat 35). Berkat yang paling indah adalah ini: Kita melalui kehidupan yang saling mengasihi akan memuliakan nama Tuhan Yesus! Sebab itu mari kita jauhkan perselisihan, kebencian, dendam dan mari kita saling mengasihi bukan hanya dengan kata-kata, tetapi tindakan yang nyata. Tuhan Yesus memberkati. mengusahakannya atau malah menjadi perusak persekutuan kasih

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN