Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 09 April 2011

“Jangan berbuat dosa lagi!”



YOHANES 8:1-11

Lalu kata Yesus kepadanya: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.”

Pasti ucapan Tuhan Yesus ini memiliki kesan dan makna yang sangat mendalam bagi perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat zinah itu. Terutama peringatan Tuhan Yesus supaya perempuan itu tidak berbuat dosa lagi. Peringatan ini benar-benar penting, bukan saja untuk perempuan itu tetapi juga untuk kita! Mengapa peringatan “jangan berbuat dosa lagi” begitu penting? Paling tidak ada dua jawaban yang kita temui dari nats ini, yang dilihat dan disaksikan perempuan itu dan pasti juga Tuhan kita, Yesus Kristus.

1. KARENA AKIBAT DOSA SANGAT MENGERIKAN!

Perempuan berdosa itu telah menyaksikan betapa mengerikannya akibat dari dosa! Kita akan memperhatikan beberapa dosa yang mengerikan yang ditunjukkan dalam nats ini. Pertama, setiap dosa akan mendatangkan hukuman fisik (ayat 3-5). Tuhan tidak kompromi terhadap dosa, sejak zaman Musa, Allah telah memberikan perintah untuk memberikan hukuman kepada yang berbuat dosa. Ini juga menunjukkan bahwa setiap dosa menuai hukuman fisik di bumi, entah itu penderitaan, pergumulan tertentu karena dosa atau sakit penyakit! Bukankah jika ada yang tertangkap mencuri akan dihukum juga? Lihat saja, ternyata banyak pergumulan atau sakit yang kita alami adalah akibat langsung dari perbuatan dosa yang kita lakukan. Kedua, dosa menyebabkan rusaknya hubungan kita dengan orang lain. Lihat, perempuan yang kedapatan berzinah. Mungkin saja ia kenal dengan para ahli Taurat dan Farisi itu, namun karena dosa dia dibenci dan jadi pesakitan. Bayangkan hubungannya dengan keluarga atau mungkin suaminya (jika sudah bersuam), sudah pasti rusak! Ya, dosa senantiasa merusakkan hubungan kita dengan sesama! Jangan berbuat dosa lagi. Ketiga, dosa merusakkan hubungan kita dengan Allah (ayat 11). Perempuan itu mungkin sekali adalah orang Yahudi, tetapi dengan berbuat dosa dia sudah merusakkan hubungannya dengan Allah yang disembahnya. Untuk mendongak melihat para pelayan Tuhan saja tidak berani apalagi melihat wajah Yesus, yang adalah Anak Allah! Ingatlah dosa akan merusakkan hubungan kita dengan Allah di dalam Tuhan Yesus. Terakhir, sekalipun tidak tertulis secara eksplisit, akibat dosa yang paling mengerikan adalah kebinasaan kekal, yaitu KETERPISAHAN DENGAN ALLAH SELAMA-LAMANYA! Inilah yang paling mengerikan jika kita tetap di dalam dosa, dosa akan membawa kita masuk neraka dimana kita terpisah dengan Allah selamanya. Dosa bukan saja mengakibatkan kita dihukum, menderita, merusak hubungan dengan Allah dan sesama, tetapi juga akan membawa kita terpisah dengan Allah selama-lamanya di neraka sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan: Jangan berbuat dosa lagi! Mari kita hidup kudus dan benar dengan bersandar pada kuat kuasa Tuhan yesus saja. Ingat, jangan berbuat dosa lagi.

2. KARENA KITA SUDAH MENERIMA KASIH DAN PENGAMPUNAN TUHAN YESUS.

Perempuan yang kedapatan berbuat zinah itu mengalami kasih dan pengampunan Tuhan Yesus. Dia diselamatkan dari lemparan batu hingga mati oleh orang banyak bahkan Tuhan Yesus juga tidak menghukumnya. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Pertama, Tuhan Yesus berhak menghukum setiap pendosa! Mengapa? Karena Tuhan Yesus adalah satu-satunya orang yang TIDAK BERDOSA di situ! Semua berdosa dan tidak berhak menghukum, tapi Tuhan Yesus berbeda, Dia berhak menghukum. Namun Tuhan Yesus mengampuni. Perhatikan sekalipun orang Farisi bermaksud mencobai Yesus, namun yang mereka lakukan tepat menegaskan bahwa Yesus-lah yang berhak menghakimi dan menjatuhkan hukuman. Terakhir, Tuhan Yesus berhak menghukum karena Dia-lah Terang dan Hakim bagi setiap manusia. Perhatikan semua orang yang ditegur dosanya dan undur karena ‘dihakimi’ oleh perkataanNya: “Siapa yang tidak berdosa silahkan menjadi yang pertama melempar perempuan itu dengan batu”. Hal kedua yang penting adalah: Tuhan Yesus mengampuni perempuan itu. Tuhan Yesus mengampuni ketika Dia tidak menghukumNya. PengampunanNya bukan tanpa harga yang harus dibayar. Dosa tetap harus dihukum oleh Allah, baru Allah adalah Allah Yang Mahaadil! Itu sebabnya Tuhan Yesus menuju Yerusalem untuk mati di kayu salib.Mati untuk membayar dosa perempuan itu, juga dosa kita! Yohanes Pembaptis dengan tepat menyebut Yesus sebagai ‘Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia’ (1:29). Jelas orang Yahudi paham bahwa Yesus harus jadi Anak Domba yang dikurbankan, disembelih dan itu terjadi di kayu salib! Bayangkan, apabila dosa kita diampuni Tuhan Yesus dengan kurban diriNya di kayu salib, tidakkah kita harus berhenti dengan dosa? Karena dosa perempuan itu dan dosa kita, Kristus disalibkan apakah kemudian kita masih akan berbuat dosa? Itu sebabnya Tuhan Yesus berpesan: Jangan berbuat dosa lagi. Kita sudah menerima kasihNya dan pengampunan yang mahal harganya, yaitu seharga darah Tuhan Yesus sendiri, sebab itu mari kita tinggalkan dosa, bertobat dan tidak berbuat dosa lagi.

Mari kita ingat pesan Tuhan Yesus bagi kita: Jangan berbuat dosa lagi! Mengapa? Karena akibat dosa sangat mengerikan. Lebih dari itu, karena kita sudah menerima kasih dan pengampunanNya yang tidak terkira. Tuhan Yesus berfirman: “Jangan berbuat dosa lagi!”

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN