Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 03 April 2011

PERSEMBAHAN YANG INDAH


KEJADIAN 22:1-19

Allah datang untuk mencobai Abraham dengan meminta Ishak, anaknya yang tunggal. Tentu ini adalah sebuah hal yang sulit bagi Abraham. Namun Abraham lulus atas ujian Allah, karena Abraham tidak segan-segan mempersembah-kan Ishak kepada Allah. Seringkali Allah datang menguji kita dalam hal persembahan, dengan meminta sesuatu yang berharga di dalam hidup kita. Hari ini apakah kita lulus ujian karena Allah mendapati kita sebagai anak-anaknya berani mempersembahkan yang indah kepada Allah? Mari kita belajar dari persembahan Abraham yang indah kepada Tuhan.

I. PERSEMBAHAN ABRAHAM MEMPERKENANKAN HATI ALLAH (ay. 12, 15-16)

Firman Tuhan disampaikan kepada Abraham melalui malaikat Tuhan sebanyak dua kali. Sangat menunjukkan bahwa sikap Abraham yang mau mempersembahkan Ishak anaknya memperkenankan hati Allah. Mengapa?

A. Persembahan Abraham Menunjukkan Ketaatan Abraham (ay. 1-4)

Abraham tidak tawar menawar atau berbantah dengan Allah. Padahal permintaan Allah sangat tidak sesuai dengan kebiasaan pada jaman itu. Biasanya yang dipakai untuk persembahan kurban bakaran adalah binatang (Kej. 15:9, 17; Kel. 29:18). Apalagi Ishak adalah anak tunggal, harapan hidupnya. Alkitab juga menulis Abraham berangkat ke gunung Moria pagi-pagi benar. Abraham tidak menunda-nunda untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah. Perjalanan selama tiga hari menuju gunung Moria, bisa saja membuat Abraham berubah pikiran. Bagaimana dengan kita? Seringkali kita tawar menawar dengan Tuhan. Allah meminta sedikit waktu untuk kita besekutu denganNya, itupun kita “korupsi” dengan berbagai urusan kita. Allah meminta 10% dari berkat yang Dia berikan kepada kita, itupun juga kita tidak rela, bahkan tidak kita persembahkan dengan banyak dalih.

B. Persembahan Abraham Menunjukkan Kasih Abraham

Kasih dibuktikan dengan pengorbanan. Pengorbanan Abraham ketika ia akan mempersembahkan Ishak sangat besar. Bagi orang Yahudi, keturunan sangat penting, apalagi anak laki-laki. Bagi Abraham, Ishak adalah anak yang dikasihi; anak yang dijanjikan Allah dan lahir pada masa tuanya; bahkan anak yang akan menggenapi janji Allah, artinya Ishak adalah harapan hidup Abraham. Tetapi seberapa besar kasih Abraham kepada Ishak, tidak membuat Abraham berat untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah. Abraham lebih mengasihi Allah. Berapa banyak dari kita yang berkata “Saya mengasihi Allah”, tetapi tidak pernah berbuat sesuatu untuk Allah. Kita lebih mengasihi harta kita. Kita lebih mengasihi waktu untuk urusan kita daripada waktu untuk Allah.

C. Persembahan Abraham Menunjukkan Iman Abraham (Yak 2:21)

Iman dan perbuatan bekerjasama. Abraham membuktikan imannya kepada Allah dengan perbuatannya dengan mempersembahkan Ishak kepada Allah. Dan Abraham lulus dalam ujian iman. Sekalipun janji Allah digenapi melalui Ishak (Kej 15:2-5), Abraham tidak segan-segan mempersembahkan Ishak karena ia percaya bahwa janji Allah tetap akan digenapi. Abraham juga percaya Allah sanggup membangkitkan orang mati. Ucapan Abraham kepada bujangnya merupakan iman, bahwa ia akan kembali bersama Ishak (ay. 5). Demikian pula ucapan Abraham kepada Ishak bahwa Allah “Jehova Jireh” akan menyediakan kurban bakaran menunjukkan iman Abraham. Ia tidak tahu apa yang akan Tuhan sediakan, apakah anak domba? Atau yang lain? Tetapi Abraham begitu yakin bahwa Allah akan menyediakan. Kesulitan hidup seringkali membuat kita menghitung untung dan rugi bila kita mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Hari ini apakah iman kita dapat kita buktikan dengan perbuatan melalui persembahan kita kepada Allah?

II. PERSEMBAHAN ABRAHAM MEMBUKA PINTU BERKAT ALLAH (ay. 15-18)

Melihat keberanian Abraham untuk mempersembahkan kurban kepada Allah, Allah berjanji dengan sumpah demi diriNya sendiri, bahwa Allah akan memberkati Abraham. Bandingkan pada Kej. 15, 17, 18, tidak ada kata “sumpah” ketika Allah menyampaikan janjiNya. Berkat apa yang Allah berikan kepada Abraham? Berkat jasmani yang melimpah; Berkat kemenangan; Berkat bagi keturunannya, bahkan dari keturunan yang diberkati ini juga menunjuk kepada Tuhan Yesus. Keberanian kita dalam berbuat sesuatu bagi Allah, sangat mempengaruhi tindakan Allah dan berkat Allah kepada kita. Bukan berarti kita “gambling”. Allah pasti memberkati anak-anakNya yang berkenan padaNya.

Akhirnya, apakah persembahan-persembahan kita dapat digolongkan sebagai persembahan yang berkenan dan indah kepada Tuhan? Mari kita tunjukkan ketaatan, kasih dan iman dalam setiap persembahan kita, maka pintu berkat Allah terbuka bagi kita. Tuhan Yesus Memberkati

Ibu Pdt. Antonetha Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN