Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 26 Maret 2011

BERKAT BAGI YANG LEKAT


YOHANES 15:1-8

Adalah kerinduan Tuhan Yesus agar setiap murid-muridNya tetap tinggal di dalam Dia setelah kepergianNya. Jangan lupa Yohanes 15 adalah bagian dari ajaran-ajaran terakhirNya sebelum Tuhan mati di kayu salib! Bukankah ini juga pesan Tuhan Yesus bagi kita, muridNya di masa kini? Kita tidak lagi secara fisik bertemu Tuhan Yesus, tetapi Dia tetap rindu Saya dan Saudara tetap tinggal dalam Dia! Apa artinya “tetap tinggal di dalam Dia”? Pertama pastilah bermakna tetap percaya kepada Tuhan Yesus! Kita harus tetap percaya pada Tuhan Yesus hingga tiba saatnya Dia menjemput kita. Kedua, istilah ini menunjukkan bukan hanya percaya tanpa aktivitas, tetapi tetap bersekutu dengan Tuhan Yesus. Ingat, kekristenan adalah relasi dengan Tuhan Yesus. Itu sebabnya Tuhan Yesus memberikan sebuah alegori, cerita yang memiliki makna rohani, yaitu tentang pokok anggur dengan ranting-rantingnya! Tuhan Yesus-lah pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya. Kita harus melekat pada pokok anggur, yaitu Tuhan Yesus. Dan Tuhan Yesus memberitahukan berkat dari dari ‘melekat’ padaNya! Ingat berkat ini hanya bagi yang lekat.

1. Kerohanian yang hidup! (ayat 1-2, 6).

Seperti ranting tidak akan hidup atau memiliki kehidupan tanpamelekat pada pokoknya, demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Tanpa melekat pada pokok anggur kita akan layu, kering dan akhirnya mati (ayat 6). Seringkali kita menemukan dua orang Kristen yang berbeda sekalipun duduk di gereja yang sama. Satu orang Kristenyang setia dan bersemangat. Ini bukan berarti orang itu tanpa masalah, tetapi sekalipun ada tantangan, namun tetap kuat dan hidup! Berbeda dengan yang satunya, ada juga orang Kristen yang kita temukan nampak tidak bersemangat, acuh tak acuh dan ‘lemah’, apalagi jika menghadapi pergumulan. Keduanya berbeda sekali! Mengapa demikian? Rahasia yang membuat mereka berbeda adalah apakah MELEKAT PADA POKOK KEHIDUPAN atau tidak! Yang melekat seperti ranting pada pokok anggur, maka akan hidup! Sebab itu mari kita miliki persekutuan yang intim dengan Tuhan Yesus. Ayo kita setia beribadah, setia berdoa dan bersekutu secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Mari kita bangun persekutuan doa, membaca dan merenungkan firmanNya setiap hari. Inilah rahasia kehidupan rohani yang hidup!

2. Dikuduskan oleh Tuhan melalui firmanNya (ayat 2-3).

Hanya ranting yang masih melekat yang dibersihkan! Ranting yang tidak lekat dan tidak ada hubungan dengan pokok anggur untuk apa harus dibersihkan? Toh, akan mati begitu saja bukan? Jika kita lekat dengan Tuhan Yesus, maka kita dimungkinkan untuk dikuduskan oleh firmanNya. Saat kita membaca firmanNya, kita diarahkan, dinasehati dan ditegur supaya hidup kita berubah menjadi seperti Dia. Saat kita berdoa, menyembah dan memuji Tuhan Yesus, maka Roh Kudus seringkali mengingatkan kita atas dosa dan kegagalan kita bukan? Dan saat itulah hidup kita ‘dibersihkan’. Bayangkan kalau kita tidak lekat dengan Tuhan Yesus dalam persekutuan dengan firmanNya dan hadiratNya!

3. Berbuah (ayat 4-5).

Ranting yang melekat pada pokok anggur akan hidup, menikmati sari makanan dari pokoknya dan akan bertumbuh pada akhirnya berbuah! Di luar pokok anggur, tidak mungkin ranting menghasdilkan buahnya. Bila kita melekat pada Kristus Tuhan kita, kita akan berbuah. Berbuah bagi Yesus, berbuah buah Roh, buah karakter yang diubahkan (band. Galatia 5:22-23). Hanya kalau kita lekat Tuhan Yesus kita dapat berbuah dan tentu saja, hidup yang berbuah demikian akan memberkati banyak orang terutama menyenangkan hati Tuhan Yesus. Mau berbuah? Lekatlah pada Tuhan Yesus!
4. Doa menjadi efektif (ayat 7).
Siapa yang tidak mau doanya dijawab dan kehendaknya dipenuhi oleh Bapa dan Tuhan kita? Gimana caranya? Hanya melekat pada Tuhan Yesus jawabananya. Doa menjadi efektif jika kita melekat kepadanya. Ingat ini bukan berarti semua kemauan dan kehendak kita yang seringkali dikuasai nafsu akan dipenuhi Tuhan, tetapi ketika kita tinggal di dalam firmanNya dan firmanNya di dalam kita, maka kehendakNya kita tahu dan apa yang kita minta adalah apa yang seturut kehedak Tuhan Yesus sehingga sudah pasti dijawab Bapa! Kedua, ketika kita melekat pada Tuhan Yesus, maka kita menjadi ‘alat’ atau ‘saluran’ dari kasih dan kuasa Tuhan Yesus (Bukan kita jadi sakti lho, kita hanya ‘alat’Nya). Doa kita efektif dijawabNya!

5. Memuliakan Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus (ayat 8).

Jika kita melekat pada Tuhan Yesus, maka kita pasti memiliki kehidupan rohani yang hidup, selalu dibersihkan oleh firmanNya, berbuah dan doa kita menjadi efektif sesuai dengan janji Tuhan Yesus. Jika hidup kita sedekian diberkati karena melekat pada Tuhan Yesus, ‘pokok anggur yang benar’, maka hidup kita PASTI memuliakan Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus! Inilah kehidupan yang benar-benar hidup, kehidupan yang menyenangkan hati Bapa dan memuliakan namaNya.

Akhirnya, Saya hanya ingin mengingatkan bahwa semua berkat ini disediakan Tuhan Yesus bagi yang lekat denganNya.Lekatlah dengan Tuhan Yesus!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN