Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 12 Maret 2011

PERJAMUAN SUCI, TANDA PERSEKUTUAN



I KORINTUS 10:16-17

Salah satu suku Indian memiliki kebiasaan yang unik bila menerima seorang asing menjadi keluarga mereka. Mereka melakukan upacara khusus, upacaranya adalah dengan melukai telapak tangan kanan anggota suku itu dan juga telapak tangan kanan orang asing kemudian mereka bersalaman dengan tangan yang berdarah disaksikan seluruh anggota suku itu. Dan sejak itu orang asing itu menjadi bagian dari keluarga suku tersebut. Bila orang asing itu tersesat dan bertemu suku Indian itu maka orang asing itu cukup menunjukkan luka di telapak tangannya dan mereka akan menyambutnya sebagai keluarga. Menarik bukan? Bayangkan, setiap kali melihat luka di telapak tangannya, orang asing itu akan ingat bahwa ia anggota keluarga suku tertentu. Tahukah Saudara bahwa kita memiliki juga ‘tanda’ khusus yang akan mengingatkan kita pada persekutuan yang kita miliki? Rasul paulus menunjukkan kepada kita ‘tanda’ itu dalam 1 Korintus 10:16-17. Ya, Perjamuan Kudus atau Perjamuan Suci! Ini adalah ‘pengingat’ bagi kita bahwa kita TELAH memiliki persekutuan yang khusus dan ajaib! Mari kita perhatikan apa yang disampaikan rasul Paulus dengan siapa persekutuan kita yang indah dan ajaib itu.

1. Perjamuan Kudus mengingatkan bahwa kita TELAH memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus (ayat 16).

Saat kita menikmati Perjamuan Kudus, kita diingatkan bahwa kita memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus. Paulus berkata bahwa saat kita memakan roti lambang tubuh Kristus dan minum anggur lambang darah Kristus, kita sedang mengingat persekutuan kita dengan Tuhanyesus. Dia di alam kita dan kita di dalam Dia! Bilamana persekutuan indah itu terjadi? Ketika Saudara percaya dan menerima Tuhan Yesus! Sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Dia pernah berfirman bahwa barangsiapa yang makan daging dan minum darahNya, maka Tuhan akan tinggal di dalam dia dan dia di dalam Tuhan (Yohanes 6:56). Apa maksudnya dengan “makan dan minum” di ayat ini? Ini bukan kanibalisme (makan daging dan minum darah manusia), tetapi suatu ungkapan atau bahasa kias yang dimengerti para pendengarnya saat itu. Tuhan Yesus telah lebih dahulu menunjukkan maknanya, yaitu PERCAYA dan MENERIMA Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (ayat 35). Jadi ketika kita percaya, kita SUDAH di dalam Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus ada di dalam kita! Puji Tuhan! Ini fakta yang indah! Dan setiap kali kita melaksanakan Perjamuan Kudus, kita diingatkan persekutuan kita dengan Tuhan Yesus ini. Nah, persekutuan dengan Tuhan Yesus yang kita miliki mengharuskan kita hidup sesuai dengan persekutuan yang kita miliki. Pertama, mari kita membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus yang intim. Mari kita setia bersekutu dengan Tuhan, baik secara pribadi ataupun bersama jemaat Tuhan di gereja. Kedua, jangan kita bersekutu lagi dengan penyembahan berhala (ayat 20-22). Karena kita memiliki persekutuan dengan Kristus, jangan lagi bersekutu dengan berhala dan setan-setan. jangan menduakan Tuhan Yesus! Tinggalkan segala penyembahan berhala; ke dukun-dukun, memelihara jimat dan sebagainya. Ketiga, jangan lagi bersekutu dengan dosa (ayat 8-10).Buanglah segala dosa; percabulan, pencurian, mencobai Tuhan, keserakahan dan segala perbuatan dosa karena kita sudah memiliki persekutuan dengan Kristus.

2. Perjamuan Kudus mengingatkan kita pada persekutuan dengan jemaat: Tubuh Kristus (ayat 16-17).

Rasul paulus mengajarkan bahwa ketika kita makan roti Perjamuan Kudus, kita harus ingat bahwa kita mengambil bagian dari tubuh Kristus. Bukankah roti Perjamuan Kudus melambangkan tubuh Tuhan Yesus?Ya, di dalam Tuhan Yesus kita satu tubuh. Bilamana itu terjadi? Persekutuan dengan tubuh Tuhan Yesus terjadi saat kita percaya dan menerima Dia! Dan oleh kurban Tuhan Yesus kita di damaikan dengan sesama. Coba perhatikan roti yang kita ambil dan makan saat perjamuan, berupa potongan bukan? Karena memang dari roti yang satu, demikianlah kita adalah bagian dari satu kesatuan, yaitu tubuh Kristus! Nah, bila kita diingatkan bahwa kita memiliki persekutuan satu dengan yang lainnya ada yang harus kita lakukan. Pertama, mari kita memelihara dan membangun kesatuan kasih antar jemaat Tuhan Yesus. Jangan memecah belah, jangan memfitnah, jangan membenci dan dendam satu dengan yang lain. Tetapi mari kita usahakan untuk semakin merekatkan persekutuan kasih yang sudah dibayar dengan darah Kristus ini! Kebencuian, dendam, fitnah dan memecah belah adalah sikap yangtidak menghargai kurban Tuhan kita, Yesus Kristus. Sikap yang merusak dan menentang apa yang sudah dikerjakan oleh Allah dalam Tuhan Yesus. Kedua, mari kita saling mengasihi dan melayani dalam tindakan nyata (ayat 24). Jangan egois, tetapi memperhatikan anggota tubuh Kristus yang lain dan saling melayani. Mari saling mendoakan, menguatkan dan menasehati karena kita satu tubuh di dalam Kristus.
Akhirnya, setiap kali kita menikmati Perjamuan Kudus, kita dingatkan bahwa kita memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus . Jangan lagi bersekutu dengan setan, berhala dan DOSA. Perjamuan Kudus juga mengingatkan bahwa kita memiliki persekutuan dengan semua jemaat: Tubuh Kristus sebab itu mari kita membangun persekutuan kasih dan lebih lagi dalam saling mengasihi dan melayani. Selamat menikmati Perjamuan Kudus dan selamat diingatkan kembali pada persekutuan yang indah dengan Kristus dan jemaatNya, Tuhan Yesus memberkati kita.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN