Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 06 Mei 2013

AKAR DARI KETIDAKTAATAN


1 samuel 13: 1-15

    Raja Saul tidak taat kepada perintah Tuhan! Ya, Saul melanggar kekudusan Tuhan dengan mempersembahkan korban yang hanya boleh dilakukan oleh seorang imam, sesuai dengan firman Tuhan (ayat 8-14). Dua kali Samuel menegaskan ketidaktaatan Saul dengan tegurannya: “Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN ALLAH-mu, yang diperintahkan kepadamu...” (ayat 13-14). Sayang Saul tidak taat kepada Tuhan. Ketidaktaatan pasti merugikan! Pertama, Saul kehilangan berkat (baca: buah) dari ketaatan! Sedianya Tuhan akan mengokohkan kerajaannya, namun karena ketidaktaatannya, ia kehilangan berkat luar biasa ini! Ingat, ketidaktaatan kepada Tuhan selalu menyebabkan kita kehilangan berkat-berkat Tuhan. Jangan tidak taat. Kedua, ketidaktaatan mendatangkan hukuman. Tuhan menjatuhkan hukuman atas ketidaktaatan, Dia mempersiapkan pengganti Saul! Mengapa Saul tidak taat? Ketidaktaatan selalu memiliki “akar” masalah. Apa akar dari ketidaktaatan itu? 
1.Karena TIDAK SABAR! (ayat 5-10)
      Saul dan nabi Samuel sudah mengadakan perjanjian, dimana pada hari yang ditentukan Samuel akan datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Nampaknya ibadah ini untuk memohon penyertaan Tuhan dalam peperangan melawan Filistin. Tetapi Saul tidak sabar mananti Samuel sehingga dia mengambil tindakan sendiri dan melanggar firman Allah. Seringkali ketidaksabaran menuntun kita untuk bertindak sendiri dan mengarahkan langkah kita pada ketidaktaaatan kepada Tuhan! Ketika kita tidak sabar lagi menantikan Tuhan, menantikan pertolonganNya, pasti kita akan mengambil ‘jalan pintas’ yang melanggar firmanNya. Berapa banyak anak Tuhan yang tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan dan ‘lari’ kepada Setan dan dunia ini? Mengapa kita menjadi tidak sabar? Pertama, pergumulan yang ‘nampak’ menjadi semakin parah. Bagi Saul saat itu, pergumulan nampak semakin parah dengan menyaksikan banyak orang Israel yantg mulai berserak-serak meninggalkannya (ayat 6-7). Bagaimana dengan kita? Kedua, memfokuskan diri pada waktu yang kita rasa ‘lama’. Saul menunggu tujuh hari, tetapi sebenarnya hari ibadah korban itu sudah ditentukan bersama Samuel, tetapi baginya sudah lama menanti. Apabila kita menunggu pastilah kita akan merasa lama bukan? Fokuskan diri pada janji Tuhan dan karya hari ini, sehingga kita dimampukan menantikan waktu Tuhan! Ketiga, masalah utamanya adalah manusia senang pada yang mudah, cepat dan instant! Kita tidak terlalu suka dengan proses. Ini membuat manusia menjadi tidak sabaran dan akhirnya tidak taat kepada Tuhan. Keinginan untuk serba mudah dan cepat seringkali membawa kita untuk melawan firman Allah dan tidak taat! Marilah kita nantikan Tuhan, nantikan pertolonganNya dan Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya! 
2. Karena TIDAK PERCAYA kepada TUHAN!
      Ketidak sabaran Saul mencermin masalah yang lebih dalam dalam dirinya, yaitu TIDAK PERCAYA kepada Tuhan! Saul pernah mengalami bagaimana perkasaNya Tuhan, yaitu saat menghadapi Nahas, orang Amon dengan prajuritnya (1 Samuel 11:1-15). Bahkan Saul sendiri yang menyatakan kemenangan itu adalah tangan TUHAN (ayat 13). Namun Saul tetap tidak mempercayai TUHAN, Allah Israel yang penuh keperkasaan. Bukan korban bakaran yang mendatangkan kemenangan, tetapi TUHAN. Saul tidak perlu melanggar perintah Tuhan mengenai keimaman. Saul hanya perlu PERCAYA dan MEMPERCAYAKAN dirinya dan bangsanya kepada TUHAN yang perkasa, yang pernah memberikan kemenangan kepadanya. Seringkali kita tidak taat pada firman Tuhan karean sebenarnya kita tidak mempercayai TUHAN dan firmanNya. Satu contoh, banyak anak Tuhan tidak taat mengembalikan persepuluhan bukan karena tidak mengerti kebenaran firman, tetapi karena tidak percaya kalau TUHAN pasti memelihara dan menggenapi janjiNya. Nah, marilah kita percaya pada TUHAN dan firmanNya dan itu akan mendorong kita untuk TAAT kepadaNya! 
3. Karena TIDAK BERTUMBUH dalam pengenalan akan TUHAN.
      Ketidaktaatan Saul karena ketidaksabarannya yang sebenarnya dibalik itu ada ketidakpercayaan kepada Tuhan! Mari kita lebih dalam melihat akar sesungguhnya dari ketidaktaatan. Ketidaktaatan karena Saul tidak benar-benar bertumbuh dalam pengenalannya akan TUHAN! Saul adalah salah satu orang Perjanjian Lama yang menerima anugerah Perjanjian Baru! TUHAN oleh Roh-Nya mengubah hidup Saul. Bukan hanya itu, Saul juga menerima pengalaman rohani, kepenuhan Roh (1 Samuel 10:9-10). Tetapi sayang, Saul tidak bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Saul selalu menggunakan akalnya sendiri (1 Samuel 13:3-5). Bersembunyi dibelakang nama Samuel, bukan TUHAN! (1 Samuel 12:7). Berbeda dengan Daud yang senantiasa mempercayai Tuhan karena bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan-nya. Satu lagi yang fatal, Saul bahkan tidak mudah untuk mengaku dosa dan bertobat saat ditegur oleh Tuhan melalui Samuel (1 Samuel 13:13-15). Akar dari ketidaktaaatan adalah pengenalan akan TUHAN yang tidak bertumbuh! Ketika kita semakin mengenal TUHAN kita, kita akan semakin percaya, semakin hormat dan semakin TAAT! Mari bertumbuh dalam pengenalan akan TUHAN!
    
    Akhirnya, belajarlah menantikan TUHAN, mempercayai  TUHAN dan bertumbuh dalam pengenalan akan Dia. Pastikan kita menjadi anak-anak TUHAN yang taat kepadaNya. Kemuliaan bagi TUHAN kita, Yesus Kristus.    

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN