Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 02 September 2013

Pelajaran dari sebuah pergumulan...


Mazmur 34:1-6

    Daud telah melewati banyak pergumulan hidup dan menerima pertolongan Tuhan. Daud senantiasa menemukan pelajaran penting darinya. Bukan hanya bagi Daud, tetapi juga bagi kita. Mazmur 34 ini adalah salah satunya. Daud sedang baru saja nyaris tertangkap raja Abimelekh alias Akhis, raja Gat, salah satu kota Filistin, musuh Israel [ayat 1 band.1 Samuel 21:13-15].  Lalu Daud pura-pura tidak waras dan akhirnya dilepaskan. Apakah yang diajarkan pergumulan yang baru saja dialami Daud?
 
1. Memuji TUHAN di segala waktu [ayat 2-4].
    Daud mengajar kita untuk memuji TUHAN pada segala waktu. Ketika kita diberkati dan hidup tenang, kita mudah saja memuji Tuhan, coba saat pergumulan menghadang apakah kita masih memuji Tuhan? Daud saat itu sedang dikejar-kejar Saul, begitu lolos, justru bertemu raja Abimelekh, salah satu raja Filistin. Dan nyaris ditangkap. Lihat, Daud tetap memuji Tuhan. Bagaimana dengan kita? Baru pergumulan yang ‘biasa’ saja menghadang,  kita banyak menggerutu, sukar memuji Tuhan apalagi datang beribadah kepadaNya. Bagaimana Daud dapat memuji Tuhan dikala masalah satu belum terselesaikan, masalah berikutnya menanti? Sederhana, Daud memiliki alasan untuk memuji Tuhan dan jadikanlah alasan Daud menjadi alasan kita untuk memuji Tuhan kita, Yesus Kristus. Pertama, Daud memuji Tuhan karena TUHAN semata [ayat 3]. TUHAN saja alasan kita memuji Dia. Dia, Allah kita adalah TUHAN, Sang Pencipta, Yang Mahasegalanya. Kata TUHAN, selalu menunjukkan hakekatNya, bahwa Dia-lah Dia; Dia yang sudah ada, yang ada dan yang akan ada. Tuhan berfirman “Aku adalah Aku”[Kel 3:14]. Tuhan selalu ada. Dan Dia bersama Daud. Karena TUHAN, seharusnya kita bermegah, memuliakan dan memuji Dia. Hanya Dia yang layak dipuji. Terlebih lagi Dia selalu ada di setiap perjalanan hidup kita karena Dia TUHAN. Alasan kedua, Daud menemukan bahwa TUHAN selalu menjawab doanya [ayat 5]. Tuhan kita tidak pernah tidak menjawab doa kita. Memang jawaban doa tidak selalu sesuai keinginan hati kita, tetapi percayalah bahwa jawaban Tuhan atas doa kita adalah yang terbaik kita. Pujilah Tuhan yang selalu menjawab seruan doa kita.Ketika Daud bertemu Abimelekh dan hampir ditangkap, Daud tentu saja berdoa [band. ayat 5]. Tapi apa jawaban Tuhan, Daud harus pura-pura gila.Apakah ini bukan jawaban doa? Memang jika dibandingkan mengalahkan raksasa Goliat atau keluputan di sebuah gunung yang ajaib, pura-pura gila bukanlah mujizat yang ‘spektakuler’, namun Daud menangkap itulah jawaban doanya. Tuhan yang memberi hikmat dan meluputkannya dari tangan Abimelekh. Itu sebabnya dia memuji Tuhan.
2. Pandanglah wajah TUHAN setiap waktu [ayat 6].
   Daud diajar untuk selalu memandang TUHAN setiap waktu. Ketika kita memandang, berharap dan bergantung Tuhan Yesus, kita tidak akan dipermalukan. Dia akan membuat wajah kita berseri-seri. Hidup jadi tenang dan penuh kemenangan. Daud telah mengalaminya, sebab itu dia tuliskan bagi kita. Berharap dan andalkan Tuhan kita, Yesus Kristus, dan lihatlah bagaimana kita akan dibuat berseri-seri, penuh sukacita.     

   Mari kita memuji Tuhan kita, Yesus di segala waktu dan memandang wajahNya. Disanalah wajah kita akan dibuatNya berseri, penuh kemenangan.

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN