Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 25 Agustus 2013

SAYANG TIDAK MEMBERI DAMPAK


Matius 5:13-14; Kejadian 19:1-38


   Tuhan Yesus bersabda agar setiap anak-anak Bapa di Surga berfungsi sebagai ‘garam yang mengasinkan’ dan ‘terang yang mengusir kegelapan’ dunia ini [Matius 5:13-14]. Ya, Tuhan rindu kita memberi dampak dan menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar kita sehingga nama Tuhan Yesus dipermuliakan. Kita akan memperhatikan seorang benar dalam perjanjian Lama, yang begitu diberkati, namun sayang tidak memberi dampak untuk sekitarnya, untuk kotanya, untuk negrinya. Benar, dia adalah Lot, seorang yang benar, mengenal Allah yang benar, kata rasul Petrus [2 Petrus 2:7]. Lot, diberkati Tuhan menjadi orang yang kaya dan sukses [Kej 13:4-7]. Bukan itu saja, Lot seorang yang berpengaruh dan memiliki kedudukan penting di kota Sodom, sebab seperti kebiasaan masa itu tua-tua atau tokoh kota-lah yang duduk di pintu gerbang kota. Dan Lot duduk di sana bersama para tua-tua kota Sodom [Kej 19:1-2]. Wow, luar biasa bukan, Tuhan memberkati Lot? Namun sayang, dia tidak memberi dampak yang memuliakan Tuhan. Perhatikan, Lot tidak memberi dampak. Pertama, Lot tidak memberi dampak bagi masyarakat Sodom. Semua dibinasakan Tuhan. Bukankah Tuhan berfirman jika saja ada 10 orang benar di Sodom, Tuhan tidak akan membinasakannya? Tapi satupun orang Sodom tidak ada yang bertobat. Dan apa yang dibuat oleh Lot selama ini? Kedua, dilingkungan rumah Lot, tidak satu pun hamba-hamba laki-laki atau perempuan yang dikatakan percaya kepada Allah Lot dan Abraham.Ketiga, calon menantu Lot pun tidak percaya kepada perkataan Tuhan dan binasa bersama Sodom. Keempat, anak-anak Lot. Mereka memang selamat dari api dan belerang, namun tidak selamat dari cara pikir dan cara hidup Sodom [Kej 19:30-36]. Apakah Lot mengajarkan kebenaran, membagikan kebenaran kepada anak-anak perempuannya? Terakhir, yang paling dekat dengan Lot pun dikuasai pikiran duniawi ala Sodom, itulah isterinya [Kej 19:25-26].Sayang Lot tidak memberi dampak yang signifikan bagi keluarga, lingkungan serta kotanya.Bagaimana dengan Saudara? bagaimana memberi dampak dan memuliakan Tuhan kita, Yesus?   
 
1. Pahamilah tujuan Allah atas hidup Saudara.
    Allah menciptakan, memilih dan memanggil kita menjadi anak-anakNya supaya kita memuliakan Dia melalui kehidupan kita. Allah memberkati dan menaruh kita di tempat sebagaimana sekarang karena Dia memiliki tujuan. Dan tujuannya adalah supaya kita berdampak, menjadi berkat dan dengan demikian memuliakan TUHAN YESUS. Kaya, sukses dan terkenal bukanlah tujuan, tetapi anugrah, berkat dan ‘sarana’ supaya kita dapat berdampak, menjadi berkat dan memuliakan TUHAN. Lot tidak memahami tujuan Allah atas hidupnya. Bagaiman dengan saudara? 
2. Mulailah dari keluarga Saudara.
    Mau memberi dampak? Mulailah dari keluarga Saudara. Lot tidak melakukannya. Berbeda dengan Abraham yang mengajak Lot dan mengenalkannya dengan Allah-nya [Kej 12:4]. banyak orang Kristen seolah-olah mau berdampak di lingkungannya, gereja, tempat kerja, kota, negara dan dunia, tetapi TIDAK BERDAMPAK bagi keluarganya. Ironis bukan? Bagaimana bisa? Aneh, di luar nampak menjadi berkat, tetapi di keluarga tidak menjadi berkat. Mari, mulailah menjadi berkat di keluarga. Beritakan Injil bagi keluarga kita. Nyatakan kebenaran Allah dalam Kristus bagi keluarga kita. Dan nyatakan kasih Allah melalui mengasihi isteri, suami, anak-orang tua dan anak-anak. Jadilah berkat bagi keluarga Saudara, dan lihatlah keluarga kita memuliakan Tuhan Yesus.
3. Berdoalah bagi lingkungan Saudara.
    Tidak satupun ayat menunjukkan Lot berdoa untuk Sodom, bahkan sesudah diberitahu Sodom akan dibinasakan. Justru Abraham yang memiliki beban itu dan dia berdoa [Kej 18:16-33; 19:27-28]. Doakanlah keluarga kita, lingkungan sekitar kita, kota, negara dan dunia yang membutuhkan keselamatan. Doa syafaat untuk bangsa, negara dan dunia disebut sebagai “yang pertama” oleh Alkitab [1 Tim 1:1-4]. Sudahkah Saudara berdoa syafaat bagi lingkungan sekitar kita, kota Surabaya dan negara kita? Mari kita terlibat dalam doa syafaat bagi lingkungan, kota, negara dan dunia.
4. Beritakan Injil.
    Tidak dapat dipungkiri,  seringkali kita takut dan malu untuk memberitakan Injil. Tetapi Beritakan dan jadikanlah memberitakan Injil sebagai gaya hidup kita. Mulailah bersaksi. Tuhan memberikan kuasa dan penyertaanNya [Mat 28:19-20; 2 Tim 1:7]. Tentu saja belajar Alkitab dan cara penginjilan sangat penting. Bergabunglah dengan Maranatha Teaching di gereja kita dan pelajari firman Allah. Namun mulailah bersaksi tentang Tuhan Yesus ke semua orang dari sekarang.
5. Nyatakanlah kasih dan kebenaran Kristus melalui kehidupan Saudara.
    Pemberitaan Injil tidak boleh diganti dengan menyatakan kasih dan kebenaran melalui hidup kita, tetapi keduanya harus berjalan bersama-sama. Mari kita hidup benar dan kudus sehingga memberi dampak ke sekitar kita. Kehidupan yang benar dan kudus akan memberikan ‘ragi’ sekaligus teladan bagi sekitar kita. Dan kasih yang nyata bagi keluarga dan orang-orang yang kita temui akan memberkati dan menyentuh kebutuhan terdalam dunia yang terhilang ini.
    
    Sayang, Lot tidak memberi dampak. Bagaimana dengan Saudara, apakah kita memberi dampak, menjadi berkat bagi keluarga, sekitar kita, kota dan negara kita? Hidup jadi berarti dan yang terpenting Tuhan Yesus dipermuliakan melalui hidup kita. Segala kemuliaan bagi Kristus, Tuhan kita.

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN