Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 05 Agustus 2013

MENANG DALAM PEPERANGAN


Mazmur 20:1-10


    Pemazmur [Raja Daud] sedang menghadapi peperangan dan ia berdoa kepada Tuhan untuk memperoleh kemenangan. Demikian pula kita, dalam hidup juga menghadapi “peperangan” yaitu pergumulan-pergumulan hidup [masalah keluarga, pekerjaan, ekonomi, dsb] dan kita pasti ingin memperoleh kemenangan. Ayub juga mengatakan hal yang sama, bahwa hidup ini bagai orang yang berperang [Ayub 7:1]. Dalam menghadapi peperangan, Pemazmur menemukan rahasia bagaimana menang atas peperangan.Ada 3 hal penting yang menjadi rahasia untuk memperoleh kemenangan, yaitu:
 
1. Berdoa [ay. 1-6,10]
    Jika kita perhatikan pembacaan kita, maka kita temukan kata “Kiranya..., kiranya... yang merupakan bahasa doa/permohonan dari pemazmur. Pemazmur adalah seorang yang hidup dalam doa. Dapat kita buktikan bagaimana mazmur-mazmur tentang doa “mewarnai” Kitab Mazmur. Tuhan Yesus juga memberikan teladan dalam berdoa. Dalam pelayanan Tuhan Yesus selama di dunia tidak lepas dari doa [misal: Mrk 1:35]. Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah “Apakah kita memiliki kehidupan doa?” Bagaimana Doa Pribadi kita dengan Tuhan? Bagaimana pula dengan Persekutuan Doa kita dengan Saudara-saudara seiman? Paulus menasehati jemaat Tesalonika untuk tetap berdoa [I Tes 5:18]. Ingat, hidup kita menghadapi banyak pergumulan dan kita membutuhkan kemenangan atas setiap pergumulan kita.  Doa tetap menjadi langkah utama dalam memperoleh kemenangan.
2. Tidak Mengandalkan Kekuatan Sendiri [ay. 8-9].
    Pemazmur tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, yaitu kereta ataupun kudanya, sekalipun bisa. Kereta dan kuda  merupakan unsur penting dalam peperangan, lambang kekuatan suatu kerajaan [1 Raja-raja 10:26]. Ya, tentunya Daud punya kereta dan kuda yang banyak, dia juga seorang pahlawan perang. Tetapi pemazmur tidak mengandalkan itu semua, ia tetap mengandalkan Tuhan. Siapa atau apa yang kita andalkan ketika menghadapi peperangan? Apakah orang yang kita anggap memiliki kekuatan/kekayaan? Apakah harta yang kita miliki? intelektual kita? ataukah pengalaman-pengalaman hidup kita? Mari kita andalkan Tuhan, jangan yang lain [Yer. 17:5-8, Ams 21:31]
3. Menyadari Bahwa Tuhan lah Yang Memberi Kemenangan. [ay. 7]
     Pemazmur menyadari, sekaligus mengakui bahwa Tuhanlah yang  memberi kemenangan, bukan yang lain. Kesadaran ini tentunya muncul dari setiap pengalaman  kemenangan yang diperoleh Daud. Bagaimana Tuhan yang memberi kemenangan padanya [2 Sam 8:6]. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan lah yang memberikan kemenangan, maka kita tidak akan pernah berharap kepada yang lain/berhala atau manusia [Mazmur 131:3; 146:1-5]. Kemenangan yang Tuhan berikan bukan kemenangan yang biasa, tetapi kemenangan yang gilang gemilang [besar]. Ya, kemenangan-kemenangan dari Tuhan yang kita alami seharusnya ,membuat kita terus berharap hanya kepada Tuhan, karena Tuhan adalah sumber kemenangan kita.
     
    Akhirnya, marilah kita menjadi orang-orang yang menang dalam setiap peperangan yang kita hadapi. Miliki kehidupan doa; jangan mengandalkan kekuatan kita dan sadarilah bahwa Tuhan lah sumber kemenangan kita. Tuhan Yesus Memberkati.

Pdm. Dwi Cahyono. S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN