Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 18 Agustus 2013

TEMPAT PERLINDUNGAN YANG PASTI


Mazmur 2:1-12

   
   “Berbahagialah orang yang berlindung pada Allah” adalah pujian akhir Pemazmur ketika Pemazmur menemukan tempat perlindungan yang pasti. Tempat perlindungan yang paling aman di saat Pemazmur menghadapi pergumulannya. Pemazmur, yang nampaknya adalah raja Israel [mungkin juga Daud-ayat 5-6] menghadapi pergumulan yang ‘luar biasa’. Bagaimana tidak? Di ayat 1-3 dikatakan ada permufakatan besar untuk menjatuhkan kedudukannya. Dan  itu dilakukan oleh para pembesar dan raja-raja. Ini bukan pergumulan biasa ketika seluruh orang-orang berkuasa bermufakat melawan kita, kemana kita akan berlindung? Saat pergumulan yang begitu besar datang menghadang kita, kemana kita akan berlindung? Di tengah  pergumulan yang dihadapinya, Pemazmur menetapkan hati untuk berlindung pada Allah, suatu tempat perlindungan yang pasti. Allah dalam Tuhan kita, Yesus Kristus-lah Tempat Perlindungan yang pasti, tidak ada yang lain. Mengapa di dalam DIA kita beroleh tempat perlindungan yang sejati?
 
1. Karena Allah adalah Allah yang BERDAULAT.
    Allah kita dalam Kristus adalah Allah yang berdaulat. Istilah ‘berdaulat’ berarti memiliki kekuasaan yang tertinggi, bukan saja berkuasa dalam arti memiliki kekuatan, tetapi memiliki wewenang atau otoritas. Allah menciptakan manusia dari debu tanah itu berarti Dia Mahakuasa, tetapi memutuskan menciptakan manusia atau tidak itu kedaulatan Allah. Kalau Dia tidak mau, maka tidak ada yang dapat memaksaNya karena Dialah yang paling berotoritas, tidak ada yang lain. Perhatikan di ayat 6-8, Allah-lah yang memilih dan melantik raja. Jika Dia melantik siapa mau menggugatnya? Dia meninggikan tetapi Dia berdaulat juga untuk merendahkan. Dia-lah yang berhak memberikan ketetapan. Siapa dapat menolak ketetapannya? [ayat 7]. Itu sebabnya mari berlindung pada Allah yang demikian, Allah yang berdaulat. Siapa melebihi Dia? 
2. Karena Allah adalah Allah Yang Mahakuasa.
   Kemahakuasaan Allah disaksikan Pemazmur dengan mengungkapkan bagaimana Allah tidak pernah gentar sama sekali dengan permufakatan seisi dunia [ayat 1-3 band. 4-5]. Allah justru menertawakannya. Sebab Dialah Allah Yang Mahakuasa. Allah yang dalam murkanya akan mengejutkan bukan saja musuhNya, tetapi seisi semesta [ayat 5]. Allah yang sanggup memberikan bukan saja apa yang kita butuhkan, bahkan bangsa-bangsa [ayat 8]. Allah yang sanggup membuat siapa saja yang dikehendakiNya berkemenangan dan menghancurkan siapa saja yang melawan Dia [ayat 9].  Berlindunglah pada Allah kita, Tuhan kita Yesus Kristus, Allah Yang Mahakuasa. Jangan berlindung kepada yang lain.
3. Karena Allah adalah Allah Yang Mahatahu.
    Allah memang bersemayam di Sorga, tetapi bukan berarti Dia tidak tahu persepakatan yang jahat. Sebab Dia adalah Sang Mahatahu. Itu sebabnya Dia-lah tempat perlindungan yang pasti. Allah dalam Tuhan Yesus mengetahui setiap kejahatan bahkan hati yang ingin melawan Dia [ayat 1-5]. Tidak ada yang tersembunyi bagi kemahatahuan Allah. Kita harus hidup takut akan Allah tentunya, namun di sisi lain ini menenangkan hati kita bahwa kita ada di hadapanNya, di dalam kemahatahuanNya. Dia tahu pergumulan Pemazmur yang menghadapi persepakatan jahat ini. Dan yang terpenting Dia tahu siapa yang berlindung padaNya dan yang tidak. Jika demikian, masihkah kita mencari tempat perlindungan yang lain selain dari Allah kita dalam Tuhan Yesus?
4. Karena Allah adalah Allah yang mendengar seruan anak-anakNya.
    Allah adalah tempat perlindungan yang pasti karena Dia mendengar seruan anak-anakNya. Mazmur ini bukan saja tergolong mazmur pengajaran atau hikmat, tetapi seruan seseorang yang mengalami pergumulan hebat, namun telah menemukan tempat perlindungan yang pasti, tempat perlindungan yang teraman, yaitu pada Allah. Itu sebabnya mazmur ini diakhiri sebuah kesimpulan “berbahagialah orang yang berlindung pada Allah” [ayat 12]. Allah telah mendengar doa dan seruan orang yang dipilihNya menjadi anak-anakNya. Allah tidak tuli, Dia mendengar seruan kita. Dan hanya Dia-lah Allah yang mendengar seruan anak-anakNya. Jika demikian, tidakkah baik kita segera berlindung kepadaNya?
    
    Nah, apakah Saudara sedang mengalami pergumulan yang berat dan tidak mampu lagi menghadapinya? Adakah Saudara mencari tempat perlindungan yang pasti? Hanya pada Allah dalam Tuhan Yesus saja tempat perlindungan yang sejati. Sebab Dialah Allah yang berdaulat, Yang Mahakuasa, Mahatau dan yang selalu mendengar seruan kita. Tunggu apa lagi, berlindunglah padaNya. Amin

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN