Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 06 Oktober 2013

KEAJAIBAN MEMUJI TUHAN


Mazmur 96:1-4


    Betapa ajaibnya, saat saya melihat mainan burung yang dapat bersiul dan bernyanyi dengan gerakan kepala yang seperti aslinya. Mainan ini bisa bernyanyi... Wah, itu menakjubkan. Tetapi lebih menakjubkan lagi ketika kita memuji TUHAN. 
TUHAN Bergairah Dengan Nyanyian
    
    Sebelum kita lanjutkan melihat keajaiban dari memuji TUHAN, mari kita perhatikan bahwa Alkitab menegaskan jika TUHAN bergairah dengan nyanyian. Dalam Mazmur 96:1-2 ini saja, kita 4 kali diperintahkan untuk menyanyi bagi TUHAN. Banyak tersebar dalam Alkitab perintah untuk menyanyi, memuji TUHAN. Lihat saja hampir di seluruh kitab Mazmur, kita temukan. Efesus 5:19 memerintahkan kita, yang penuh Roh Kudus, untuk menaikkan pujian, nyanyian rohani. Bahkan Kolose 3:16 bukan hanya memerintahkan kita untuk bernyanyi, tetapi menekankan bahwa nyanyian, mazmur dan pujian rohani adalah bagian dari ‘perkataan Kristus dengan segala kekayaannya’. TUHAN bukan saja rindu mendengar  nyanyian umatNya, tetapi Dia sendiri bernyanyi [ Zefanya 3:17 bandingkan terjemaham King James Version atau Young Literal Translation]. Tuhan Yesus, ketika malam perjamuan terakhir, bersama murid-muridNya menaikkan nyanyian bagi Allah [Matius 26:30] memberikan teladan bagi kita. Di gereja bukan hanya berdoa dan mendengarkan khotbah, tetapi juga memuji TUHAN. Perhatikan bahwa TUHAN bergairah dengan nyanyian dan Dia mendengar pujian kita. Bukan itu saja, nyanyian kita untuk TUHAN sangat ajaib, dan menakjubkan. Mengapa?
 
1. Karena Kita Sedang Memuji TUHAN.
     Menakjubkan bukan karena nyanyiannya atau siapa yang menyanyi, tetapi untuk siapa kita bernyanyi. Pemazmur berkata kita menyanyi untuk TUHAN [Mazmur 69:1-2]. Siapa TUHAN? Pertama, TUHAN itu Mahabesar [ayat 4-5]. Bayangkan, kita yang hanya ciptaanNya, diberikan kehormatan dan kesempatan untuk bernyanyi bagi Dia Yang Mahabesar. Luar biasa bukan? Kedua, TUHAN adalah pemilik segala keagungan, semarak, kekuatan dan kehormatan [ayat 6]. Sekalipun kita tidak memuji Dia, Dia-lah pemilik keagungan. Tanpa pujian kita, Dia sudah Maha Agung. Sebab itu betapa ajaibnya, kita diikutsertakan untuk mengagungkan TUHAN.     
2. Karena Memuji TUHAN Adalah Bagian Dari Pemberitaan Injil.
    Pemazmur menegaskan bahwa memuji TUHAN adalah menceritakan keselamatan dari TUHAN bagi bangsa-bangsa [ayat 2-3]. Seperti halnya Perjamuan Kudus dan Baptisan Air pada masa Perjanjian Baru, diadakan untuk memberitakan Injil dalam Kristus, demikian pula memuji TUHAN sadar atau tidak menyatakan siapakah Allah kita.  KuasaNya, kasihNya dan keselamatan dariNya kepada para pendengar. Ajaib bukan memuji TUHAN, karena memuji Dia berarti membesarkan namaNya diantara orang-orang yang belum kenal Dia. Dunia ini rindu dan haus nyanyian yang membawa damai sejahtera dan keselamatan. Itu sebabnya jangan malu bersaksi dan memuji TUHAN di mana saja. Sebuah pertanyaan penting adalah: Nyanyian apa yang sering kita nyanyikan dan perdengarkan bagi orang disekitar kita? Ayo nyanyikan nyanyian rohani, nyanyian tentang Kristus yang membawa damai sejahtera, kekuatan dan keselamatan.
3. Karena Memuji TUHAN Mengingatkan Kita Akan Firman TUHAN.
    Ketika kita memuji TUHAN, kita akan segera diingatkan firman TUHAN. Mengapa? Karena dalam nyanyian rohani, syairnya adalah firman TUHAN. Jika isi nyanyian itu bukanlah pengajaran dari Alkitab, maka itu bukanlah nyanyian rohani. Lihat saja nyanyian pemazmur dalam Mazmur 69 ini, isinya adalah firman TUHAN. Penciptaan oleh tangan TUHAN [ayat 5]. Kebenaran tentang kebesaranNya [ayat 4-6], Dialah Raja [ayat 7-10] dan kehadiranNya sebagai Hakim [ayat 11-13]. Jadi, tiap kali kita menyanyi bagi TUHAN, kita diingatkan FirmanNya oleh karya Roh Kudus tentunya. Bukankah iman timbul dari pendengaran akan firman TUHAN? [Roma 10:17]. Itu sebabnya tidak heran, ketika kita sungguh-sungguh menyanyikan nyanyian rohani, hati kita dikuatkan. Kesusahan disirnakan digantikan sukacita dan ucapan syukur. Sakit disembuhkan oleh kuasa TUHAN dan Iblis-pun diusir. Betapa ajaib memuji TUHAN itu bukan? Jadi, bernyanyilah bagi TUHAN dan dengan kesungguhan hati dan jiwa kita. 
4. Karena Memuji TUHAN Mempersekutukan Kita.
     Pemazmur menunjukkan bahwa segenap bumi dipanggil untuk bernyanyi [ayat 1-2]. Di lapangan bola, di luar negeri,  orang Indonesia dari suku apa saja dan dari mana saja segera akan bersatu ketika lagu kebangsaan dan suporter bola kesayangan dinyanyikan. Ajaib bukan? Bahkan mungkin yang belum pernah mendengar lagu itu akan ikut-ikutan bernyanyi. Bukankah nyanyian mempersekutukan orang percaya dimana saja? Tentu saja bukan nyanyiannya yang mempersekutukan, tetapi Oknum yang dipuji, yaitu TUHAN YESUS. Jika kita ada di belahan bumi lain, bernyanyi lagu rohani, kita dipersekutukan dengan orang-orang yang ada di dalam Kristus. Nyanyian mempersekutukan kita bukan hanya di bumi. Rasul Yohanes dalam pengelihatannya, menuliskan bahwa kelak akan berkumpul orang banyak dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa berdiri dihadapan tahta Anak Domba dan menaikkan nyanyian bagiNya [Wahyu 7:9-10]. Luar biasa bukan? Jika demikian mengapa kita tidak bernyanyi bagi TUHAN setiap hari? Bukan hanya di dalam gereja tetapi di mana saja. “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN hai segenap bumi.”  

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN