Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 18 November 2013

PERSEMBAHAN YANG INDAH


Kejadian 22:1-19


    Ketika Allah datang untuk mencobai Abraham dengan meminta anaknya yang tunggal. Abraham lulus atas ujian Allah karena Abraham tidak segan-segan mempersembahkan anaknya kepada Allah. Seringkali Allah datang menguji kita dalam hal persembahan dengan meminta sesuatu yang berharga di dalam hidup kita. Apakah kita hari ini juga lulus ujian karena Allah mendapati kita  anak-anakNya berani mempersembahkan persembahan yang indah kepada Allah? Mari kita belajar dari persembahan Abraham yang indah kepada Allah.
 
1. Persembahan Abraham memperkenankan hati Allah [ayat 12, 15-16].
      Firman Tuhan yang disampaikan kepada Abraham melalui malaikat Tuhan sebanyak dua kali, sangat menunjukkan bahwa sikap Abraham yang mau mempersembahkan Ishak anaknya  untuk memperkenankan hati Allah. Mengapa? Pertama, Karena persembahan Abraham menunjukkan ketaatan Abraham [ayat 1-4]. Alkitab menulis bahwa Abraham berangkat ke gunung Moria pagi-pagi benar. Abraham tidak menunda-nunda waktu untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah. Abraham tidak tawar menawar, berbantah-bantah dengan Allah. Padahal permintaan Allah sangat tidak sesuai dengan kebiasaan zaman itu. Biasanya yang dipakai untuk persembahan korban bakaran adalah binatang [Kejadian 15:9,17; Keluaran 29:18] Apalagi Ishak adalah anak tunggal, harapan hidupnya. Bagaimana dengan kita? Seringkali kita tawar menawar dengan Tuhan, “jangan yang ini, yang lain saja...” Allah hanya minta sepersepuluh dan sembilan puluh persen  bagi kita, itupun kita masih berdalih. Allah hanya minta sedikit waktu kita untuk Dia itu juga kita terkadang korupsi. Kedua, karena persembahan Abraham menunjukkan kasih Abraham. Bukti kasih itu ialah pengorbanan. Pengorbanan Abraham  ketika ia akan mempersembahkan Ishak sangat besar. Karena Ishak anak tunggal, anak yang sangat dikasihi. Bagi orang Israel/Yahudi, keturunan sangat penting apalagi anak laki-laki. Diberikan pada masa tua Abraham dan Sara setelah kurang lebih 20 tahun sesudah janji Allah yang pertama datang pada keluarga Abraham. Anak yang akan menggenapi janji Allah artinya Ishak adalah harapan hidup Abraham. Tetapi seberapa besarnya kasih Abraham kepada Ishak tidak membuat Abraham berat untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah. Abraham lebih mengasihi Allah. Berapa banyak dari kita yang berkata “mengasihi Allah” tetapi kita tidak pernah berbuat sesuatu kepada Allah, tidak pernah berkorban untuk Allah. Kita lebih mengasihi harta kita daripada Allah. Kita dengan gampang katakan mengasihi Allah tetapi kita lebih mengasihi waktu kita dari pada mengasihi Allah. Ketiga, Karena persembahan Abraham menunjukkan iman Abraham [Yakobus 2:21]. Iman dan perbuatan itu bekerja sama, tidak bisa dipisahkan. Abraham membuktikan ketika ia berani mempersembahkan Ishak kepada Allah. Allah menguji iman Abraham dan ia lulus. Dalam Ibrani 11:17-19; Kejadian 15:2-5 Janji Allah digenapi melalui Ishak. Walaupun Abraham sangat mengerti bahwa penggenapan janji Allah melalui Ishak, tetapi dia tidak segan-segan untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah karena dia percaya bahwa janji Allah pasti tetap akan digenapi. Sebagaimana dia percaya bahwa Allah sanggup membangkitkan orang mati, begitu juga dia percaya  Allah tetap akan menggenapi janji-Nya. terbukti dalam ucapannya kepada bujangnya “...kami akan kembali kepadamu” [ayat 5]. Serta dalam ayat 8,14, ucapan Abraham kepada Ishak ... JEHOVAH JIREH menunjukkan iman Abraham. dipikirannya Abraham, apa yang akan Tuhan sediakan? Apakah anak domba? tetapi Abraham begitu yakin untuk ‘menyembelih’ Ishak anaknya. Apakah keturunnya yang lain untuk penggenapan janji Allah? Kita tidak tahu. Yang pasti Abraham beriman: “TUHAN menyediakan.” Ingat janda miskin yang mempersembahkan seluruh miliknya, adalah sebuah persembahan yang terbaik, menyenangkan hati Allah. Kesulitan hidup, keadaan yang berat seringkali membuat kita hitung-hitungan dengan Allah. Apa nanti untung? kalau rugi? apakah iman kita dapat kita buktikan dengan perbuatan kita lewat persembahan kita kepada Allah. 
2. Persembahan Abraham membuka pintu berkat Allah [ayat 15-18].
   Melihat keberanian Abraham untuk mempersembahkan korban kepada Allah, Allah berjanji dengan “sumpah” padahal dalam Kejadian 15,17,18 ketika Allah menyampaikan janji kepada Abraham, tidak ada kata “sumpah.” Tetapi persembahan Abraham membuat Allah berani bersumpah demi diriNya sendiri. Allah memberkati Abraham. Berkat Allah adalah ada berkat yang lebih dibanding pasal 15 dan 17. Berkat jasmani diberikan Allah dengan berlimpah. Keturunan Abraham ikut diberkati Tuhan. dari keturunan Abraham bangsa-bangsa akan diberkati menunjuk kepada Tuhan Yesus. Keberanian kita dalam berbuat sesuatu kepada Allah sangat mempengaruhi tindakan Allah dan berkat Allah kepada kita. Bukan berarti kita seperti ‘berjudi’.Tetapi ketika kita mempersembahkan persembahan yang memperkenan hatiNya, Allah-pun memberkati kita.  
    
    Bagaimana dengan kita? Apakah kita digolongkan mempersembahkan persembahan yang memperkenankan hati Allah. Apakah kita taat kepada Allah, jika sampai hari ini kita belum bisa memberi kepada Allah seperti kehendak Allah dalam hidup kita?  Apakah kita mengasihi Allah, jika sampai saat ini kita lebih mengasihi yang lain daripada Allah?  Apakah kita beriman kepada Allah, jika sampai saat ini tidak berani memberi pada Allah karena takut kekurangan, rugi, dan hitung-hitungan dengan Allah? Apakah kita hari ini lulus ujian Allah dalam hal mempersembahkan persembahan yang terindah  kepada Allah?

Pdt. Antonetha Lukas Widiyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN