Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 03 November 2013

Sang Penjunan


Yeremia 18:1-6

    Nabi Yeremia diutus TUHAN ke tempat tukang periuk atau biasa disebut penjunan tanah liat. Di sanalah TUHAN menyatakan diriNya sebagai penjunan, Sang Tukang Periuk dari Israel. Bukan saja Israel, tetapi pembentuk kita juga. TUHAN adalah Penjunan kita. Bukankah Alkitab mengaskan bahwa sejak semula, TUHAN-lah Sang Penjunan? Ya, kita yang adalah debu tanah dibentuknya menjadi manusia bukan? [Kejadian 2:7]. Setiap orang Percaya adalah tanah liat di tangan TUHAN YESUS, Sang Penjunan. Ini adalah kebenaran dan faktanya. “Seperti tanah liat ditangan tukang periuk, demikianlah Engkau di tanganKU” [ayat 6]. Sudahkah Saudara percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai TUHAN da Juruselamat Saudara? Pastikan Saudara ada di tangan yang tepat. Hanya di tangan Sang Penjunan, yaitu Tuhan Yesus Kristus-lah kita berada di tangan yang tepat. Mengapa? Seperti apakah TUHAN, Sang Penjunan itu memperkenalkan diriNya?
 
1. Penjunan Yang BEROTORITAS [ayat 4].
    Adakah tanah liat mengatur tukang periuk yang membuatnya? Tidak ada bukan? Ketika TUHAN menyatakan diriNya sebagai Tukang Periuk atau Penjunan, maka Dia sedang menegaskan OTORITAS atau kedaulatanNya atas kita, buatan tanganNya [ayat 4]. Paulus juga mengambil gambaran Penjuanan dan tanah liatnya ini untuk menegaskan kedaulatan TUHAN [Roma 9:20]. TUHAN-lah yang berhak membentuk kita sesuai dengan kehendakNya [ayat 4]. Bahkan kepada Yeremia, TUHAN menyatakan bahwa Dialah yang berhak mencabut, merobohkan, membinasakan [ayat 7]. Dia juga yang berwenang menanam, dan membangun [ayat 9]. Bukan itu saja, Dia yang berhak mengubah keputusanNya [ayat 7-11].  Siapa dapat membantah Yang Mahaberdaulat ini? Hidup, mati, berkat dan masa depan kita ada dalam genggaman tangan Sang Penjunan, TUHAN kita Yesus Kristus. Itu sebabnya, tidakkah kita takut dan hormat akan Dia? Jangan hidup sembrono, tetapi takutlah akan Dia, TUHAN, Sang Penjunan.
 
2. Penjunan yang memiliki TUJUAN BAIK [ayat 4].
    Sekalipun TUHAN, Sang Penjunan yang berotoritas, tetapi Dia adalah penjunan yang memiliki tujuan yang indah bagi kita, tanah liatNya. Alkitab secara tegas menyatakan bahwa Dia memiliki tujuan yang baik bagi tanah liat di tanganNya [ayat 4]. Adakah pembuat periuk yang ingin hasil karyanya jelek dan tidak berguna? Tidak ada bukan? Apalagi TUHAN, Sang Penjunan yang sempurna dalam segala sesuatu. Apapun yang dikerjakan TUHAN, Sang Penjunan adalah untuk membentuk hidup kita menjadi indah di mataNya. Memang kadang proses untuk menjadi bejana yang indah itu menyakitkan. Ketika tanah liat diairi dan dibersihkan, mungkin terasa nyaman. Tetapi saat mulai dibentuk, maka tanah liat itu dipukul-pukul, dibanting, di taruh di pelarikan diputar-putar dan ditekan dibentuk, maka itu akan menyakitkan sekali. Tetapi percayalah pembuat periuk sedang mengerjakan yang terbaik dan terindah bagi tanah liat itu. Demikianlah, Penjunan kita, TUHAN sedang membentuk kita melalui segala kondisi apapun itu, entah berkat atau pergumulan; entah suka atau duka. Bukankah Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, untuk menjadikan kita serupa dengan AnakNya? [Roma 8:28-29]. Jika demikian, tetaplah kuat dan berserahlah di tangan TUHAN, Penjunan kita. Dia sedang membentuk kita menjadi bejanaNya yang indah dan mulia.
 
3. Penjunan Yang Mahakuasa [ayat 4].
    TUHAN adalah Penjunan Yang Mahakuasa. Otoritas menunjuk wewenangNya atas segala sesuatu, tetapi kuasa menunjukkan pada kesanggupanNya yang tidak terbatas. Bejana yang rusak seburuk apa yang TUHAN, Penjuan itu tidak sanggup perbaiki menjadi bejana yang indah? Tidak ada.TUHAN sanggup mengubah yang paling buruk sekalipun menjadi indah. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Lihatlah Petrus atau Saulus yang paling hina diantara orang berdosa dibentukNya menjadi indah. Itu sebabnya datanglah kepada Sang penjunan dan Dia akan membentuk dan mengubahkan kita menjadi bejananNya yang indah. TUHAN juga sanggup ‘memakai’ segala kondisi bahkan yang paling burukpun untuk membentuk kita jadi Indah, karena Dia-lah Penjunan Yang Mahakuasa. Terakhir, Ke-Mahakuasaa-anNya memastikan rencana Penjunan kita tidak akan pernah gagal [Ayub 42:1]. TujuanNya untuk menjadikan kita bejana indah pasti tercapai. Mari berserah kepadaNya. Berserah kepada Kristus berarti mempercayai bahwa TUHAN YESUS adalah Penjunan Mahakuasa.
 
4. Penjunan Yang Penuh Kesabaran [ayat 4].
    Bila tanah liat yang dibentuk rusak, maka tukang periuk itu kembali mengerjakan, kembali membentuknya jadi bejana lain yang indah. TUHAN, Penjunan yang penuh kesabaran. Dia tidak pernah membuang yang sudah rusak. Apakah kita merasa diri rusak dan tidak layak bagiNya? Dia tidak pernah membuang ‘yang rusak’, Dia dengan kasih dan kesabaran memperbaikiNya. TUHAN mengerjakan kembali, membentuk ulang, memperbaiki... sampai menjadi bejana yang indah. Luar biasa bukan? Lihatlah kesabaran Penjunan kita, Kristus Yesus, segeralah berbalik dan serahkan hidup ini dalam tanganNya yang perkasa. Dia akan membentuk kita semakin indah di mataNya. “Apabila bejana, yang sedang dibuatnya rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik dipemandangannya.” 

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN