Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 23 Mei 2010

MENGENAL ROH KUDUS

Kisah Para Rasul 19:1-2

Rasul Paulus melayani hingga suatu saat sampai di Efesus. Di sana ada murid-murid Tuhan, artinya, mereka adalah pengikut Tuhan Yesus melalui penginjilan Apolos. Namun mereka belum mengenal Roh Kudus, bahkan mendengar tentang ada Roh Kudus saja belum! Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah mengenal Roh Kudus? Mengenal bukan sekedar tahu, namun memiliki relasi yang akrab dengan Roh Kudus.

SIAPAKAH ROH KUDUS?
Roh Kudus adalah Allah, Pribadi (oknum) ketiga dalam trinitas Allah. Pertama, Roh Kudus adalah Allah, bukan sekedar kuasa. Alkitab dengan tegas menjelaskan bahwa Roh Kudus pada hakekatnya adalah Allah. Dalam perintah agung-Nya, Tuhan Yesus memposisikan Roh Kudus berasama-sama dan setara dengan Allah Bapa dan Anak (yaitu diriNya sendiri - Matius 28:19-20). Sejalan dengan ini, rasul Paulus juga menempatkan Roh Kudus sebagai Allah, setara dengan Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam ‘doa berkat’ yang ditujukan kepada jemaat Korintus (2 Korintus 13:13). Jadi, Roh Kudus adalah Allah. Kedua, Roh Kudus adalah Allah yang berpribadi bukan sekedar kuasa atau tenaga aktif! Perhatikan bahwa Alkitab senantiasa menyatakan bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi! Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus dengan kata ganti untuk manusia ketika menjelaskan pekerjaan Roh Kudus, Penghibur yang akan diutusNya (Yohanes 14:25-26). Dan lagi Alkitab menunjukkan karya atau pekerjaan Roh Kudus adalah tindakan-tindakan yang hanya dapat dilakukan oleh seorang pribadi bukan sekedar tenaga! Pribadi berarti memiliki akal (intelektual), perasaan dan kehendak. Dan Roh Kudus memilikinya! Misalnya dalam Yohanes 14:25-26, tindakan Roh Kudus menunjukkan Dia adalah Pribadi Allah. Roh Kudus diutus, mengajar dan mengingatkan. Rasul Petrus menyebutkan bahwa Roh Kudus dapat didustai dan sekaligus menghakimi yang berdusta padaNya (Kisah Para Rasul 5:1-6). Rasul Paulus dalam Efesus 4:30 mengingatkan agar jemaat Efesus tidak mendukakan hati Roh Kudus. Roh Kudus dapat didukacitakan menunjukkan bahwa Dia adalah Pribadi. Ya, Roh Kudus adalah pribadi Allah!

BAGAIMANA SIKAP YANG SEHARUSNYA TERHADAP ROH KUDUS?

Setelah mengetahui bahwa Roh Kudus adalah pribadi Allah, bagaimana sikap yang seharusnya kita tunjukkan kepada Allah Roh Kudus? Paling tidak ada tiga sikap yang sudah seharusnya ada pada kita sebagai orang yang mengenal Roh Kudus.

1. Menghormati Roh Kudus!
Jika kita sudah mengenal Roh Kudus adalah pribadi Allah, maka sikap yang pertama adalah menghormati Roh Kudus. Pertama, nyatakan rasa hormat kita pada Roh Kudus dalam ibadah! Memuji dan menyembah dengan kesungguhan, tidak bermain-main dengan ibadah, mendengar firman dengan sungguh-sungguh adalah sikap-sikap menghormati kehadiranNya. Kedua, menghormati Roh Kudus harusnya di mana saja. Ingat bahwa Dia adalah Allah, maka Dia Mahahadir! Bahkan Dia tinggal di dalam orang percaya selama-lamanya (Yohanes 14:16-17 band. 1 Korintus 6:19). Mari menghormati Roh Kudus dengan tidak mendukacitakan hatiNya dan hidup dalam kekudusan di mana saja dan kapan saja.


2. Menaati dan Dipenuhi Oleh Roh Kudus.
Jika Roh Kudus adalah pribadi Allah, maka kita harus menaatiNya, seperti kita menaati apa yang diajarkan Kristus! Dan memang Roh Kudusmengajarkan apa yang dikatakan Tuhan Yesus (Yohanes 1414:25-26 band. 16:12-15). Rasul Paulus memerintahkan agar kita memberikan diri untuk dipenuhi Roh Kudus terus-menerus (Efesus 5:18). Injinkan Roh Kudus menguasai hidup kita untuk melakukan firman Tuhan!


3. Membangun Relasi Yang Karib Dengan Roh Kudus.
“Mengenal bukan sekedar tahu” itu sebabnya bangunlah persekutuan yang erat dengan Roh Kudus. Dia Allah yang berpribadi. Perhatikan bahwa jemaat mula-mula memiliki relasi yang begitu erat dengan Roh Kudus. Mereka mengalami Roh Kudus (Kisah Para Rasul 19:6). Bahkan Roh Kudus ‘membisiki’ jemaat untuk menasehati Paulus agar tidak ke Yerusalem dahulu (Kisah para Rasul 21:4). Tentu saja, hubungan yang akrab dengan Roh Kudus bukan usaha untuk ‘dengar-dengar’ suara Roh Kudus. Perhatikan bahwa Roh Kudus yang membisiki jemaat bukan jemaat yang ‘minta-minta’ dibisiki! Membangun persekutuan yang erat dengan Roh Kudus adalah membangun persekutuan dengan Dia dalam pujian, penyembahan dan doa, membaca dan merenungkan firman Tuhan (Alkitab) setiap hari. Mulailah dari sekarang dan jangan terkejut apabila kuasa Roh Kudus nyata dalam hidup Saudara!

Mau mengenal Roh Kudus lebih dalam? Hormati, taati, rindukan kepenuhan Roh Kudus terus menerus dan bangun persekutuan dengan Dia setiap hari. Dia menantikan Saudara!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN