Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 12 Juni 2011

ROH KUDUS Buah Dari Golgota




YOHANES 7:37-39

Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup bagi yang haus pada puncak perayaan Pondok Daun. Sudah menjadi kebiasaan pada perayaan tersebut imam-imam naik ke atas tembok Yerusalem membawa tempayan dari emas/perak yang diisi air kemudian dituangkan atau dicurahkan ke bawah, hal tersebut untuk mengingat kembali perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan melewati padang gurun dan Tuhan selalu menyediakan air bagi mereka. Dan pada saat yang sama, diseberang mereka, Tuhan Yesus berkata: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (ay. 37). Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup, air yang lebih dari ‘air yang dicurahkan para imam’. Air Hidup ini adalah Roh Kudus! Ini dijelaskan di ayat 39. Tetapi Air Hidup, Roh Kudus belum datang karena Tuhan Yesus belum dimuliakan. Apa yang dimaksud dengan istilah “dimuliakan”? Tuhan Yesus harus dimuliakan dahulu, baru Roh Kudus dicurahkan! Istilah ‘dimuliakan’ dalam Injil Yohanes bukan hanya menunjuk pada kenaikanNya ke Surga, tetapi lebih pada (dimulai dengan) kematianNya, dimana Tuhan Yesus ditinggikan di atas kayu salib (Yoh. 13:20-24, 27-32, bdk 20:21-22). Jadi, Roh Kudus adalah buah dari kematian Tuhan Yesus di Golgota. Tanpa KematianTuhan Yesus, maka Roh Kudus tidak akan diberikan. Perhatikan bahwa sesudah Tuhan Yesus bangkit, Dia meneguhkan janjiNya pada saat menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Memang, janji Tuhan Yesus genap setelah Dia naik ke surga! Ya, Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-11). Jadi, tawaran Tuhan Yesus untuk siapa saja yang haus akan Air Hidup bukanlah tawaran yang kosong! Tuhan Yesus sudah ditinggikan, Dia sudah mati dikayu salib supaya oleh kebangkitan dan kenaikanNya, diutusNya Roh Kudus bagi kita. Dan ketika Roh Kudus dicurahkan, maka setiap orang Percaya dapat dipenuhi oleh Roh Kudus!

BAGAIMANA DIPENUHI ROH KUDUS ?
Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup ! Benar Roh Kudus sudah tinggal dalam setiap orang Percaya! Tetapi apakah Saudara sudah dipenuhi Roh Kudus? Tuhan Yesus menantang kita untuk dipenuhi oleh Air Hidup, oleh Roh Kudus! Bagaimana dipenuhi Roh Kudus?

I. Haus, Rindu Dipenuhi Roh Kudus
Tuhan Yesus menegaskan “barangsiapa yang haus”! Milikilah kehausan rohani, kehausan akan kepenuhan Roh Kudus! Tuhan memberikan kita rasa haus dan ketika kita haus, kita akan dilegakan jika meminum air bukan? Begitu juga dengan kehidupan rohani kita, kita seharusnya haus atau rindu untuk perkara rohani (Matius 5:6), termasuk rindu dipenuhi Roh Kudus. Kita tidak cukup dipenuhi Roh Kudus satu hari ini saja untuk selamanya (Bdk. Efesus 5:18). Kita harus selalu haus dan rindu untuk dipenuhi Roh Kudus terus menerus. Dan Tuhan Yesus sendiri berjanji untuk ‘memuaskan’ yang haus dengan Air Hidup, yaitu Roh Kudus. Jadi, rindukan untuk dipenuhi Roh Kudus.

II. Datang Kepada Tuhan Yesus.
Langkah kedua adalah datang kepada Tuhan Yesus. Sebab hanya Tuhan Yesus-lah Pembaptis dan Pemenuh Roh Kudus! Bukan pendeta yang memenuhi dengan Roh kudus, tetapi Tuhan Yesus sendiri. Datanglah dalam doa dan penyembahan kepada Tuhan Yesus dan kita dipenuhiNya dengan Roh Kudus.

III. Minum, Percaya Menerima Kepenuhan Roh Kudus
Terakhir, Tuhan Yesus menyatakan “minum!” Kunci dari pemenuhan Roh kudus adalah PERCAYA. Pertama, ini menyangkut menyerahkan diri kita sepenuhnya pada Roh Kudus. Kedua, percaya bahwa Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus. Terima pemenuhanNya dengan iman.

Akhirnya, marilah kita dipenuhi Roh Kudus! Miliki rasa haus untuk dipenuhi Roh Kudus, datang pada Tuhan Yesus dan menerima dengan iman. Hendaklah Saudara dipenuhi Roh Kudus!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN