orang benar dan orang fasik
menurut Mazmur 1:1-6
Pemazmur mengajar kita bahwa kehidupan orang benar dan orang fasik pasti berbeda! Meski kita seringkali mengalami kebingungan dan banyak pertanyaan yang mengganjal hati, misalnya mengapa ada orang fasik yang sukses atau mengapa ada orang benar yang menderita, tetapi sekali lagi Mazmur 1 menegaskan PERBEDAAN antara orang benar dan orang fasik! Sebelum lebih dalam memahami apa yang diajarkan pemazmur mari lebih dahulu mencoba memahami siapakah orang benar itu. Orang benar, menurut terang perjanjian Baru, (istilah ‘benar’ dalam bahasa Ibrani tsedek sementara Yunani (Septuaginta) menggunakan kata dikaiosune) pertama-tama adalah orang yang sudah dibenarkan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ya, saat Saudara percaya dan terima Tuhan yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat Saudara secara pribadi, saat itulah Saudara dibenarkan Allah dan menjadi orang benar! (Roma 3:10 band. 22-25). Jadi, kita, yang sudah percaya Tuhan Yesus adalah orang-orang benar! Puji Tuhan!
Nah, jika kita sudah tahu dan menyadari bahwa kita adalah orang benar, orang-orang yang sudah dibenarkan dalam Tuhan yesus, mari kita beranjak pada apa yang diajarkan TUHAN melalui pemazmur ini tentang perbedaan orang benar dengan orang fasik. Sekali lagi pemazmur berkata: Orang benar dan orang fasik pasti beda! Apanya yang berbeda?
1. Jalan hidup mereka berbeda! (ayat 1-2).
Pemazmur menunjukkan bahwa cara hidup atau jalan hidup orang benar dan orang fasik berbeda! Lihat saja, orang benar adalah orang yang bukan saja mengenal Tuhan yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat-nya, namun SUKA dekat dengan Dia dan firmanNya (ayat 2). Kesukaan orang benar adalah merenungkan dan melakukan firman Tuhan. Nah, jika Saudara orang benar, (ingat kan siapa kita?), maka sudah seharusnya kita selalu rindu dekat dengan Tuhan Yesus dan firmanNya. Berikutnya orang benar adalah orang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan, adil dan penuh kasih (band. ayat 1). Berbeda dengan orang fasik. Orang fasik senang jauh dari Tuhan. mereka suka berbuat jahat dan dosa! Suka ada dalam kumpulan pencemooh, terhadap Tuhan maupun sesama. Kalau berkumpul hanya ‘ngerasani’ dan menjelek-jelekkan orang (Jawa, artinya ngomongi orang lain-red). Sekali lagi Saya ingatkan, Saudara orang benar, mari kita setia beribadah, suka dekat dengan Tuhan Yesus dan melakukan firmanNya.
2. Kondisi hidupnya berbeda! (ayat 3-5)
Bukan hanya cara hidup mereka berbeda, kondisi hidup mereka juga berbeda. Ya, perbedaan ini karena cara atau jala hidup mereka yang berbeda! Kondisi orang benar itu BERBAHAGIA (ayat 1). Kebahagiaan ini tidak ada hubungannya dengan harta, kedudukan atau kondisi di sekitar orang benar itu, tidak sama sekali. Apapun keadaan dan kondisi yang dialami orang benar, dia akan tetap berbahagia! Mengapa? Kebahagiaan datang karena memang dia orang yang sudah dibenarkan Kristus dan hidup dalam kebenaran.Ingat Yusuf atau Paulus? Di tengah pergumulan mereka tetap berbahagia bukan? Bukan itu saja, orang benar DIBERKATI! Perhatikan bagaimana pemazmur menggambarkan orang benar seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air (ayat 3). Dia akan tetap hidup, tidak mudah goyah, selalu berbuah, jadi berkat bagi orang lain dan apa yang dikerjakan dibuat Tuhan berhasil! Beda dengan orang fasik, hidupnya tidak berbahagia. Kefasikan hanya akan menghasilkan hidup yang tidak tenang, dalam kekalutan, mudah goyah “seperti sekam yang ditiup angin” (ayat 4-5). Saya percaya Saudara akan memilih kondisi yang pertama, yang dialami orang benar bukan? Itu sebabnya mari kita hidup sebagai orang benar dengan perkataan dan tindakan yang benar, sesuai dengan firmanNya!
3. Akhir hidupnya berbeda! (ayat 6)
Terakhir, akhir hidup orang benar dan orang fasik juga akan berbeda! Akhir hidup orang benar adalah kehidupan kekal bersama TUHAN selama-lamanya. Kata “mengenal” bukan saja menunjukkan bahwa Tuhan tahu ke mana arah tujuan hidup orang benar, tetapi Tuhan MEMASTIKAN jalan orang benar menuju pada kebahagiaan kekal bersamaNya! Berbeda dengan orang fasik yang akhir hidupnya menuju kepada kebinasaan.Mungkin sekarang ada yang ragu dan berkata “Kok, orang fasik enak ya, sehat dan kaya, terus gimana?” Ingat tunggu saja saatnya. Bukankah Tuhan Yesus pernah memberi perumpamaan bahwa bila tiba saatnya, maka lalang akan dipisahkan dari gandum; gandum akan dimasukkan lumbung sementara lalang akan dibakar? (Matius 13:24-30, 36-43). Dan nabi Maleakhi bernubuat tentang orang-orang benar katanya: “Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri... Maka kamu akan melihat perbedaan antara orang benar dengan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya.” (Maleakhi 3:17-18).
Mari Saudara, orang-orang benar dalam Kristus, mari kita hidup sebagai orang benar dengan cara hidup yang benar sesuai dengan firman Tuhan dan kita akan melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik. Pasti beda!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
menurut Mazmur 1:1-6
Nah, jika kita sudah tahu dan menyadari bahwa kita adalah orang benar, orang-orang yang sudah dibenarkan dalam Tuhan yesus, mari kita beranjak pada apa yang diajarkan TUHAN melalui pemazmur ini tentang perbedaan orang benar dengan orang fasik. Sekali lagi pemazmur berkata: Orang benar dan orang fasik pasti beda! Apanya yang berbeda?
1. Jalan hidup mereka berbeda! (ayat 1-2).
Pemazmur menunjukkan bahwa cara hidup atau jalan hidup orang benar dan orang fasik berbeda! Lihat saja, orang benar adalah orang yang bukan saja mengenal Tuhan yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat-nya, namun SUKA dekat dengan Dia dan firmanNya (ayat 2). Kesukaan orang benar adalah merenungkan dan melakukan firman Tuhan. Nah, jika Saudara orang benar, (ingat kan siapa kita?), maka sudah seharusnya kita selalu rindu dekat dengan Tuhan Yesus dan firmanNya. Berikutnya orang benar adalah orang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan, adil dan penuh kasih (band. ayat 1). Berbeda dengan orang fasik. Orang fasik senang jauh dari Tuhan. mereka suka berbuat jahat dan dosa! Suka ada dalam kumpulan pencemooh, terhadap Tuhan maupun sesama. Kalau berkumpul hanya ‘ngerasani’ dan menjelek-jelekkan orang (Jawa, artinya ngomongi orang lain-red). Sekali lagi Saya ingatkan, Saudara orang benar, mari kita setia beribadah, suka dekat dengan Tuhan Yesus dan melakukan firmanNya.
2. Kondisi hidupnya berbeda! (ayat 3-5)
Bukan hanya cara hidup mereka berbeda, kondisi hidup mereka juga berbeda. Ya, perbedaan ini karena cara atau jala hidup mereka yang berbeda! Kondisi orang benar itu BERBAHAGIA (ayat 1). Kebahagiaan ini tidak ada hubungannya dengan harta, kedudukan atau kondisi di sekitar orang benar itu, tidak sama sekali. Apapun keadaan dan kondisi yang dialami orang benar, dia akan tetap berbahagia! Mengapa? Kebahagiaan datang karena memang dia orang yang sudah dibenarkan Kristus dan hidup dalam kebenaran.Ingat Yusuf atau Paulus? Di tengah pergumulan mereka tetap berbahagia bukan? Bukan itu saja, orang benar DIBERKATI! Perhatikan bagaimana pemazmur menggambarkan orang benar seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air (ayat 3). Dia akan tetap hidup, tidak mudah goyah, selalu berbuah, jadi berkat bagi orang lain dan apa yang dikerjakan dibuat Tuhan berhasil! Beda dengan orang fasik, hidupnya tidak berbahagia. Kefasikan hanya akan menghasilkan hidup yang tidak tenang, dalam kekalutan, mudah goyah “seperti sekam yang ditiup angin” (ayat 4-5). Saya percaya Saudara akan memilih kondisi yang pertama, yang dialami orang benar bukan? Itu sebabnya mari kita hidup sebagai orang benar dengan perkataan dan tindakan yang benar, sesuai dengan firmanNya!
3. Akhir hidupnya berbeda! (ayat 6)
Terakhir, akhir hidup orang benar dan orang fasik juga akan berbeda! Akhir hidup orang benar adalah kehidupan kekal bersama TUHAN selama-lamanya. Kata “mengenal” bukan saja menunjukkan bahwa Tuhan tahu ke mana arah tujuan hidup orang benar, tetapi Tuhan MEMASTIKAN jalan orang benar menuju pada kebahagiaan kekal bersamaNya! Berbeda dengan orang fasik yang akhir hidupnya menuju kepada kebinasaan.Mungkin sekarang ada yang ragu dan berkata “Kok, orang fasik enak ya, sehat dan kaya, terus gimana?” Ingat tunggu saja saatnya. Bukankah Tuhan Yesus pernah memberi perumpamaan bahwa bila tiba saatnya, maka lalang akan dipisahkan dari gandum; gandum akan dimasukkan lumbung sementara lalang akan dibakar? (Matius 13:24-30, 36-43). Dan nabi Maleakhi bernubuat tentang orang-orang benar katanya: “Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri... Maka kamu akan melihat perbedaan antara orang benar dengan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya.” (Maleakhi 3:17-18).
Mari Saudara, orang-orang benar dalam Kristus, mari kita hidup sebagai orang benar dengan cara hidup yang benar sesuai dengan firman Tuhan dan kita akan melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik. Pasti beda!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar