Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 28 Agustus 2011

SEJAHTERAKAN KOTAMU!

Yeremia 29:7
Dalam pembacaan kita, kalimat tersebut adalah surat dari Yeremia seorang nabi yang bergumul untuk bangsanya kepada bangsa Yehuda dalam pembuangan. Seringkali ketika seseorang dalam pembuangan, biasanya seseorang tersebut akan berdoa agar bangsa yang menjajahnya hancur atau mendapat bencana. Akan tetapi berbeda sekali dengan yang dilakukan oleh Yeremia ini, dia mendapat penglihatan dari Tuhan untuk disampaikan kepada bangsanya dalam pembuangan agar mereka berdoa bagi bangsa dimana mereka dibuang. Hal ini bukan berarti Allah mengijinkan umat-Nya hidup dalam penderitaan, tetapi Allah memiliki rencana yang indah bagi umat-Nya (Yeremia 29:11). Berikut ini adalah beberapa contoh orang-orang yang Tuhan ijinkan ada dalam pembuangan, tetapi Tuhan memiliki rencana yang indah bagi mereka. Mereka menyejahterakan kota dimana mereka mengalami penderitaan.

Pertama, menjadi berkat dalam bidang ekonomi: Yusuf (Kejadian 41:34-36).
Yusuf adalah seorang yang dipakai Tuhan untuk menyingkapkan mimpi Firaun. Dalam mimpinya tersebut akan ada tujuh tahun kelimpahan dan tujuh tahun kelaparan. Yusuf karena hikmat Allah menjadi bijaksana sehingga dia memberikan saran agar menyisihkan kelimpahan panen dalam lumbung-lumbung, sehingga pada waktu kelaparan mereka mendapat bahan makanan dari lumbung-lumbung mereka. Bagaimana dengan kita sebagai warga negara Indonesia, ketika dalam kelimpahan janganlah kita menghambur-hamburkan harta kekayaan kita, tetapi milikilah tanggung jawab supaya bangsa kita jangan mengalami kerugian.

Kedua, menyejahterakan kota di bidang keamanan: Mordekhai (Ester 2:19-23).
Mordekhai adalah seorang buangan, tetapi sangat memperhatikan keamanan negeri dimana dia dibuang. Ketika dia mengetahui ada peresepakatan untuk memberontak terhadap raja, Mordekhai melaporkan hal tersebut sehingga tidak terjadi pembunuhan terhadap raja negeri itu. Bagaimana sekarang sikap kita sebagai rakyat yang sudah merdeka, apakah kita sungguh-sungguh mencintai bangsa kita? Jikalau kita benar-benar mencintai bangsa kita, maka kita akan memperhatikan keamanan negeri kita. Misalnya kita mengetahui ada tindakan terorisme di daerah sekitar kita, maka kita wajib melaporkan kepada pihak yang berwajib. Mari kita, sebagai anak-anak Tuhan, ikut menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita.

Ketiga, menjadi berkat dalam bidang pemerintahan: Daniel (Daniel 6:2-4).
Daniel seorang buangan, tetapi setia bekerja bagi pemerintahan negeri yang menjajahnya. Dia diangkat untuk membawahi para wakil-wakil raja atau menteri-menteri karena ia bijaksana. Dia berlaku benar dihadapan raja sehingga ketika dicari kesalahannya, orang-orang yang tidak suka kepadanya tidak mendapati kesalahan padanya. Bagaimana dengan kita saat ini sebagai warga negara yang merdeka, kita mungkin tidak seperti Daniel, tetapi kita bisa berdoa bagi pemerintahan bangsa ini agar setiap pemimpin negara dapat memimpin dengan benar. Akan tetapi yang lebih penting lagi kehidupan kita terlebih dahulu yang harus hidup benar dan patuh terhadap peraturan yang ada di pemerintahan bangsa kita.

Keempat, menyejahterakan di bidang keagamaan: Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:15-18).
Ketiganya adalah pahlawan Tuhan yang setia mempertahankan iman mereka walaupun dalam situasi yang membahayakan keselamatan mereka. Mereka tidak mau menyembah patung yang dibuat oleh raja walaupun harus dimasukkan ke dalam perapian.Kita juga sama, hidup dalam negara yang susah untuk beribadah dengan tenang, akan tetapi apabila kita mengamati kehidupan Sadrakh, Mesakh dan Abednego seharusnya kita bisa meneladani mereka yang tetap setia beriman dan beribadah kepada TUHAN walaupun dalam situasi yang membahayakan keselamatan.Tugas kita adalah berdoa agar Tuhan mengubahkan hati orang-orang yang tidak senang akan kekristenan.

Kita sudah merdeka selama enam puluh enam tahun, bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu? kita harus turut mensejahterakan bangsa kita ini dengan turut berperan dalam mensejahterakan kota, dengan kita menjadi warga negara yang baik, serta mendoakan bangsa kita. Tuhan Yesus memberkati

Pdt. Adrian Lukas Manikome

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN