Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 07 Agustus 2011

KEPAHLAWANAN YEFTA, MELAWAN BANI AMON


Hakim-hakim 10:6-18; 11:1-40

PENINDASAN BANI AMON ( Hak 10:6-18)
Bangsa Israel yang sempat hidup aman segera membelakangi TUHAN. Mereka menyembah berhala, berbagai para allah asing mereka sembah. Dan itu sebabnya Tuhan murka dan membiarkan bani Amon menyerang dan menjajah mereka! Jika kita membelakangi Tuhan, kita akan menerima tegoran dan hukuman Tuhan. Apapun alasananya, jangan sampai kita membelakangi dan meninggalkan Tuhan kita Yesus Kristus.

SIAPAKAH YEFTA?
Yefta seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi dia adalah anak perempuan sundal. Ayahnya adalah Gilead ( Hakim-hakim 11:1-3). Sehingga Yefta diusir dan dianggap anak haram. Yefta orang Gielad yang gagah perkasa tidak menggunakan kegagahan dan kekuatannya. Ini menunjukkan pada kita sebuah tipologi dari Tuhan Yesus yang tidak menggunakan kekuasaanNya untuk kepentingan diriNya sendiri (Matius 4:2-4; Yohanes 4:8 band. Matius 26:53-54 juga Filipi 2:6-8). Dia mengosongkan diriNya dan menyelamatkan kita dari hukuman atas dosa. Hal ini menguatkan kita, karena kita diingatkan bahwa kita memiliki Pahlawan dan Hakim yang gagah perkasa, yaitu Tuhan Yesus.

YEFTA DIMINTA MENJADI HAKIM DAN PANGLIMA
Waktu bangsa Israel terdesak dalam peperangan, Yefta diminta menjadi panglima mereka. Yefta mau dan berperang bagi mereka (Hakim-hakim 11:4-10). Dan Yefta membawa seluruh perkaranya pada Tuhan di mizpa. Ini pertama yang dilakukan oleh Yefta. Mari kita teladani bahwa dalam menghadapi segala perkara, kita membawanya kepada Tuhan dalam doa. Ayub berkata ketika menghadapi pergumulan hidupnya, “Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah dan kepada Allah, aku akan mengadukan perkaraku. Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar, yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya.” (Ayub 5:8-9 Baca juga Yeremia 11:20; 20:12).

NAZAR YEFTA
Yefta bernazar kepada Tuhan (Hakim-hakim 11:30-31). Bernazar seringkali secara otomatis kita ucapkan, yang terpenting harus kita tepati jangan kita lalaikan. Itu sebabnya jangan cepat-cepat bernazar (Mazmur 22:26; 56:13 dan pengkhotbah 5:3). Kalau Saudara bernazar pada Tuhan jangan diabaikan, tepati dengan ucapan syukur.
Roh Tuhan hinggap pada Yefta lalu dia mendapat kemenangan melawan bani Amon (Hakim-hakim 11:36-40). Roh Kudus-lah yang memampukan kita berkemenangan. Hanya Tuhan yang memberi kemenangan, tetapi nazar wujud iman (keyakinan akan) meraih kemenangan dari Tuhan.

Yefta benar-benar memenuhi nazarnya (Hakim-hakim 11:36-39). Yefta terkejut karena yang dilihatnya keluar menyambutnya adalah anaknya perempuan yang satu-satunya. Tetapi putri Yefta seorang yang cinta Tuhan, tahu kebenaran, maka dia merelakan dirinya sebagai korban bagi Tuhan. tentu bukan dibakar karena bertentangan dengan ajaran Taurat, tetapi gadis itu menjadi pelayan Tuhan di bait Allah. Mari kita sebagai Gereja Tuhan Yesus memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan mau mempersembahkan diri, hidup dan waktu bagi Tuhan Yesus yang sudah mati bagi kita. Firman Tuhan berkata: “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kau supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Alla: Itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:1-2).
Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Pdt. Gersom Sunarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN