Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 26 Agustus 2012

HIDUP BAGI KEMULIAAN ALLAH!

1 PETRUS 2:11-14

SEBUAH KEHORMATAN!
     Hidup sebagai duta kemuliaan Allah adalah sebuah kehormatan! Betapa bangganya seseorang yang diminta ‘membantu’ tugas presiden! Ya, itu baru membantu seorang presiden, lebih lagi kita. Rasul Petrus menyatakan bahwa kitalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang besar dari Dia (Baca selengkapnya dalam 1 Petrus 2:9-10). Ya, kita dipanggil untuk memberitakan perbuatan Allah yang besar, kita adalah duta dari kemuliaanNya. Bukan hanya dari perkataan kita (proklamasi) tentang Injil Kristus, tetapi juga lewat kehidupan, perbuatan yang baik sehingga orang-orang disekitar kita melihat Kristus dan memuliakan Allah saat Dia melawat mereka! (band. ayat 12). Dan ini adalah sebuah kehormatan! Pertama, Dia yang memanggil kita menjadi duta kemuliaanNya adalah ALLAH sendiri! Siapakah yang lebih tinggi dari Dia? Siapakah yang lebih berdaulat dan berkuasa atas alam semesta ini? Allah di dalam Tuhan Yesus bukan? Itu sebabnya kalau kita dipanggil untuk hidup bagi kemuliaanNya, bukankah suatu kehormatan? Kedua, kita harus melihat siapakah kita. Kita dahulu adalah orang-orang yang tinggal dalam kegelapan, yang tidak layak sama sekali untuk menjadi duta kemuliaanNya, tetapi Dia menjadikan kita dutaNya! (1 Petrus 2:9). Bukan hanya itu, kita dahulu BUKAN umatNya! Tetapi sekarang oleh anugerahNya di dalam Kristus, Dia menjadikan kita bukan saja sekedar umatNya, tetapi duta kemuliaanNya! Terakhir, kita dahulu adalah orang yang tidak pantas menerima belas kasihan Allah, namun Allah mengasihani kita. Dan yang sama sekali tidak pantas untuk dibelaskasihani ini bahkan dijadikan duta kemuliaanNya. Wow, luar biasa bukan? Mari hidup bagi kemuliaan Allah!
BERFUNGSILAH, HIDUP BAGI KEMULIAAN ALLAH! 
    Sebenarnya rasul Petrus memerintahkan kita agar kita berfungsi sebagai duta kemuliaan Allah! Karena sejak semula Allah telah memilih dan memanggil kita sebagai duta kemuliaanNya dalam 1 Petrus 2:9-10 tadi. Kita adalah duta kemuliaanNya, sebab itu berfungsilah sebagai duta kemuliaanNya. Secara sederhana, bisa dalam bahasa Saya: “Hai lampu, bersinarlah, karena kamu adalah lampunya! Ya, kita  seharusnya hidup bagi kemuliaan Allah dalam Kristus. Nah, bagaimana hidup bagi kemuliaanNya? Memberitakan Injil adalah satu tugas yang tidak boleh diabaikan! Tetapi diayat 11-14 ini Petrus menekankan bukan sekedar pemberitaan Injil dengan proklamasi, tetapi dengan kehidupan, tingkah laku kita! Petrus menunjukkan kehidupan yang bagaimana menjadi kemuliaan bagi Allah.   
1. Jauhilah Keinginan-Keinginan Daging! (ayat 11).
    Rasul Petrus mengingatkan bahwa kita harus hidup sebagai ‘pendatang’ dan ‘perantau’di bumi ini. Memang kita adalah ‘pendatang’ dan ‘perantau’, seperti yang dikatakan rasul Paulus bahwa kita, di dalam Kristus, adalah warga kerajaan Sorga (Filipi 3:20-21). Seharusnya hidup sebagai warga Sorga. Jika kita hidup dengan cara yang sama dengan dunia yang berdosa ini, maka apakah kita akan memuliakan Tuhan? Jauhilah keinginan daging, dosa dan kejahatanan. Hiduplah dalam kebenaran, kekudusan Allah sehingga melalui cara hidup kita, Tuhan Yesus dimuliakan.    
2. Miliki Cara HidupYang Baik (ayat 12).
     Cara hidup yang baik sebagai duta kemuliaan Allah akan membawa kemuliaan bagi Allah. Ketika surat ini ditulis, jemaat Kristen sedang mengalami penderitaan dan tekanan dari pemerintahan Romawi, dan banyak orang ‘mencari-cari’ kesalahan mereka. Jadi, sangat penting kehidupan yang baik! Bukan hanya saat surat ini ditulis, tetapi sampai hari ini! Kata “baik” dari kata Yunani kalos, bukan saja menekankan sesuatu yang benar, tetapi juga memiliki gagasan keindahan, patut dipuji. Jadi, cara hidup yang baik di sini menunjuk pada cara hidup yang indah, patut dipuji. Paling sederhana, kita dapat katakan sebagai “cara hidup yang penuh KASIH Allah” beserta dengan nilai-nilai yang mengikutinya; Sukacita, kebaikan, kemurahan hati, sabar, sopan, kesetiaan, penguasaan diri dan sebagainya. Bayangkan, kalau setiap orang Kristen hidup dalam kasih!
3. Tunduklah Pada Pemerintah (ayat 13-14).
    Rasul Petrus mengajar kita untuk tunduk pada pemerintah, sebagai wakil dari keadilan Allah. Jika kita di Indonesia, di antara masyarakat hidup dengan tunduk pada pemerintah, misalnya taat membayar pajak, mengikuti peraturan pemerintah, aktif terlibat dalam kemasyarakatan, bukankah nama Tuhan akan dimuliakan?
    Akhirnya, dengan rasa bangga yang sehat, kita menyadari bahwa kita adalah duta kemuliaan Allah! Sebab itu hiduplah bagi kemuliaanNya, dengan  perkataan dan perbuatan kita yang benar, penuh kasih dan ketundukan pada pemerintah. Kemuliaan bagi Allah di dalam Tuhan kita, Yesus Kristus!  

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN