Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 21 Oktober 2012

HARI TUHAN

Maleakhi 4:1-6

    Sadar atau tidak kita sedang meyongsong “hari Tuhan”! Apa yang dimaksud dengan “hari Tuhan”? Dalam Perjanjian Lama, “hari Tuhan” mengacu pada kedatangan Tuhan Yesus, akhir zaman! Dan kedatangan Tuhan Yesus itu tidak akan lama lagi! Setiap hari semakin mendekat. Nabi Maleakhi memperingatkan umat Tuhan tentang tibanya hari Tuhan.
 
Hari Tuhan, Suatu Hari Penghukuman!
    Nabi Malekahi memberitahu kita bahwa hari Tuhan adalah hari di mana Allah menghukum orang-orang fasik! “Bahwa sesungguhnya, hari itu datang menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman Tuhan semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka” (ayat 1). Kedatangan Tuhan Yesus akan membawa pemisahan; yang seorang tertinggal dan yang lain diangkat dalam kemuliaan (Matius 24:40-41). Ada pemisahan, dimana yang satu mengalami hukuman, sedangkan yang lain beroleh upah yang kekal. Penghukuman yang sangat mengerikan, kondisinya digambarkan seperti “jerami yang terbakar”. Itu sebabnya jangan berlaku fasik. Mari kita hidup dalam kebenaran.
 
Hari Tuhan, Suatu Hari Kesukaan!
    Nabi Maleakhi tidak hanya menggambarkan hari Tuhan sebagai hari penghukuman, tetapi juga hari kesukaan. Bagaimana bisa? Kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya adalah penghukuman bagi orang yang gegabah dan berlaku fasik, tetapi menjadi hari kesukaan bagi orang-orang yang takut akan namaNya! “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya,. Kamu akan keluar berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu dibawah telapak kakimu, pada hari yang Ku siapkan itu, firman Tuhan semesta alam” (ayat 2-3). Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali merupakan hari yang berbahagia, penuh kesukaan dan kemenangan bagi orang-orangNya yang takut akan Dia!
 
Memasuki Hari Tuhan, Hari kesukaan!
    Jadi, hari Tuhan, hari kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya, adalah hari penghukuman bagi yang hidup dalam kefasikan, sekaligus hari penuh kesukaan dan kemuliaan bagi yang takut akan Tuhan! Kita harus berjaga menyongsong hari Tuhan agar kita mendapatinya sebagai hari penuh kesukaan dan kemuliaan. Nabi Maleakhi menegaskan bagaimana sikap kita. Pertama, sikap kita seharusnya sesuai dengan Alkitab, Firman Allah. Nabi mengingatkan umat Tuhan agar ingat dan melakukan Firman Tuhan (ayat 4). Hanya Firman Allah menjadi tolok ukur yang tepat dan benar bagi kehidupan kita. Kita harus hidup sesuai dengan peraturan dan ketetapan Tuhan Yesus. Kedua, kehidupan yang bertobat (ayat 5-6). “Maka ia membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak berbalik kepada bapanya...” adalah ungkapan pertobatan. Ingat, nabi Maleakhi telah menyampaikan nubuat dan tegoran yang keras atas dosa-dosa umat Israel saat itu supaya mereka berbalik kepada Allah! Umat Tuhan ditegur supaya bertobat dari memberikan persembahan yang cemar dan tidak menyenangkan hati Tuhan (Maleakhi 1:6-14). Mari kita bertobat, dan mempersembahkan korban-korban yang menyenangkan hati Tuhan. Ibadah, korban-korban kita, bahkan hidup ini haruslah persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Umat Israel juga ditegur supaya bertobat dalam hal pernikahan mereka (Maleakhi 2:10-16). Mereka hidup dalam perzinahan yang menyakitkan hati Tuhan. Untuk menyambut hari Tuhan, kita seharusnya bertobat, hidup kudus dan benar dalam pernikahan kita. Mari kita hidup dalam kekudusan. Baik suami isteri, juga kaum muda. Jangan ada ketidaksetiaan, tetapi suami isteri yang utuh dan setia, saling mengasihi. Kaum muda hidup kudus, jangan turuti gaya pacaran orang-orang yang tidak takut akan Tuhan.   Terakhir, bertobatlah dalam hal mengembalikan milik Allah, yaitu persepuluhan! Umat Israel ditegor supaya mereka bertobat (Maleakhi 3:8-10). Nabi Maleakhi menyebut umat Tuhan yang tidak mengembalikan milik Tuhan ini sebagai ‘perampok’.
     
    Hari Tuhan akan segera tiba, sudah siapkah kita? Hari Tuhan adalah hukuman bagi orang-orang gegabah dan yang berlaku fasik, tetapi hari kesukaan bagi orang-orang yang takut akan Tuhan. Mari kita menyongsong hari Tuhan Yesus yang semakin mendekat dengan kehidupan yang taat pada Firman Allah dan dalam pertobatan. Bersiap sedialah! Tuhan Yesus segera datang kembali!

Pdt. Adrian Lukas Manikome, B.Sc -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN