Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 25 November 2012

MENJADI PAHLAWAN


1 SAMUEL 11:1-15

    Pahlawan? Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, “pahlawan” adalah seseorang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani (KBBI, hal. 811). Memahami makna istilah “pahlwan” ini, rasanya makin sulit menemukan seorang pahlawan pada masa kini. Banyak orang sudah tidak memiliki ‘sense’ kepahlawanan, lebih banyak orang yang mau menolong asal ada imbalannya, ada keuntungannya. Tetapi kita tidak boleh pesimis, karena dalam teks yang kita baca, kita menemukan seorang pahlawan yang memenuhi arti seorang pahlawan, yaitu Saul! Dan ini menunjukkan bahwa TUHAN sedang mencari para pahlawanNya!
Masa Kini Adalah Masa Dimana Pahlawan Sangat Dibutuhkan!
    
    Tidak usah diragukan lagi bahwa masa kini adalah masa dimana pahlawan-pahlawan Tuhan sangat dibutuhkan! Seperti masa dimana Saul hidup! Orang-orang Yabesy-Gilead sedang terancam oleh Nahas dan tentara Amon-nya! (ayat 1-4). Lihat saja dunia yang dirundung berbagai persoalan, Indonesia dengan berbagai pergumulan. Lebih dari itu, suku-suku bangsa terancam kebinasaan bukan? Bagaimana dengan masyarakat di sekitar kita? Apakah mereka tidak sedang terancam? Dosa begitu meningkat, kejahatan dan efeknya kemiskinan, peperangan, kekerasan dan berbagai pergumulan! Bagaimana gereja kita, apakah tidak sedang membutuhkan para pahlawan? Siapa yang merasakan betapa masa kini membutuhkan pahlawan? Belum lagi keluarga kita yang mengalami berbagai pergumulan mungkin. Bukankah ini masa-masa dimana pahlawan-pahlawan dibutuhkan?
Menjadi Pahlawan Tuhan
    
    Tuhan mencari dan memanggil para pahlawanNya. Bersediakah Saudara menjadi pahlawan? Ada beberapa ciri dari seorang pahlawan yang kita temukan pada Saul, dan seharusnya ada pada kita!
1. Memiliki “BEBAN” Bagi Orang Lain!
    Saul berbeban atas penderitaan orang Yabesy yang terancam oleh Nahas (ayat 1-6). Sebenarnya, Saul memiliki masalahnya sendiri, memiliki ‘beban’-nya tersendiri, namun dia lebih terbeban untuk orang lain (1 Samuel 10:26-27). Mengapa? Pertama, “beban” ini adalah “beban” dari kasih Tuhan dalam Saul. Yang terancam adalah saudaranya, bangsanya tidakkah Saul akan bertindak? Tahukah Saudara, bahwa kasih Kristus sudah dicurahkan Roh Kudus di hati kita semua? (Roma 5:5). Jadi, kita tidak punya alasan untuk tidak berbeban. Milikilah beban untuk mengasihi, menolong dan menjadi pahlawan bagi bangsa ini, masyarakat, kita  gereja dan keluarga kita! Kedua, “beban” ini dorongan Roh Kudus (ayat 6). Roh Kudus memberikan beban khusus di hatinya. Ya, Roh Kudus tetap berkarya sampai hari ini. Dia memberikan beban itu di hati kita. Saudara merasakannya?  
2. Memiliki KEBERANIAN Untuk Bertindak.
    Saul tidak hanya berbeban, dia berani bertindak! Sebenarnya, Saul bukanlah seorang yang pemberani. Dia selalu merasa ‘kecil’ karena menyadari dari suku termuda dan kaum terhina (1 Samuel 9:20-21). Bahkan saat pengangkatannya menjadi raja, Saul justru bersembunyi! (1 Samuel 10:17-23). Belum lagi, masih juga menghadapi masalah yang tidak bisa dikatakan ‘kecil’ karena ada yang tidak mendukungnya! (1 samuel 10:26-27). Tetapi Saul berani bertindak. Ada 2 pelajaran penting bagi kita mengenai keberanian ini. Pertama, berani karena Roh Kudus! Roh Kudus yang memberikan keberanian bagi kita. Dan Roh Kudus sudah memberikannya (2 Timotius 1:6-7). Paulus mengatakannya kepada Timotius dan kita hari ini bahwa Roh Kudus yang tinggal di dalam kita memberikan keberanian bukan ketakutan! Keberanian untuk menjadi pahlawanNya; memberitakan Injil, berdoa dan menyatakan firmanNya. Kedua, keberanian harus diimbangi dengan tindakan yang berdasarkan Firman Tuhan! Doakan, nasehati, nyatakan kasih Allah dan lakukan apa yang sesuai dengan firman Tuhan bagi keluarga, gereja, masyarakat di sekitar kita bahkan bagi bangsa kita! Jadilah pahlawanNya!
3. Memiliki KERELAAN Untuk BERKORBAN. 
    Tidak ada kepahlawanan sejati tanpa pengorbanan! Saul rela berkorban. Saul memberikan hatinya untuk bertindak. Dia memberikan pikirannya untuk memikirkan persoalan orang - orang Yabesy. Dia menyatukan dan mengatur tentara Israel untuk membela bangsanya. Dan itu berarti ada pengorbanan waktu, tenaga dan dana! Apakah kita mau menjadi pahlawan Tuhan bagi bangsa kita, gereja dan keluarga kita? Persembahkanlah hati, pikiran, waktu, tenaga dan dana bagi Tuhan!, bagi kemuliaanNya dan jadilah pahlawanNya!
 
TUHAN Tidak Akan Pernah Membiarkan PahlawanNya!    
    TUHAN tidak akan pernah membiarkan orang-orang yang BERSEDIA menjadi pahlawanNya! Lihatlah Saul, Tuhan oleh Roh-Nya memperlengkapi dengan hikmat, wibawa dan kuasa untuk memimpin bangsa Israel melawan Nahas! (ayat 6-7) Roh Kudus akan memperlengkapi orang yang bersedia menjadi pahlawanNya dengan hikmat, kuasa dan segala yang dibutuhkannya! Bukan hanya itu Tuhan juga memberikan kemenangan dalam peperangan (ayat 110-11). Bahkan yang luar biasa, ketika Saul memberikan dirinya menjadi pahlawan, menjadi berkat untuk pergumulan orang lain, pergumulannya juga ditolong oleh Tuhan! (ayat 12-13).
    Saya percaya setiap masa TUHAN selalu membangkitkan para pahlwanNya bagi kemuliaanNya. Tidakkah itu adalah Saudara?   

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN