Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Senin, 19 November 2012

SEJAUH KEMAUAN KITA

    

    Kehendak TUHAN bukankah hal yang bersifat mistis. Berjalan bersama TUHAN merupakan sukacita yang ajaib dan Dia menyatakan kehendakNya kepada kita sejauh kemauan kita untuk menerimanya. Kunci untuk berjalan bersama TUHAN adalah keinginan untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan untuk kita lakukan.
    
    Jika kita perhatikan perjalanan Paulus, dia telah dengan jeli melihat kehendak Allah melalui berbagai situasi yang sulit.Kita menyaksikan bagaimana Allah menunjukkan kepada Paulus bahwa jalan Allah bukanlah jalan Paulus. Paulus sangat berkeinginan untuk kembali ke Asia Kecil dan menginjil di sana. Sebab di Asia, Paulus pernah menginjil semasa perjalanannya yang pertama, tetapi Allah memiliki rencana yang lain.
    
    Kemudian, kita dapat melihat bahwa keputusan Allah juah lebih besar daripada keputusan Paulus. Allah membawa Paulus ke Troas. Di sanalah Allah jelas menyatakan kehendakNya agar Paulus berangkat ke Makedonia.
Berikutnya, adalah hal yang menggembirakan bahwa hikmat Allah yang dinyatakan dalam fakta bahwa duniaNya jauh lebih besar dari dunia Paulus dan kita. Dalam Kisah Para Rasul 16:10 memberitahu kita bahwa Paulus memiliki keinginan yang tegas untuk mematuhi Allah. Penulis Kisah para Rasul (Lukas) menuliskan “Setelah Paulus melihat pengelihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari pengelihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.” menarik bahwa kata kerja digunakan kata jamak yang berarti Paulus berangkat dengan rombongan. selain Lukas, ada beberapa orang yang bersama Paulus ke Makedonia. Demikianlah tentang kepemimpinan, jika kita mengikut Allah, maka merekapun akan mengikut kita!
    
    Kedua, kata “menarik kesimpulan” menunjukkan visi baru ke Makedonia bukanlah visi yang asal-asalan, tetapi dipertimbangkan dan digumuli.
    
    Ketiga, dunia Allah lebih besar dari dunia Paulus dan kita. “Lalu kami bertolak ke dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis, dari situ kami ke Filipi...” (ayat 11 dan 12). Filipi adalah kota pertama dimana gereja didirikan di Eropa! Secara figuratif “orang-orang makedonia” adalah benua Eropa yang bangkit memohon Injil. Dalam pikiran Paulus adalah kota kecil Makedonia, tetapi dalam pikiran Allah adalah keseluruhan penjuru dunia.
    
    Kita membutuhkan pimpinan TUHAN, terutama dari firmanNya. Kuasa Roh Kudus senantiasa berbicara kepada kita melalui Alkitab, yang adalah firmanNya. Firman TUHAN seperti kompas mengarahkan hidup kita pada kehendakNya.
    
    Jika kita memberikan diri dipimpin oleh Allah, kita akan menemukan jalanNya jauh lebih baik dari jalan kita. hikmatNya jauh lebih baik dari hikmat kita dan duniaNya jauh lebih besar dari dunia kita! Selalu!  

Pdt. Wayne Barber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN