Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 25 April 2010

MANUSIA BARU

I. FAKTA: SAUDARA ADALAH MANUSIA BARU OLEH KEBANGKITAN KRISTUS
Mengapa Paskah selalu dirayakan dengan telur? Ini memang diambil dari kebudayaan ‘diluar’ kekristenan, di Inggris pada abad permulaan, tetapi kemudian diberi makna baru sesuai dengan Alkitab. Telur paskah melambangkan kehidupan! Ya, kebangkitan Kristus memberikan (menegaskan) hidup yang baru. Ini yang Rasul Paulus beritahukan kepada jemaat Roma dan juga kita, bahwa orang Kristen adalah manusia baru di dalam Kristus! Orang percaya diidentifikasikan dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Satu ‘simbol’ yang diingatkan Paulus, yaitu mengenai baptisan air. Bukankah dalam baptisan air, kita dibaptis dalam kematian Tuhan dan saat keluar dari air kita adalah manusia baru? Inilah salah satu makna baptisan air. Menjadi manusia baru bukan karena baptisan air, tetapi saat kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita (2 Korintus 5:17). Di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru.

II. HIDUPLAH SEBAGAI MANUSIA BARU!

Bayangkan, betapa menjengkelkan jika kita membeli roti yang kemasannya baru, tetapi isinya tidak! Nah, bagaimana dengan hidup kita? Kita telah mati atas dosa bersama kematian Kristus dan sekarang, kita-pun sudah bangkit bersama Kristus dalam hidup yang baru, apakah hidup kita benar-benar baru? Cara berpikir, perkataan dan tingkah laku kita ‘baru’? Hiduplah sebagai manusia baru, jangan tetap yang lama!

1. Jangan Menyerah Terhadap DOSA!

Sikap manusia baru adalah TIDAK MENYERAH kepada dosa! Rasul Paulus mengingatkan jemaat Roma dan kita supaya melawan dosa, tidak menyerah pada kuasa dosa dan terpuruk di dalam dosa lagi! Kita sudah dibaharui oleh Kristus melalui kematian dan kebangkitanNya, jadi jangan lagi menjadi manusia lama yang mengikuti keinginannya! Memang, hidup sebagai manusia baru masih harus melawan dosa, tetapi Tuhan melalui Paulus memberikan kita 3 langkah penting untuk berkemenangan atas dosa, yaitu:

a. Memandang bahwa kita sudah mati atas dosa. (Roma 6:10-11)
Kata “memandang” di sini berarti terus menerus percaya dan mengingat. Ini adalah fakta bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah tersalib bersama Kristus dan orang itu sudah mati atas dosa! Jadi, bagaimana orang mati bisa berbuat dosa? Apalagi mati atas dosa itu sendiri? Nah, ini harus di-imani, diyakini dan terus dingat. Jika dosa mulai menggoda dan mencobai, mari kita ingat dan katakan “Saya sudah mati atas dosa bersama Kristus!” dan tinggalkan godaan itu!.

b. Jangan turuti dosa.

Langkah kedua adalah tidak menuruti keinginan dosa (ayat 12). Sedikitpun jangan kompromi dengan dosa. Ketika kompromi dilakukan sedikit saja, tiba-tiba kita sudah tenggelam di dalam perbuatan dosa yang dalam! Rasul Petrus memberikan nasehat yang sama dalam 1 Petrus 1:13-14.

c. Jangan serahkan anggota-anggota tubuh kepada dosa.
Sebagai langkah terakhir, jangan pernah menyerahkan anggota-anggota tubuh kepada dosa. Terlalu mudah kita serahkan anggota tubuh untuk dosa. Ingatlah kita manusia baru dalam Kristus! Apa artinya jangan menyerahkan anggota tubuh pada dosa? Artinya, jangan serahkan mulut untuk menggosip, fitnah dan berbohong. Jangan gunakan tangan untuk melakukan kekerasan, mencuri dan dosa lainnya. Jangan mata untuk melihat perkara yang sia-sia, porno dan najis! Jangan serahkan tubuh untuk percabulan dan perzinahan! Pendeknya, tubuh jangan diserahkan pada dosa untuk menjadi senjata kelaliman!!! Bagiamana dengan tubuh kita? Jangan serahkan pada dosa!

2. Menyerahkan Diri Bagi Allah!

Satu lagi ciri-ciri manusia baru, yaitu menyerahkan hidup dan tubuhnya bagi Allah. Manusia lama hidup bagi dosa, tetapi manusia baru, hidupnya juga baru, yaitu hidup bagi Allah. Bagaimana hidup bagi Allah? Pertama, Allah melalui Paulus, mendesak kita supaya kita mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan (band. Roma 12:1). Ini disebut konsekrasi. Sudahkah Saudara mempersembahkan tubuh ini kepada Tuhan Yesus, saat Saudara percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara? Ini tindakan sekali untuk selama-lamanya. Jika belum, mari serahkan diri Saudara kepada Tuhan Yesus sekarang juga! Kedua, serahkan anggota-anggota tubuh untuk melayani Tuhan. Jika yang pertama persembahan yang tulus dari hati, yang diungkapkan kepada Tuhan, langkah kedua ini adalah praktisnya, tindakannya. Serahkan anggota-anggota tubuh Saudara kepada Tuhan Yesus supaya digunakan sebagai senjata kebenaran, untuk melayani Tuhan. Jangan tangan untuk memukul, mencuri dan perbuatan dosa lain, tapi gunakan untuk bertepuk tangan memuji Tuhan, menolong, melayani Tuhan mengerjakan kebaikan Allah bagi sesama! Mari kita serahkan mulut kita untuk memuji Tuhan bukan untuk gosip, fitnah dan menipu! Serahkan mulut kita kepada Tuhan untuk menyembah, memuji, menguatkan orang lain dan memberkati banyak orang! Demikian juga dengan anggota tubuh kita yang lain, mari kita persembahkan kepada Tuhan Yesus.

Akhirnya, mari kita sadari bahwa kita adalah MANUSIA BARU yang memiliki hidup baru dalam Kristus sebab itu jangan menyerahkan diri pada dosa, tetapi persembahkan diri kepada Tuhan dan hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus. Selamat Paskah!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

1 komentar:

  1. Dosa emang menawarkan hal-hal yang tampaknya indah dan enak-enak, itu sebabnya banyak orang terjerat dan tak menyadarinya, janganlah terjebak olehnya... waspadalah... waspadalah.. waspadalah...

    BalasHapus

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN