Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 10 Juli 2011

MENGENAL KASIH KRISTUS

Efesus 3:18-19
Rasul Paulus berdoa agar jemaat Efesus bersama orang-orang kudus, termasuk kita dapat memahami dan mengenal kasih Kristus. Kata “memahami” dan “mengenal” digunakan sekaligus dalam dua ayat ini menunjukkan betapa penting dan serius pemahaman dan pengenalan kasih Kristus ini bagi Paulus. Berikutnya, rasul Paulus menghendaki jemaat Efesus bukan sekedar mengerti secara pengertahuan saja, namun lebih dari itu dapat mengenal dalam arti pengenalan karena mengalami kasih Kristus. Apakah kita memahami dan mengenal kasih Kristus, Tuhan kita?

SEPERTI APAKAH KASIH KRISTUS ITU?
Sejak gereja awal, bapa-bapa Gereja menghubungkan kasih Kristus ini dengan kayu salib. Pemahaman yang sederhana dan tidak ada salahnya, karena salib Kristus memang menunjukkan kasih dari Tuhan kita, Yesus Kristus bagi kita. Namun bukan hanya itu yang dimaksudkan oleh rasul Paulus. Ada 2 hal yang seharusnya kita pahami apa yang dipahami Paulus mengenai kasih Kristus dalam surat Efesus ini, yaitu:

a. Kasih Kristus, pertama-tama adalah kasih yang menyelamatkan
Paulus memahami bahwa kasih Kristus adalah juga kasih Allah dan kasih itu adalah kasih yang menyelamatkan kita (Efesus 2:1-4 band. 1:5-7). Kasih Allah nyata dalam karya Tuhan Yesus yang mati di kayu salib. Oleh darahNya kita beroleh selamat, pendamaian dengan Allah dan sesama! (band. Galatia 2:20; Roma 8:27). Kasih Kristus, kasih yang menyelamatkan kita yang seharusnya dimurkai Allah sehingga kita beroleh selamat. Luar biasa bukan?

b. Kasih Kristus, kasih yang tidak terbatas (Efesus 3:18-19).
Paulus ingin menjelaskan bahwa kasih Kristus iti kasih yang TIDAK TERBATAS! Paulus menggambarkannya dengan istilah “betapa panjang, lebar, tinggi dan dalamnya kasih Kristus” sehingga kita tidak akan pernah dapat mengukurnya. Selanjutnya kasih Kristus itu “melampaui apa yang kita pikirkan”, meskipun demikian, kita didoakan agar memahami dan mengenali kasih Kristus itu! Kasih yang melampaui pikiran kita. Berikutnya, kasih Kristus tidak terbatas berarti kasih itu akan terus kita temukan setiap saat dalam hidup kita. Tidak ada saat dan tempat di mana kita tidak dapat menemukan kasih Kristus itu. Bahkan jika mungkin kita tidak temukan kasihNya, pastilah kita yang akan ditemukan oleh kasih Kristus itu!

BETAPA PENTING MENGENAL KASIH KRISTUS!
Betapa seriusnya Paulus berdoa agar jemaat memahami dan mengenal kasih Kristus. mengapa? Karena mengenal kasih Kristus sangat penting bagi kita!

1. Menjadikan kita kuat menjalani hidup ini.
Dengan mengetahui bahwa Kristus SUDAH mengasihi kita dengan kasih yang menyelamatkan dan tidak terbatas, seharusnya menjadikan kita kuat menjalani hidup ini. Hidup penuh tantangan dan kesulitan, benar! Namun jika Saudara tahu -lebih tepat kenal- kasih Kristus, apa yang harus ditakutkan dan menjadikan kita lemah? Kita sudah diselamatkan, penderitaan hanya ‘batu kecil’ untuk berpijak melangkah masuk dalam kebahagiaan kekal. Bahkan semakin besar pergumulan kita, semakin besar pula kasih Kristus dicurahkan bagi kita! Ingat, kasihNya tidak terbatas bukan? Jadi tidak ada alasan untuk tidak bersyukur, menjadi lemah dan takut karena kasih Kristus kasih yang sudah menyelamatkan kita dan kasih yang TIDAK TERBATAS! Kenallah kasih Kristus dan adilah kuat!

2. Menjadikan kita semakin mengasihi Tuhan dan sesama.
Kasih akan menumbuhkan kasih! Saya kira ini ‘pepatah’ yang sangat tepat. Ketika kita mengenal kasih Kristus, maka kasih itu akan mendorong kita belajar mengasihi Tuhan dan sesama. Paulus menjelaskan bahwa kasih Kristus seharusnya mendorong kita untuk semakin rindu untuk membalas kasihNya dengan hidup bagi Tuhan Yesus Kristus (Efesus 5:1-2). Hidup menjadi penurut Allah yang mengasihi kita. Mari kita hidup dalam terang, taat kepada Tuhan Yesus dan FirmanNya, bukan dalam dalam kegelapan dosa. Biarlah ibadah, kebenaran dan kekudusan hidup yang kita persembahkan adalah dorongan kasih Kristus. Kasih Kristus juga akan mendorong kita mengasihi sesama (Efesus 5:1-2, 4:32). semakin kita dikasihi seharusnya kita juga semakin mengasihi. Orang yang mengenal kasih Kristus akan terdorong untuk mengasihi sesama. Memberkati, berbagi, menolong, mengampuni, memaafkan dan menjadi pendamai adalah ciri khas dari orang-orang yang mengenal kasih Kristus. akhirnya, saya ingin memberi ilustrasi. Ada seorang anak gadis SMU yang sangat cantik, namun sayang ibunya buruk rupa. Kulit tangan kanannya, lengan dan sebagain wajah sebelah kanannya keriput seperti luka habis terbakar. suatu hari anaknya mengadakan acara dengan teman-temannya di rumahnya. Ibu itu senang dan membuatkan anak gadisnya bersama teman-temannya minuman. Saat mengeluarkan minuman teman-temannya terdiam dan kaget melihat ibu yang buruk rupa itu. Setelah ibu itu menyuguhkan minuman segera masuk sambil berbasa-basi. Teman-teman gadis itu bertanya “Siapa itu tadi yang bawa minuman ya?” Gadis itu dengan sedikit berbisik dan wajah ogah-ogahan menjawab: “Pembantuku kok...udah jangan dianggap...” Gadis itu tidak tahu ternyata ibunya belum masuk ke dalam dan dibalik tirai pintu ibu itu mengusap air matanya. suatu sore, ibu itu memanggil anak gadisnya duduk di beranda rumah dan berkata: “Tahukah kamu mengapa ibu buruk rupa? Suatu hari rumah ibu terbakar, semua menyelamatkan diri, tapi anak ibu satu-satunya masih ada di kamar tidurnya. Ibu berlari meski banyak orang melarang bahkan menghalangi. Ibu terjang kobaran api dan ibu berhasil menyelamatkan bayi ibu...Tapi tangan, lengan dan sebagaian wajah ibu terbakar seperti ini.Tahukah kamu siapa bayi itu? Itu kamu anakku.” Tahukah Saudara bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi kita bukan saja menyelamatkan kita dari kebakaran, tapi dari neraka yang kekal. bukan saja berkorban tangan, lengan dan wajah, tetapi nyawaNya! Itulah kasih Kristus bagi kita. Tidakkah kita semakin mengasihi Dia dan sesama?

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN