Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 09 September 2012

MENGUNDANG, TETAPI TIDAK MENYAMBUT

LUKAS 7:36-50

     Bagaimana perasaan Saudara apabila diundang makan malam oleh seseorang, tetapi ketika Saudara datang, dia tidak menyambut Saudara dengan semestinya? Di nats ini, kita menemukan Simon, seorang Farisi, mengundang Tuhan Yesus untuk makan di rumahnya. Namun Simon, tidak menyambut kedatangan Tuhan Yesus dengan semestinya, seperti adatnya orang Yahudi menerima tamu. Bertolak belakang dengan Simon ada seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya, tetapi terkenal sebagai pendosa, datang menyambut Tuhan Yesus sebagai ‘tamu’ kehormatannya! Perhatikan saja teguran Tuhan Yesus kepada Simon yang tidak menyambut kedatanganNya (ayat 40-47). Simon tidak menyediakan air untuk membasuh kaki Tuhan Yesus sebagaimana adat Yahudi dalam menyambut tamu, apalagi mebasuhnya! Tetapi perempuan pendosa itu membasuh kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya. Simon tidak mencium Tuhan Yesus sebagai tamu dan ‘saudara’, tetapi perempuan berdosa itu tidak henti-hentinya mencium kaki Tuhan Yesus! Simon tidak meminyaki kaki Tuhan Yesus, tetapi perempuan itu justru meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang mahal dan yang seharusnya untuk parfum bukan untuk kaki! Nampak sekali bahwa Simon hanya “mengundang Tuhan Yesus, tetapi tidak benar-benar menyambutNya”! Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara yang sudah mengaku Kristen, mengundang Tuhan Yesus, benar-benar menyambutNya sebagai Tamu dalam hidup Saudara? Apakah kita menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang terutama? Atau seperti Simon, mengundang, tetapi tidak benar-benar menyambutNya. Mengapa Simon mengundang, tetapi tidak menyambut Yesus?
 
1. Karena Tidak Mengenal Siapa Tuhan Yesus!
    Simon sebenarnya TIDAK benar-benar mengenal Tuhan Yesus! Simon hanya mengenal Tuhan Yesus sebagai Guru agama di Yerusalem (ayat 40). Tidak lebih! Bahkan Simon meragukan kenabian Tuhan Yesus (ayat 39). Apakah Saudara mengenal Tuhan Yesus? Dia bukan hanya seorang Guru atau seorang Nabi! Mari kita selidiki siapa Yesus dalam kisah ini. Pertama, Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih, yang menerima orang-orang berdosa. Perempuan yang terkenal sebagai pendosa diterimaNya. Tuhan Yesus tidak menolak apalagi mengusirnya! Juga Simon, orang Farisi yang munafik! Simon juga bukan orang yang tanpa dosa! Bukankah Alkitab telah berfirman bahwa tidak ada seorangpun yang benar (Roma 3:8-10). Semua telah berbuat dosa. Tetapi, yang terpenting Tuhan Yesus menerima bahkan memang datang untuk mencari orang berdosa! (Band. Lukas 15 dan 19:10). Kedua, Tuhan Yesus adalah Tuhan karena Dia Mahatahu (ayat 39-40). Apa yang dipikirkan Simon, Tuhan Yesus tahu. Perempuan pendosa itupun Tuhan Yesus tahu keadaanNya. Dia Mahatahu, Dia Tuhan! Ketiga, Dia adalah Allah yang menyelamatkan! Yesus bukan saja, penuh kasih dan Mahatahu, tetapi Dia sanggup mengampuni dan menyelamatkan yang percaya kepadaNya (ayat 48 dan 50). Sayang Simon tidak mengenal Dia. Jika saja dia mengenalnya, pasti menyambut dengan penuh hormat dan kasih! Bukankah Saudara sudah mengenal Tuhan Yesus yang demikian? Tidakkah kita akan segera menyambutNya dengan penuh penghormatan dan kasih, serta menempatkan Dia sebagai yang utama dalam hidup kita? 
 
2. Karena tidak mengenal karya Tuhan Yesus!
     Simon tidak mengenal apa yang Tuhan Yesus kerjakan baginya! Berbeda dengan perempuan pendosa, yang nampaknya tahu. Mungkin saja perempuan berdosa ini pernah mendengar khotbah atau pengajaran Tuhan Yesus terbukti,  ketika dia mendengar bahwa Yesus ada di rumah Simon, dia segera datang ke sana (ayat 37). Yang jelas, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang menunjukkan bahwa perempuan itu mengenali karyaNya: Menghapuskan hutang dosa! (ayat 41-47). Itu sebabnya perempuan itu menyambut Tuhan Yesus sebagai “tamu kehormatan” karena karyaNya yang ajaib bagiNya. Karena telah dihapuskan hutang dosanya yang demikian banyak! Berbeda dengan Simon! Apakah Saudara mengenal karya Tuhan Yesus bagi Saudara? Ya, Dia datang untuk menghapuskan hutang dosa kita! Rasul Petrus menegaskan bahwa kita telah ditebus dari dosa oleh darah Tuhan Yesus! (1 Petrus 1:18-19). Sejalan dengan itu rasul Paulus menyatakan hal yang sama kita sudah ditebus oleh kurban Tuhan Yesus (Kolose 2:13-14 band. 1 Korintus 6:19). Jika kita mengenal karyaNya yang luar biasa ini, tidakkah kita akan menyambut Dia dalam hidup kita?
 
3. Karena tidak tahu berterima kasih!
     Penyebab terakhir, adalah TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH! Tuhan Yesus datang ke rumah Simon saja adalah suatu hal yang luar biasa bukan? (band. dengan kisah Zakheus). Perempuan pendosa itu jauh lebih tahu berterima kasih. Secara tersirat perkataan Tuhan Yesus menunjukkan hal ini (ayat 47). Apakah Saudara mengenal Tuhan Yesus dan karyaNya yang luar biasa? Jika ya, mengherankan bila kita tidak berbuat apa-apa untuk Dia! Lihat perempuan itu; membasuh kaki Yesus dengan air mata, menyeka dengan rambutnya, mencium kakiNya dan meminyaki kakiNYa dengan narwastu! Lalu bagaimana dengan kita, apa yang sudah kita buat bagi Dia, yang telah mengampuni dan menganugerahkan keselamatan bagi kita oleh kematianNya? Biarlah kita juga bertanya pada diri kita sendiri bersama pemazmur: “Bagaimana dapat ku balas kepada TUHAN segala kebajikanNya kepadaku ?” (Mazmur 116:12). Tuhan Yesus memberkati! 

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN