Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 03 Oktober 2010

JADILAH TELADAN !

“Jadilah teladan”, yaitu teladan yang baik, supaya orang yang lebih tua sekalipun menghormati kamu. Kita harus menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian. Tidak cukup hanya mengajar dengan perkataan saja, haruslah disertai dengan tingkah laku juga. Janganlah perkataan kita membangun tetapi tingkah laku kita menjatuhkan. Baiklah kita berhati-hati dengan tingkah laku dan setiap perkataan kita, agar semuanya itu menjadi teladan yang baik. Biarlah imanmu teguh dan kasihmu lebih besar, dan terutama sekali hendaklah kamu menjadi teladan dalam hal kesucian. Itulah pesan Paulus kepada Timotius dan kalau ditaati, pasti tidak ada seorang pun yang menganggap ia rendah hanya karena ia masih muda.

Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
1. DALAM PERKATAANMU.
Firman Tuhan mengajar kita untuk menjaga perkataan kita, sehingga menjadi teladan. (Efesus 4:29; Kolose 3:8, 4:6). Contoh : Kesaksian gadis Israel kepada nyonyanya. Agar Naaman menghadap nabi yang di Samaria, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya. ontoh : Ketika Naaman sedang gusar dan marah, maka pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu mandilah dan engkau akan menjadi tahir”. Maka turunlah ia membenamkan dirinya 7 kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan Abdi Allah itu, maka pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir. Apakah perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain seperti gadis Israel dan para pegawai Naaman?

2. DALAM TINGKAH LAKUMU.

Firman Tuhan mengajar kita untuk menjadi teladan dalam tingkah laku kita. Yeremia 17:10 “Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” (band. Roma 2:6-11 ; Yeremia 16:17-18).

3. DALAM KASIHMU.

Firman Tuhan mengajar kita untuk menjadi teladan dalam kasih kita. Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. ( band. Efesus 5:2 ; 1 Yohanes 3:18) Contoh: Matius 9:35-36 “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” (Matius 14:14-21;Lukas 10:33;Lukas 7:12-13)

4. DALAM KESETIAANMU.
Firman Tuhan mengajar kita untuk menjadi teladan dalam kesetiaan (1 Timotius 6:11) 2 Timotius 2:22 “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan,kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni”. (Galatia 5:22; 1 Samuel 26:23-25; Wahyu 2:10)

5. DALAM KESUCIANMU.
Firman Tuhan mengajar kita untuk menjadi teladan dalam kesucian kita. Contoh: Kisah Yusuf yang digoda isteri Potifar untuk tidur dengannya. Tetapi Yusuf menolak. Bagi Yusuf berbuat zinah merupakan sebuah kejahatan yang besar dan berdosa terhadap Allah (Kejadian 39:7-20; 39:8-9).

Marilah kita menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian kita! Sehingga hidup kita menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati
.


Pdt. Gersom Sunarto - NTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN