Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 29 Juli 2012

LEBIH DARI PEMENANG!

ROMA 8:37

     Rasul Paulus menyatakan, oleh Roh Kudus, bahwa kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang! Penulis begitu yakin dengan kemenangan, sehingga kita dapat membaca kalimat-kalimat rasul Paulus yang seakan-akan menantang pergumulan dan halangan di depannya (ayat 31-35). Ya, karena penulis adalah seorang yang lebih dari pemenang. Demikian juga Saudara! Mari kita renungkan 4 kebenaran dari pernyataan yang membangkitkan ini: “LEBIH DARI PEMENANG”.
I. Kita Lebih Dari Pemenang!
     Ketika ayat ini berbicara tentang “lebih dari pemenang”, ini merupakan hal yang luar biasa! Kata yang digunakan dalam bahasa Yunani adalah hupernikomen, yang artinya “maha pemenang” atau “super-menang”. Dengan demikian kualitas kita sebagai pemenang itu luar biasa, ya LEBIH DARI PEMENANG! Jadi, faktanya, kita yang ada dalam Tuhan Yesus Kristus adalah orang-orang yang lebih dari pemenang.Tidak ada seorangpun dalam Kristus, yang adalah orang yang kalah! Sekali lagi, kita adalah orang yang lebih dari pemenang! 
II. Lebih Dari Pemenang Atas Apa?
     Kita disebut sebagai ‘lebih dari pemenang’ menunjukkan bahwa ada tantangan atau musuh yang dikalahkan. Dalam Roma 8 ini kita akan menemukan tantangan-tantangan tersebut: Penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang (ayat 31-35). Bahkan Paulus mengatakan “setiap hari kami ada dalam bahaya maut”! Pada ayat 38-39 ada juga tantangan dari penguasa bahkan kuasa-kuasa gelap. Memang setiap hari atau kapan saja kita dihadapkan dengan tantangan-tantangan ini, tetapi ingatlah bahwa Saudara adalah orang yang lebih dari pemenang! Allah-lah yang membela dan menjadikan kita lebih dari pemenang.
III. Kemenangan Kita Adalah Anugerah
    Perhatikan kalimat “oleh Dia” dalam ayat  37. Ya, kemenangan kita bukan oleh kekuatan kita, tetapi karena pekerjaan Allah dalam Tuhan Yesus yang sudah bangkit, sebagai Pemenang atas maut. Dialah Sulung kebangkitan. Allah-lah yang membela dan memberikan kemenangan bagi kita. Dengan jelas Paulus menyatakan bahwa Allah ada dipihak kita (ayat 31). Siapa dapat mengalahkan Allah? Dan jika Allah dipihak kita, siapa lawan kita? Allah adalah Allah yang mengasihi kita. Bahkan tidak menyayangkan AnakNya, Tuhan Yesus, pasti Dia tidak akan membiarkan kita. Allah membenarkan kita. Dia menyatakan kita tidak bersalah. Bukan itu saja, Tuhan Yesus Kristus sebagai Pembela kita. Dia yang mati, bangkit dan duduk di sebelah kanan Bapa yang menjadi Pembela kita. Luar biasa bukan? Jadi, kalau kita disebut sebagai lebih dari pemenang hanya karena karya Allah dalam Tuhan Yesus saja. Itu sebabnya mari kita, terus bergantung kepada Dia, bukan kepada kekuatan kita.
IV. Hiduplah Sebagai Pemenang!
     Ingatlah bahwa kita “lebih dari pemenang”. Allah dalam Tuhan Yesus-lah yang memberi kemenangan bagi kita! Mari kita hidup sebagai orang-orang yang “lebih dari pemenang” Pertama, jangan mau digoyahkan oleh apapun. Apapun kondisi kita, jangan undur dan goyah! Inilah hidup sebagai orang-orang yang lebih dari pemenang. Kedua, tetap semangat menghadapi kondisi apapun. Seorang yang lebih dari pemenang nampak dari semangatnya yang terus menyala. Karena memang dia adalah seorang yang lebih dari pemenang! Semangat menghadapi pergumulan hidup, semangat beribadah, semangat melayani Tuhan Yesus dan terus semangat.
    
    Mari kita semakin semakin teguh dalam iman, jangan goyah dan terus bersemangat, karena sesuangguhnya kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang oleh Kristus, Tuhan kita! Bangkitlah para pemenang! Amin. 

Ibu Pdt. Antonetha Manikome

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN