Wahyu 1: 8
Allah menyatakan diri-Nya sebagai Alfa dan Omega. Dan ini adalah pernyataan pertama kali,di dalam kitab Wahyu dari Allah Bapa tentang diri-Nya: “Akulah Alfa dan Omega”. Dalam kitab Wahyu gelar Alfa dan Omega bukan saja gelar yang diperuntukkan kepada Allah Bapa, tetapi juga dikenakan pada Tuhan Yesus (lihat Wahyu 1:17; 2:8; 22:13). Kata ‘Alfa adalah huruf pertama dan ‘Omega ‘ adalah huruf terakhir dalam abjad Yunani. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Allah adalah “yang awal dan yang akhir.” Apa makna dari gelar Alfa dan Omega ini? Secara signifikan gelar “Alfa dan Omega” menunjukkan bahwa Allah-lah yang mengatur, mengontrol segala sesuatu secara menyeluruh, termasuk waktu. Maksudnya Allah yang mengatur alam semesta, sejarah, kehidupan, termasuk kehidupan kita. Dia Pencipta sekaligus Penggenap segala sesuatu. Bapa, melalui Rasul Yohanes, memberikan alasan mengapa Dia sanggup mengatur segala sesuatu.
1. Karena Allah adalah Allah yang kekal!
Bapa sanggup mengatur dan mengontrol segala sesuatu, termasuk hidup kita karena Dia kekal. Itu sebabnya pernyataan “Alfa dan Omega” ini diikuti pernyataan “yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang.” Bapa adalah Allah yang kekal. Arti dari “kekal” adalah tidak dibatasi oleh waktu sehingga Bapa SELALU ADA dan tidak berubah! Kekekalan Allah-lah yang memungkinkan Dia mengatur dan mengontrol segala sesuatu bahkan waktu karena Dia ADA kapan saja dalam dimensi waktu.
Bapa sanggup mengatur dan mengontrol segala sesuatu, termasuk hidup kita karena Dia kekal. Itu sebabnya pernyataan “Alfa dan Omega” ini diikuti pernyataan “yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang.” Bapa adalah Allah yang kekal. Arti dari “kekal” adalah tidak dibatasi oleh waktu sehingga Bapa SELALU ADA dan tidak berubah! Kekekalan Allah-lah yang memungkinkan Dia mengatur dan mengontrol segala sesuatu bahkan waktu karena Dia ADA kapan saja dalam dimensi waktu.
2. Karena Allah adalah Allah Mahakuasa.
Pernyataan “Alfa dan Omega”, bahwa Bapa-lah yang mengatur segala sesuatu ini dikuatkan dengan pernyataan-Nya selanjutnya, yaitu bahwa Dia adalah Yang Mahakuasa. Kemahakuasaan Allah memungkinkan Dia mengatur dan mengontrol segala sesuatu dari awal hingga akhir. Bukankah sejak ‘sebelum’ permulaan Allah telah menunjukkan ke-Mahakuasaan-Nya? Lihat saja penciptaan, Bapa menciptakan dengan perkataanNya. Hanya dengan berkata-kata Dia ciptakan semesta alam. KuasaNya nyata dalam penciptaan ‘dari yang tidak ada menjadi ada’. Hanya Sang Mahakuasa yang dapat mengtur alam semesta, sejarah, waktu dan kehidupan!
Pernyataan “Alfa dan Omega”, bahwa Bapa-lah yang mengatur segala sesuatu ini dikuatkan dengan pernyataan-Nya selanjutnya, yaitu bahwa Dia adalah Yang Mahakuasa. Kemahakuasaan Allah memungkinkan Dia mengatur dan mengontrol segala sesuatu dari awal hingga akhir. Bukankah sejak ‘sebelum’ permulaan Allah telah menunjukkan ke-Mahakuasaan-Nya? Lihat saja penciptaan, Bapa menciptakan dengan perkataanNya. Hanya dengan berkata-kata Dia ciptakan semesta alam. KuasaNya nyata dalam penciptaan ‘dari yang tidak ada menjadi ada’. Hanya Sang Mahakuasa yang dapat mengtur alam semesta, sejarah, waktu dan kehidupan!
Pernyataan Bapa Bagi Kita!
“Akulah Alfa dan Omega” adalah pernyataan bagi kita. Apakah kita percaya bahwa Allah Bapa kita, dalam Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega, Bapa yang mengatur segalanya? Jika Saudara mengaminkan, maka sudah seharusnya hidup kita menyatakan iman, keyakinan kita.
a. Bersyukurlah!
Jemaat Asia Kecil saat itu mengalami situasi yang sulit untuk bersyukur. Bagaimana tidak, pada masa itu mereka telah dan sedang mengalami aniaya dari Kaisar Romawi yang bernama Domitianus yang kejam. Bahkan rasul Yohanes di buang ke pulau Patmos (Wahyu 1:9; 2:8-9). Bapa menyatakan diriNya sebagai Alfa dan Omega supaya mereka dapat bersyukur! Apakah Saudara dapat bersyukur hari ini? Mungkin kita tidak sedang menghadapi penganiayaan, tetapi mungkin saja pergumulan atau penderitaan, ingatlah Bapa kita-lah yang mengatur segalaNya dan Dia adalah Bapa kita yang baik. Adakah Bapa yang baik mengatur suatu rencana yang jahat bagi anak-anakNya? Apalagi Bapa kita di Sorga, Allah yang kekal dan Mahakuasa.
b. Jangan takut, bersandarlah pada Allah Sang Alfa
dan Omega!
Bayangkan saat jemaat, yang mengalami penganiayaan, termasuk rasul Yohanes, menerima pernyataan Allah bahwa Dialah yang MEMEGANG dan mengatur segalanya dari awal hingga akhir. Ya, bukan Kaisar Domitianus yang jahat, tetapi Bapa masih yang memegang kendali! Ketakutan digantikan kekuatan! Apakah Saudara masih takut dengan apa yang Saudara hadapi? Atau takut dengan masa depan Saudara? Ingatlah Bapa kita dalam Kristus-lah yang memegang kendali. Dia-lah yang mengontrol segalanya. Itu sebabnya bersandarlah kepadaNya!
c. SETIA sampai akhir!
Jemaat saat itu memang sedang mengalami aniaya dan penderitaan yang dapat saja menggoncangkan kesetiaan mereka (Wahyu 2:10). Mungkin saja kita juga mengalami hal yang sama. Masih setiakah kita? Mari kita setia sampai akhirnya, sebab Allah Bapa kita, dalam Kristus-lah yang mengatur segalanya dari awal hingga akhir. bahkan kitab Wahyu secara jelas menunjukkan bahwa Bapa telah mengatur KEMENANGAN akhir ada di pihak-Nya dan orang-orang yang setia hingga akhirnya (Wahyu pasal 20-22). Sebab itu setialah!
“Akulah Alfa dan Omega” adalah pernyataan bagi kita. Apakah kita percaya bahwa Allah Bapa kita, dalam Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega, Bapa yang mengatur segalanya? Jika Saudara mengaminkan, maka sudah seharusnya hidup kita menyatakan iman, keyakinan kita.
a. Bersyukurlah!
Jemaat Asia Kecil saat itu mengalami situasi yang sulit untuk bersyukur. Bagaimana tidak, pada masa itu mereka telah dan sedang mengalami aniaya dari Kaisar Romawi yang bernama Domitianus yang kejam. Bahkan rasul Yohanes di buang ke pulau Patmos (Wahyu 1:9; 2:8-9). Bapa menyatakan diriNya sebagai Alfa dan Omega supaya mereka dapat bersyukur! Apakah Saudara dapat bersyukur hari ini? Mungkin kita tidak sedang menghadapi penganiayaan, tetapi mungkin saja pergumulan atau penderitaan, ingatlah Bapa kita-lah yang mengatur segalaNya dan Dia adalah Bapa kita yang baik. Adakah Bapa yang baik mengatur suatu rencana yang jahat bagi anak-anakNya? Apalagi Bapa kita di Sorga, Allah yang kekal dan Mahakuasa.
b. Jangan takut, bersandarlah pada Allah Sang Alfa
dan Omega!
Bayangkan saat jemaat, yang mengalami penganiayaan, termasuk rasul Yohanes, menerima pernyataan Allah bahwa Dialah yang MEMEGANG dan mengatur segalanya dari awal hingga akhir. Ya, bukan Kaisar Domitianus yang jahat, tetapi Bapa masih yang memegang kendali! Ketakutan digantikan kekuatan! Apakah Saudara masih takut dengan apa yang Saudara hadapi? Atau takut dengan masa depan Saudara? Ingatlah Bapa kita dalam Kristus-lah yang memegang kendali. Dia-lah yang mengontrol segalanya. Itu sebabnya bersandarlah kepadaNya!
c. SETIA sampai akhir!
Jemaat saat itu memang sedang mengalami aniaya dan penderitaan yang dapat saja menggoncangkan kesetiaan mereka (Wahyu 2:10). Mungkin saja kita juga mengalami hal yang sama. Masih setiakah kita? Mari kita setia sampai akhirnya, sebab Allah Bapa kita, dalam Kristus-lah yang mengatur segalanya dari awal hingga akhir. bahkan kitab Wahyu secara jelas menunjukkan bahwa Bapa telah mengatur KEMENANGAN akhir ada di pihak-Nya dan orang-orang yang setia hingga akhirnya (Wahyu pasal 20-22). Sebab itu setialah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar