Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 02 Maret 2014

Tahun Baru Buat Manusia Baru


Kolose 3:5-17

    Kita sudah memasuki beberapa hari minggu di tahun yang baru. Sebenarnya setiap hari adalah hari baru bagi kita. Dan itu adalah anugerah Tuhan kita, Yesus Kristus. Selain anugerah, hari baru adalah kesempatan dari Tuhan untuk memiliki hidup yang baru sebagai manusia baru. Tahunnya baru, harinya baru, tetapi apakah hidup kita juga suatu hidup  BARU? Rasul Paulus mendorong jemaat Kolose dan kita supaya bukan hanya tahunnya dan harinya baru, tetapi manusianya juga hidup sebagai manusia baru dalam Kristus!
 
1. Di dalam YESUS, kita adalah manusia baru! (ayat 11-17).
     Rasul Paulus menegaskan bahwa setiap orang yang sudah percaya dan menerima Tuhan Yesus adalah MANUSIA BARU. Inilah fakta Alkitab, siapa pun Saudara, jika Saudara sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara, maka saat itu juga Saudara adalah manusia baru! Jadi, bila Saudara mau menjadi manusia baru, percaya dan terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Saudara. Nah, bagi yang sudah percaya, sadarilah kita adalah MANUSIA BARU di dalam Tuhan Yesus. Apapun  kondisi rohani kita, kita adalah manusia baru. Banyak orang Kristen, manusia baru tetapi hidupnya masih hidup sebagai manusia lama dengan cara hidup manusia lama yang dikuasai hawa nafsu dan dosa! Ingatlah bahwa Saudara adalah manusia baru!
 
2. Manusia baru, perbuatan baru (ayat 5-17).
     Rasul Paulus mengingatkan jemaat sebagai ’manusia-manusia baru’ di Kolose dan kita supaya HIDUP sebagai manusia baru.Jangan tetap hidup sebagai ‘manusia lama’  Hidup sebagai manusia baru dengan perbuatan manusia baru BUKAN dengan perbuatan manusia lama. Bayangkan jika kita diberi sebuah minuman kemasan dengan label jus jeruk, tetapi isinya kecap, apakah yang kita minum? Pasti kecap bukan? Dan pastinya bukan jus jeruk! Bagaimana bisa kita yang ‘dibaharui’ TUHAN sebagai manusia baru, tetapi ‘isi’ tindakan kita mencerminkan manusia lama? Itu sebabnya Alkitab dengan tegas memerintahkan kita untuk hidup sebagai manusia baru. Nah, masalahnya adalah bagaimana caranya? Paulus, rasul Tuhan, menuliskan tiga cara, yaitu:
     Pertama, matikanlah perbuatan manusia lama (ayat 5-9). Istilah “mematikan” dan “menanggalkan” yang dipakai rasul Paulus, menunjukkan pada suatu tindakan yang AKTIF untuk mematikan atau menanggalkan manusia lama. Menjadikan kita manusia baru adalah karya Allah dalam Kristus oleh Roh kudus semata. Namun sebagai manusia baru, kiita harus “aktif” mematikan perbuatan manusia lama. Perbuatan yang duniawi dan berdosa! Apa yang harus ditanggalkan atau dimatikan? Dosa  percabulan dengan segala nafsunya! Selain itu dosa keserakahan, egoisme, kikir, mau hanya untung untuk diri sendiri dan biasanya disertai iri hati. Ada lagi yang harus ditanggalkan, yaitu dosa penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah saat segala sesuatu yang merampas kedudukan Allah dalam hati dan hidup kita. Berikutnya, dosa kebencian, termasuk di dalamnya marah, geram, sukar mengampuni. Terakhir, dosa lidah adalah perkataan kotor, dusta.
     Kedua,Kenakanlah  perbuatan manusia baru (ayat 12-17). Sebagai manusia baru yang hidupnya benar-benar baru, bukan hanya menanggalkan perbuatan manusia lama, tetapi secara AKTIF mengenakan perbuatan-perbuatan manusia baru. Mari kita kenakan kasih yang nyata adalah belaskasihan, kemurahan dan kebaikan. Mari kita hidup dalam kerendahan hati, dengan lemah lembut dan kesabaran. Terus menerus belajar mengampuni dan berkata-katalah dengan perkataan yang membangun (ayat 15,16). Sebagai manusia baru, memang tindakan dan perkataan kita pun harusnya baru di dalam Kristus. Dan setiap hari baru adalah kesempatan untuk mengenakan perbuatan dan perkataan manusia baru.Jadi jangan kehilangan kesempatan, kenakanlah perbuatan dan perkataan manusia baru!
     Ketiga, Memberi diri diperbaharui terus-menerus (ayat 10). TUHAN mau kita diperbaharui terus-menerus, setiap waktu hingga menjadi sama dengan Dia. Sebab itu diri untuk dibaharui TUHAN.Mulailah dengan memberikan waktu kita perbaharui, ya saat kita beribadah, saat teduh, ketika kita membaca Alkitab dan Berdoa, itu adalah saat Tuhan oleh Firman dan Roh-Nya membaharui kita. Berikan juga hati yang mau untuk diubahkan. Dan terakhir, belajarlah taat dengan kekuatan Tuhan untuk berbuah sesuai dengan firmanNya.
    
    Akhirnya, setiap hari dalam hidup kita adalah hari yang baru, sebuah kesempatan menjadi manusia baru yang dibaharui terus menerus hingga tiba saatnya kita menjadi sama dengan Tuhan kita Yesus. Gunakan kesempatan itu. Tahun baru, hari baru, manusia baru yang dibaharui...  

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN