Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 02 Maret 2014

The Greatest LOVE Kasih Terbesar


Roma 5: 6-8


    Tidak ada kasih sebesar kasih Bapa kepada kita! Mungkinsebagian kita berkata: “Ah masa?” karena kondisi kita yang penuh tantangan dan pergumulan. Tetapi inilah yang sebenarnya Bapa katakan melalui Alkitab, pernyataan kasihNya: “Aku mengasihi engkau!” Dan tahukah Saudara bahwa kasih Allah Bapa adalah kasih yang terbesar! The greatest love! Roma 5:6-8 memberikan kita bukti bahwa kasih Bapa pada kita adalah kasih terbesar.
 
1. Karena kasih Bapa, kasih yang memberikan Yesus bagi kita!
     Karena kasih Bapa, kasih yang terbesar karena Dia berikan Yesus Kristus bagi kita. Mengapa memberikan Yesus bukti kasihNya yang terbesar? Pertama, karena Yesus Kristus adalah PUTRA ALLAH sendiri. Paulus menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah putra Bapa (Roma 5:10; 1:3-8). Luar biasa bukan? Bahkan rasul Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Bapa satu-satunya! Dan Putra yang tunggal itulah yang diberikan bagi kita. Bukankah ini kasih terbesar? Kedua, Tuhan Yesus Kristus bukan hanya ‘diberikan’ dalam arti melaksanakan tugas biasa, tetapi Dia harus MATI di kayu salib! Dalam Roma 5:6,8,10 hingga tiga kali Paulus menekankan kematian Kristus. Bahkan istilah “oleh darahNya” menunjukkan bahwa Tuhan Yesus harus mencurahkan darahNya hingga mati di kayu salib bagi kita. Ada orang tua yang merelakan anaknya untuk bekerja dan berjuang, tetapi adakah yang memberikan anaknya untuk mati? Dan itu Bapa lakukan untuk kita! Betapa besar kasihNya bagi Saya dan Saudara. 
 
2. Karena kasih Bapa, kasih tanpa syarat (anugerah)!
     Bukti kedua bahwa kasih Bapa adalah kasih yang terbesar adalah Bapa mengasihi kita TANPA syarat. Biasanya kita memberi “yang terbesar” kepada mereka yang LAYAK menerima pemberian kita. Yang baik, yang telah berbuat baik kepada kita, yang menyenangkan hati kita bukan? Tetapi kasih Bapa berbeda! Dia memberikan  untuk mati dikayu salib bagi kita, justru saat kita TIDAK LAYAK untuk menerimanya. Dia berikan Tuhan Yesus mati di kayu salib justru saat kita masih lemah (Roma 5:6). Kata “lemah” di sini dihubungkan dengan kata “DURHAKA”. Ya saat kita durhaka, tidak acuh bahkan tidak merasa membutuhkan Bapa, saat itulah Dia berikan Kristus mati bagi kita. Bapa memberikan Yesus untuk mati bagi kita justru saat kita masih berdosa, melanggar perintah-Nya dan najis dihadapanNya (ayat 8). Siapakah akan memberikan yang terbaik dan terbesar bagi orang-orang yang membantah dan melawan kita? Hanya Bapa yang melakukanNya. Dia mengasihi kita saat kita masih berdosa. Bapa mengasihi kita saat kita masih menjadi seteruNya, musuhNya! (Roma 5:10). Kita akan memberikan yang terbaik dan terbesar kepada yang mengasihi kita bukan? Tetapi Bapa, memberikan kasihNya, pemberian terbesarNya bagi kita yang benar-benar memusuhi Dia dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita! Kasih Bapa kasih yang terbesar!
Yang Dikasihi Bapa...
    
    Mengherankan jikalau banyak orang merasa bahwa dirinya tidak dikasihi oleh Bapa. Inilah kebenaran Alkitab, inilah isi hati Bapa: Bapa benar-benar mengasihi Saudara! Dia mengasihi dengan kasih yang terbesar! Lalu, apa yang harus kita lakukan terhadap kasih Bapa, kasih yang terbesar?
 
A. Sambutlah kasih Bapa dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara. Bapa telah mengulurkan tangan kasihNya, sambutlah dan nikmati kasih Nya yang indah dari setiap hari hingga kekekalan.

B. Sadarilah bahwa Bapa mengasihi kita dengan kasih terbesar dan bersyukurlah. Mungkin Saudara sedang dalam pergumulan dan bertanya “Apakah Bapa mengasihi saya?” Inilah jawaban bapa: “Aku mengasihi engkau”. Dan bila saudara mau buktinya, lihat di kayu salib ada bukti kasih Bapa yang terbesar dan kekal, Yesus, PutraNya mati tergantung bagi kita yang tidak layak untuk dikasihi! Saya berdoa, setiap kali Saudara berada di tengah berkat maupun pergumulan, Saudara dimampukan Roh Kudus untuk memandang salib Kristus dan menemukan betapa besar kasih Bapa bagi Saudara. Dan hanya ucapan syukur mengalir dari hati kita.  
 
C. Belajarlah membalas kasih Bapa yang besar ini. Bapa sudah dan terus mengasihi kita dengan kasih terbesar, lalu bagaimana kita? Apakah kita mau belajar membalas kasihNya? mari belajar membalas kasih bapa, sekalipun tidak mungkin kita dapat membalas-Nya (baca - mengembalikannya). Mari membalas kasihNya dengan mengasihi Bapa, taat kepadaNya, memberikan yang terbaik bagiNya; hati, pikiran, waktu dan hidup kita.

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN