Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Rabu, 10 Februari 2010

Tuhan Adalah Gembalaku (3)

Tak'kan Kekurangan aku

MAZMUR 23:1

Sekali lagi kita akan merenungkan apa yang ditulis oleh Daud dalam Mazmur 23 ini. Ingatlah bahwa ketika kita menjadikan Tuhan sebagai Gembala kita, maka kita dijamin tidak akan pernah kekurangan! Beberapa orang akan berkata “Ah, masak?” Saya percaya bahwa sikap seperti ini bukan karena sebuah praduga dari hati yang tidak percaya, namun karena melihat dan mungkin mengalami ‘kekurangan’ meskipun sudah menjadikan Tuhan Gembala hidupnya. Pertama, Saya perlu mengingatkan kembali, sudahkah Saudara menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala dalam hidup Saudara? Percaya, bersandar padaNya, taat dan bangun relasi yang dekat dengan Dia. Jika sudah, maka seringkali masalahnya adalah pemahaman kita tentang ungkapan ‘tak’kan kekurangan aku’ dalam ayat 1 harus lebih dipahami!


ARTI UNGKAPAN “Tak’kan kekurangan aku”

Sebelum kita mererungkan apa makna ungkapan ‘tak’kan kekurangan aku’, maka kita akan mencoba mengerti maknanya dari apa yang BUKAN termasuk makna dari ungkapan ini.


a. “Tak’kan kekurangan aku” BUKAN berarti bahwa menjadikan Tuhan sebagai Gembala kita, membuat hidup kita tanpa tantangan!

Jika Saudara berpikir demikian, sudah pasti keliru! Pemazmur dengan jelas menunjukkan bahwa sepanjang hidupnya yang penuh tantangan, sekalipun menjadikan Tuhan sebagai Gembalanya. Lihat saja, ada lembah kekelaman yang mengerikan, yang harus dilewatinya (ayat 4). Ada musuh yang senantiasa siap menyerang dan akan mengejeknya (ayat 5). Dengan jujur pemazmur menegaskan hidup itu penuh tantangan. Banyak orang berpikir bahwa kalau jadi orang Kristen dan Tuhan beserta, maka hidup bisa enak, tanpa pergumulan. Ini salah! Hidup kita memang akan tetap menghadapi pergumulan, namun jika kita mengikut Tuhan Yesus, kita adalah orang yang tidak akan kekurangan pertolongan dan kemenangan! Kita dapat berseru seperti pemazmur: “Sekalipun aku melewati lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku!”


2. “Tak’kan kekurangan aku” BUKAN berarti Tuhan akan memenuhi KEINGINAN kita.

Ini yang seringkali kita SALAH memahami Tuhan. Kita berpikir kalau Tuhan kita jadikan Gembala, Dia akan memenuhi keinginan kita. Pertama, tanpa kita sadari kita akan memperalat Tuhan. Tuhan kok kita jadikan seperti jin lampunya Aladin saja. Ini tidak benar. Daud mengatakan bahwa Tuhan adalah gembalaku, maka itu sudah cukup bagiku! Terjemahan Inggris (KJV) mengatakan “The Lord is my Shepperd, I shall not want” Seolah-olah, Daud ingin berkata: “Kalau Tuhan menjadi Gembalaku, apalagi yang aku inginkan?” Tuhan adalah segala-galanya. Dan jangan takut berkat ‘tidak akan kekurangan’ itu akan secara otomatis mengikuti hidup kita. ‘Kan Tuhan yang jadi Gembala kita? Kedua, Tuhan bukan memenuhi keinginan kita, tetapi KEBUTUHAN kita! Jadi, ungkapan “Tak’kan kekurangan aku” berarti bahwa TUHAN akan memenuhi KEBUTUHAN kita! Coba perhatikan mulai ayat 2-6 semua ‘berkat’ yang disebutkan adalah apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan bukan? Makan-minum, keamanan, sukacita, ketenangan hingga yang kekal. Saya sangat percaya bahwa janji Tuhan ya dan amin! Dia akan memnuhi kebutuhan domba-dombaNya


1. Kebutuhan makan, minum dan pakai! (ayat 2).

Ini kebutuhan yang penting bukan? Itu sebabnya pemazmur menaruhnya pada bagian pertama dari apa yang Tuhan janjikan akan dicukupi (band. Matius 6:31-33).


2. Pemulihan rohani (ayat 3).

“Ia menyegarkan jiwaku”. Tuhan berjanji kita tidak akan kekurangan pemulihan jiwa. Pemeliharaan rohani kita adalah kebutuhan yang penting dan Tuhan pasti berikan bagi kita (2 Korintus 4:16).


3. Tuntunan (ayat 3).

“Ia menuntun aku di jalan yang benar...”. Banyak orang bingung dengan hidup ini, untuk apa? Mau kemana? Dalam Tuhan Yesus, kita menerima tuntunan yang pasti setiap hari!


4. Penyertaan (ayat 4).

Kebutuhn manusia adalah ‘teman’ di perjalanan hidupnya. Jika Tuhan jadi Gembala kita, Dia akan menyertai kita sampai ke ‘kandang’ kekal. PenyertaanNya juga menjamin hidup kita dalam lindunganNya.


5. Penghiburan (ayat 4).

FirmanNya akan selalu memberikan penghiburan di kala duka menyergap hidup kita!


6. Penghormatan (ayat 5).

“Hidangan dihadapan lawan” menunjukan penghormatan. Betapa banyak orang minder atau jatuh dalam kesombongan dan yang lain cari pengakuan. Di dalam Kristus hal itu tidak perlu sebab di mataNya kita berharga!


7. Sukacita (:minyak lambang sukacita).

Tuhan menjanjikan sukacita sorgawinya selalu dilimpahkan dalam hati kita! Pasti.


8. Kemenangan.

“Pialaku penuh melimpah” adalah tanda kemenangan. Dan Tuhan yang mengerjakannya bagi kita.


9. Anugerah (ayat 6).

Kebajikan dan kemurahanTuhan akan mengikuti kita. Bayangkan! Kita tidak akan kekurangan anugerahNya setiap hari seumur hidup kita.


10. Tempat tinggal yang kekal (ayat 6).

Di dalam Tuhan Yesus-lah kita memiliki kepastian keselamatan dan diam di rumahNya yang kekal!

Lihatlah semua yang paling kita butuhkan di dunia ini sampai kekekalan disiapkan bagi kita. Maukah kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala hidup kita? Jika kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala hidup kita, kita akan berkata: “Apalagi yang ku inginkan?”

Pdt. Lukas Widiyanto S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN