Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Minggu, 28 Februari 2010

GEREJA YANG SEHAT

KISAH PARA RASUL 2:41-47

Siapa tidak ingin sebuah gereja yang sehat? Apa maksud Saya dengan gereja yang sehat?
GEREJA YANG SEHAT, SEPERTI APA?

Gereja yang sehat seperti gereja mula-mula! Kisah Para Rasul menceritakan sebuah gereja yang sehat. Pertama, gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kerohanian jemaat bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Bukan saja pertumbuhan rohani, tetapi juga bertambah jiwa-jiwa yang diselamatkan. Kedua, gereja yang sehat adalah gereja yang menyenangkan hati Tuhan Yesus. Kerinduan gereja tersebut semata-mata adalah menyenangkan hatiNya. Ketiga, gereja yang sehat adalah gereja yang memuliakan Tuhan Yesus. Bukan saja menyenangkan hati Tuhan, tetapi memuliakan Tuhan! Gereja yang bersaksi dan menjadi kesaksian bagi dunia yang terhilang.

SIAPA YANG MENGUSAHAKAN SEBUAH GEREJA YANG SEHAT?
Pertama, tama harus kita sadari bahwa gereja yang sehat bukan suatu usaha manusia, tetapi semata-mata karya Allah Tritunggal. Tetapi sebagai para pelayanNya, kita-pun diberikan kehormatan untuk turut mengembangkan sebuah gereja yang sehat. Lalu, siapa yang harus mengusahakannya? Gembala sidang? Para pelayan? Pasti bukan! Tetapi SEMUA anggota jemaat, para pelayan dan gembala sidang! Mari bersama-sama mengusahakan gereja kita, menjadi gereja yang sehat. Mari kita lihat ciri-ciri gereja yang sehat dalam kitab Kisah para Rasul pasal 2 dan bagaimana tugas kita mengusahakannya.

1. Gereja Yang Bertekun Dalam Pengajaran Alkitab (ayat 42).
Gereja yang sehat adalah gereja yang bertekun dalam pengajaran Alkitab seperti halnya gereja mula-mula. Mimbar gereja haruslah menyampaikan kebenaran Alkitab. Itu sebabnya kita semua harus membaca dan mencintai Alkitab! Gereja mengajarkan kebenaran Alkitab sedangkan jemaat mencintai firman Tuhan. Sebagai jemaat yang mengusahakan gerejanya menjadi gereja sehat, maka yang harus dilakukan adalah: Membaca dan merenungkan firman Tuhan dengan tekun, setia beribadah dan mengikuti pelajaran Alkitab di gereja! Selain itu setiap jemaat harus menjadi ‘penopang’ kebenaran, dimana firman Tuhan harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari! terakhir, waspada terhadap ajaran sesat.

2. Gereja Yang Memberitakan Injil (ayat 43, 47).
Gereja dapat disebut sehat, kalau gereja itu masih dan tetap memberitakan Injil. Gereja mula-mula giat memberitakan Injil. Gereja harus terlibat langsung dalam memberitakan Injil. Ingat, bahwa memberitakan Injil adalah amanat agung dari Tuhan Yesus (Matius 28:19-20). Gereja harus memberikan dorongan dan pelatihan bagi jemaat untuk memberitakan Injil. Di sisi lain jemaat harus giat memberitakan Injil dan menjadikannya sebagai ‘gaya hidup’. Masih ada hal lain lagi, yaitu mendoakan dan mempersembahkan dana untuk memberitakan Injil. Mau jadi gereja yang sehat? Beritakan InjilNya sampai Tuhan datang.

3. Gereja Yang Hangat Dalam Kasih Kristus (ayat 45-47).
Gereja mula-mula adalah gereja yang anggota jemaatnya saling mengasihi. Mereka berbagi, saling mendoakan dan memperhatikan. Apakah dalam gereja kita kehangatan kasih Kristus terasa? Tugas kita bersama adalah saling mengasihi satu dengan yang lain. Jangan ada kebencian, fitnah dan ketidakacuhan! Mari kita saling mengasihi. Tunjukkan kasih Kristus kepada semua jemaat bahkan jemaat yang baru sekalipun. Dengan kasih yangnyata satu dengan yang olain, dunia akan melihat bahwa Allah dalam Kristus hadir di tengah kita, sehingga merka dapat diselamatkan. Gereja yang hangat dalam kasih Allah menjadi kesaksian bagi dunia yang terhilang. Dan jangan lupa kita juga harus mengasihi dunia yang terhilang.

4. Gereja Yang Penuh Kuasa.
Gereja mula-mula adalah gereja yang menyatakan kuasa Allah. Mujizat terjadi dan kehadiran Allah nyata dalam ibadah, mujiat dan kesembuhan. Hampir diseluruh Kisah para Rasul menunjukkan gereja saat utu adalah gereja kharismatik, dalam arti kuasa dan karunia-karunia Roh Kudus nyata dalam gerejaNya. Bagaimana dengan gereja masa kini? Bagaimana dengan gereja kita? Mari kita bersatu dan berdoa supaya Tuhan mencurahkan belas kasihanNya. Mari kita berdoa dan menggumuli agar Tuhan mencurahkan Roh KudusNya memenuhi seluruh jemaat dan mengulurkan tanganNya mengadakan mujizat dan tanda heran sehingga namaNya dimuliakan.
Akhirnya, mari kita oleh anugerah Tuhan Yesus mengusahakan gereja kita menjadi gereja yang sehat. Sebuah gereja yang tekun dalam pengajaran firman Tuhan: Alkitab, gereja yang terus memberitakan Injil, hangat dalam saling mengasihi dan gereja yang menyatakan kuasa Tuhan. Bukan pekerjaan manusia, tetapi karya TUHAN kita, Yesus Kristus! Bukan usaha satu orang, tetapi usaha kita semua yang rindu gereja ini menjadi gereja yang bertumbuh, menyenangkan hati Tuhan Yesus dan memuliakan namaNya.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN